chapter 18

6.5K 355 8
                                    

Di istana semua dekorasi dan makanan yang akan di sidangkan sudah lengkap dan sangat indah.

Jenderal Rekza dan Zia sudah sampai di istana beberapa menit yang lalu tapi mereka berdua masih belum keluar dari kereta kuda milik kediaman jenderal Rekza itu.

"Ayo Zia kita turun" ujar jenderal Rekza lagi, dari tadi jenderal Rekza mengajak Zia turun tapi Zia terus saja menolak membuat nya heran dengan sikap Zia.

"Tidak kau duluan saja!" Kekeh Zia belum mau turun.

"Tidak! kau harus turun bersama ku" ujar nya lagi.

"Aku sudah bilang kau turun duluan nanti aku menyusul" jawab Zia lagi.

"Kau ini kenapa Zia, kenapa tak mau turun?" Heran nya.

"Em em itu.. bukan tak mau tapi nanti aku turun" Zia gugup menjawab nya.

Zia sebernar nya sudah sangat tak ingin di dalam kereta kuda itu ia ingin cepat cepat pergi keluar dan menuju pesta, tapi ada yang membuat nya harus menunggu terlebih dahulu,
Kalian tau apa penyebab Zia tak ingin turun dan harus menunggu Sekarang?

Tak tau ya baik lah akan author kasih tau!, Zia tak mau turun sekarang karena di luar tak jauh dari kereta kuda jenderal Rekza terdapat seorang pria yang sangat ia kenal yaitu Duke Xavier, Duke Xavier tengah berbicara dengan seorang di sana nya apa yang di bicara kan nya tapi itu sangat tampak serius, jadi zia takut untuk turun karena jika Duke Xavier melihat nya yang sudah lama hilang tiba tiba keluar dari kereta milik jenderal Rekza Duke Xavier akan marah, Zia sudah tau bahwa selama ia hilang Duke Xavier selalu mencari nya dan banyak membunuh para prajurit karna tak menemukan keberadaan nya Zia mengetahui itu dari sistem dan juga ini bukan saat yang tepat untuk mereka bertengkar karena merebut kan dirinya.

"Is ni calon herem pertama gue cogan yang paling gue sayang kok lama banget di situ gak pergi pergi" batin Zia kesal mengintip sedikit Duke Xavier yang masih setia berbicara dengan orang itu.

Zia menatap Jenderal Rekza lalu.
"Kau turun saja Rekza lagian perayaan nya akan di mulai kau pasti harus berada di sana pesta ini kan di buat untuk merayakan kemenangan mu " ucap Zia kepada jenderal Rekza.

"Aku nanti akan turun dan langsung menemui mu aku janji" lanjut Zia lagi meyakinkan jenderal Rekza agar duluan saja ke tempat pesta.

"Huhhh, baik lah tapi nanti kau harus Langsung menemui ku ok" pasrah jenderal Rekza ia tak bisa terus bersama Zia di sini karena di pesta para tamu pasti sedang menunggu nya.

"Ok! sekarang cepat pergi nanti kau terlambat" usir Zia mendorong tubuh Jenderal Rekza keluar dari kereta kuda itu.

"Aku pergi" pamit jenderal Rekza menatap Zia sebentar lalu pergi.

Zia bernapas lega saat jenderal Rekza sudah pergi, sekarang ia tinggal harus menunggu Duke Xavier yang pergi dari sana lalu setelah itu nay ia bisa keluar dari kereta kuda.

Ia melihat Duke Xavier dari jendela kecil yang ada di pintu kereta kuda itu.

"Cepat lah pergi vierr, Is apa si yang sedang ia bicarakan hingga sangat lama" ucap Zia kesal.

"Nona apa kau tak mau bertemu saja dengan nya?" Ucap sistem.

"Kalau aku bertemu dengan nya aku tak bisa bertemu dengan Protagonis pria lainnya nanti di pesta!"

"Kenapa kau berpikir seperti itu nona?"

"Is!, kau tau kan Tem kalau dia itu sekarang sedang mencari ku dan kau juga yang bilang bahwa dia sekarang sangat terobsesi kepada ku! jika aku bertemu dengannya Sekarang maka aku tak akan boleh bertemu dengan pria lainnya jika sedang bersama nya ia tak akan melepaskan ku" jelas Zia kepada sistem.

TRANSMIGRASI FIGURAN LICIK [On Going]Where stories live. Discover now