01. kesalahannya karna terlahir didunia

423 51 7
                                    

Biru menatap langit kamar apartemen Samudra dengan tatapan yang sulit di artikan. Pikiran nya melayang entah kemana, dia teringat siang tadi tentang Samudra yang menatap nya berbeda.

Tatapan kekasihnya itu seperti terluka. Biru menghela nafasnya lelah dia sudah lama ingin mengetahui apa saja yang di lalui Samudra di masa lalu sebelum mereka memutuskan untuk menjalin hubungan.

Samudra terlalu tertutup padanya hingga kadang membuat Biru merasa asing dengan pria itu.

"Biru kamu mendengar saya?" Samudra menyentuh pundak sempit pemuda itu hingga membuat sang empu tersadar dari lamunan nya.

"Kak Sam.. "

"Ini sudah malam dan kamu belum makan malam." Samudra duduk di samping Biru.

"Kamu memikirkan apa hm?" Lembut Samudra mengelus pipi Biru. Dia melembutkan tatapan nya untuk menatap kekasih nya yang sangat cantik itu.

"Hanya beberapa tugas yang belum selesai." Biru masuk ke dalam pelukan Samudra dia meletakkan kepalanya di perpotongan leher pria nya.

Biru menghirup dalam aroma tubuh yang memabukkan dari tubuh Samudra. Matanya memejam nyaman, bibirnya bergumam singkat.

Samudra mengelus surai rambut hitam legam milik Samudra, "Aku sudah memasak untuk makan malam kita." Ujar Samudra.

Biru menarik dirinya untuk menatap kekasihnya, "Gendong aku." Manjanya.

Samudra tanpa sepatah kata apapun menggendong Biru dan turun ke lantai bawah lalu mendudukkan Biru di kursi dekat nya duduk.

Biru menatap hidangan di meja makan, lagi dan lagi makanan yang tidak terlalu di sukai oleh Biru.

"Aku memasak makanan kesukaan mu." Samudra tersenyum lembut mengambil kan lauk dan nasi dengan semangat.

Biru bungkam melihat senyum itu tangan nya mengepal di bawah meja. Apakah Samudra melupakan bahwa dia begitu alergi dengan makanan ini.

"Kamu lupa ya kak?"

Samudra menoleh dahinya mengernyit mendengar perkataan Biru. "Lupa?" Untuk sejenak dia berfikir apa yang di lupakan nya.

Biru tersenyum getir sebenarnya apa yang sedang berada dalam fikiran Samudra? Kenapa setiap kali mereka bersama Samudra seolah sedang membuat dejavu.

Seolah ingin mengulang kembali.

Melihat Samudra yang tetap bingung membuat Biru segera mengambil piring di tangan Samudra dan memakan nya.

Samudra melihat Biru tanpa rasa bersalah nya dia ikut makan dengan lahap.

"Enak?" Samudra mengelap bibir Biru dengan tisu untuk membersihkan jejak makanan.

"Iya." Jawab Biru pelan. Dengan mati-matian dia menahan sesak di dadanya, wajah nya memerah dan nafas nya memburu.

"Biru kamu kenapa?" Panik Samudra.

"Ka--kak Sam.. " Penglihatan Biru memburam terakhir kali yang dia lihat adalah kegelapan dan wajah panik milik kekasih nya.
.
.
.

"Kamu tidak tahu dia alergi udang?" Tanya seorang pria yang menggunakan jas dokter itu.

"Aku lupa." Jawab Samudra pelan sambil memandang sendu pada Biru yang terbaring lemah di atas ranjang.

"Kamu bukan lupa tapi sengaja." Pria itu membenahkan selimut untuk menutupi tubuh Biru.

"Tidak. Aku benar-benar lupa.. " Sangkal Samudra.

Pria itu menggeleng sembari menatap pada Samudra, "Sam ini sudah 8 tahun berlalu dan kamu tidak bisa menghilangkan nya."

"Cakra!"

ABOUT MEWhere stories live. Discover now