05 tolong tetap hidup

277 42 6
                                    

Seperti yang di minta sang daddy malam ini Samudra keruang kerja nya. Keduanya sudah duduk berhadapan dengan saling menatap dan di selimuti keheningan.

Arthur menyerah kan sebuah berkas pada Samudra dan meminta anak itu untuk membuka nya.

Samudra membaca dengan teliti dan seperkian detik mimik wajah nya berubah dengan rahang yang mengeras.

"Kau tidak memiliki hak untuk protes." Cegah Arthur yang melihat Samudra hendak membantah.

"Aku tidak ingin menikah dengan nya." Samudra meletakkan berkas itu dengan kasar.

"Maka angkat kaki dari rumah ku." Datar Arthur menatap sang putra tanpa ada emosi apapun. Anak nya ini perlu di tekan sedikit agar menurut, Samudra terlalu dia manjakan hingga bisa dengan gampang nya membuat seseorang patah.

"Daddy!"

"Aku tidak suka kau menolak apa yang sudah di tentang dan di atur istri ku. Aku juga tidak merestui dirimu dengan pria itu." Ujar nya. Arthur sudah memiliki rasa sayang pada Biru, dia begitu tau apa yang di alami keluarga itu. Arthur adalah seorang ayah yang akan melindungi anak nya dan itu sama seperti Arya yang melakukan apapun selama anak nya tetap selamat.

Dia dan Arya berteman dari mereka masih kecil dan dia juga tau seluk beluk dendam itu tercipta. Sebenarnya Arthur tidak ingin ikut campur dalam urusan pasangan Samudra tapi melihat Arya datang padanya dan memohon agar Biru menikah dengan putra nya membuat dia iba.

Bahkan dihari pertama bertemu dengan Biru pun dia sudah memiliki rasa sayang pada anak itu. Biarlah sekali ini saja Arthur ikut campur, dia mempunyai hutang budi pada Arya dan akan membayarnya dengan menikah kan Biru dengan Samudra.

Samudra mengusak rambut nya kasar, "Aku sangat mencintai nya." Keluh nya dengan suara yang lirih. Samudra hanya ingin bersama Jean, dia hanya ingin menghabiskan masa tua nya bersama seseorang yang dia cintai dan itu hanya Jean.

Arthur tau. Sangat tau bagaimana sang putra mencintai Jean, dia tau tapi biarkan sekali ini takdir tidak memihak pada cinta mereka.

"Menikah lah dengan Biru. Lihat lah, karna ulah mu anak malang itu berbaring melawan maut, sekali ini saja tolong ikuti apa yang mommy mu inginkan." Dia dan Gracia tidak pernah mengatur Samudra, mereka membebaskan anak nya tapi seperti nya kali ini mereka akan mengatur Samudra.

"Jika kau menikah dengan Biru aku akan memberikan setengah saham dari perusahaan utama untuk mu." Ucapan itu membuat Samudra mendongak menatap daddy nya.

"Tapi jika kau dengan berani menceraikannya atau masih berhubungan dengan Jean, aku tidak akan segan membuat mu kembali merangkak dari bawah dan lebih sulit dari kemarin." Ancam nya.

*****

Samudra memilih pergi ke apartemen nya yang dia tinggali bersama Biru. Di kamar yang luas dia termenung menatap langit kamar dengan tatapan yang kosong.

Rumit sekali, kepala nya terasa ingin meledak memikirkan perkataan daddy nya. Kenapa harus sesulit ini untuk bersatu dengan Jean.

Helaan nafas terbuang dengan sangat berat tiba-tiba saja dia merasakan sebuah tangan melingkar di perut nya. Rasa kaget itu perlahan sirna karna menyadari siapa yang tengah memeluk nya.

"Jean... " Lirih nya.

Jean semakin mengerat kan pelukan nya, "Lakukan apapun yang diminta orang tua mu." Suaranya sangat serak. Jean hanya mencintai dan menginginkan bersatu dengan pria yang ia cintai, kenapa sangat sulit? Apakah karna dia bukan dari kalangan orang terpandang seperti Biru?

Ia hanya ingin sekali ini saja memenangkan cinta nya, menginginkan takdir sekali saja berpihak padanya.

"Aku hanya ingin bersamamu.. " Jawab pelan Samudra.

ABOUT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang