08 FLASHBACK

254 32 5
                                    

Carissa berdiri menatap putra nya yang sedang bermain ditaman, wanita cantik itu tersenyum bahagia.

Berulang kali juga dia menyahuti perkataan putra nya.

"Mama.. " Carissa segera menangkap sang putra yang berlari memeluk nya.

"Jangan berlari sayang nanti kamu jatuh." Ucap nya mengusap peluh keringat yang membasahi dahi sang putra.

Biru memamerkan gigi nya yang ompong dan mencium pipi sang mama, "Kak Bira nakal.. " Adu nya dengan rengekan.

"Aku tidak nakal!" Birawa menghampiri membuat Biru langsung memeluk mama nya lagi.

Birawa merengut tidak terima, "Awas ya kamu minta di temani tidur nya." Ancam nya karna si bungsu memang penakut untuk tidur seorang diri.

"Aku bisa tidur bersama mama." Dia menjulurkan lidah nya seakan tidak masalah jika tidak di temani sang kakak.

"Papa tidak diajak bermain?" Suara berat itu membuat ketiga nya menoleh. Mata Biru berbinar bahagia melihat sang papa yang datang.

"Papa!" Birawa memeluk papa nya dan di ikuti si bungsu.

Arya berjongkok dan memeluk kedua nya, "Papa rindu sekali.. " Ujarnya.

"Mana mainan punya Biru?" Sambut nya antusias.

Arya tergelak dan memanggil supir nya untuk membawakan bingkisan di bagasi mobil.

Kedua adik kakak itu menerima mainan dan lanjut bermain, sementara Arya memeluk sang istri dan memberikan kecupan singkat di bibir Carissa.

"Aku merindukanmu." Bisik Arya.

"Aku juga." Carissa menatap lembut suami nya.

"Bisa kita bicara? Ada sesuatu yang harus dibicarakan." Ujar Arya.

Carissa mengangguk, "Mama tinggal sebentar ya." Carissa lalu meminta bibi untuk mengawasi anak nya.

Mereka sedikit menjauh dari kedua anak nya dan mulai berbicara dengan serius.

"Ada apa?" Tanya Carissa.

Arya melonggarkan dasi nya yang terasa mencekik lehernya, "Perusahaan sedang mengalami kerugian yang besar." Satu minggu ini Arya melakukan perjalanan bisnis untuk mengurus perusahaan cabang nya yang mengalami kerugian dan berdampak pada perusahaan utama.

"Lalu bagaimana?"

Arya menatap sang istri, "Aku sudah meminta bantuan adik ku... Tapi.."

"Tapi apa?" Carissa begitu tau keluarga suaminya memang tidak merestui hubungan mereka. Bahkan Carissa tidak di terima dengan keluarga itu.

"Adik ku menyetujui untuk membantu tapi aku tidak yakin dengan bantuan yang dia berikan secara cuma-cuma." Tutur Arya yang begitu mengetahui tabiat adik nya.

"Bukan kah itu baik? Mungkin saja dia sudah menerima keluarga kita." Carissa juga tau bagaimana tabiat adik ipar nya karna mereka sempat menjadi teman baik saat di kampus tapi harus renggang karna dia lebih memilih menikah dengan Arya.

"Sayang aku begitu tau jika dia membantu secara cuma-cuma pasti ada sesuatu.. " Entah hanya saja Arya mempunyai feeling tidak baik. Dia juga tau adik nya menyukai istri nya.

Keluarga nya juga dulu menyukai Carissa saat masih menjadi teman adik nya tapi semenjak dia dan Carissa menjadi dekat dan menjalani hubungan langsung saja semua berubah.

Arya memang tidak di terima dengan baik oleh keluarga nya, dia hanya anak dari sang istri pertama yang berasal dari keluarga miskin.

Ayah nya kembali di nikah kan dan Arya menjadi tersingkir kan. Kehadiran nya tidak di sukai.

ABOUT MEWhere stories live. Discover now