Chapter 5_Ucok Sayang

62 10 3
                                    

بسم لله الرحمن الرحيم


§
§
§

Seandainya seluruh kosa kata dikumpulkan, tetap tidak akan pernah bisa menjelaskan bagaimana rasa cinta bekerja_

~~~~~~~~~~~~~~°°°°~~~~~~~~~~~~~~

Bertepatan pada jam 15.30, terlihat seorang wanita yang sedang menyiram tanaman-tanaman indah, sembari bernyanyi riang. Terlihat sekali bahwa wanita itu sangat menyayangi tanaman-tanamannya sehingga diberi nyanyian segala.

  _______~~~_______

Disisi lain..

"Bang ojek tunggu!!" ujar Aca berteriak dengan suara cemprengnya ketika melihat tukang ojek melewatinya.

Ojek yang sadar ada orang yang memanggilnya, lantas putar balik dan mengarah pada tempat Aca berdiri.

"Mau ngojek neng?" tanya ojek itu dengan alis bertautan.

"Enggak mang, Aca mau beli kambing," decak Aca dengan datar.

"Ci elah neng, kalo mau beli kambing sono di mol!!" cibir ojek itu dengan kesal.

"Astoge!! Ya mau ngojek lah mang, pake wawancara lagi," decak Aca dengan wajah jengahnya.

"Heheh owh, kirain beneran mau beli kambing," ujar ojek itu sembari cengengesan.

Aca tidak menjawab lagi, ia hanya menatap ojek itu dengan tatapan malas.

"Pantes aja si eneng mau beli kambing, orang dianya juga melebihi bau kambing.. Kayaknya dia belum mandi sebulan, dan jangan-jangan dia saudaranya lagi," batin ojek itu sembari tangan yang menutupi hidung.

Aca yang melihat ojek itu menutup hidung, refleks mata hitamnya melotot.

"Heh mang ojek, ngapa tu idung di tutup-tutup segala hah??" pekik Aca ngegas sembari menatap ojek itu dengan sinis.

"Eh enggak neng, ayo neng naik," ujar ojek itu, seperti orang yang sedang menahan berak.

Mendengar perintah itu, Aca pun terpaksa menghentikan amukkannya dan memilih langsung naik. Namun, masih memasang wajah kesalnya.

Bremmm, ngenggggg Dotdorotdott

Suara motor

Menit ke-menittt..

"Akhirnya sampe juga, nih bang kembaliannya ambil aja," celetuk Aca dengan enteng sembari turun dari motor serta wahhhh.. Aca menyodorkan uang yang sedikit tebal.

"Aduh si eneng baik banget ternyata," puji ojek itu dengan tersenyum bahagia sembari membuka lipatan uang yang baru saja diberi Aca.

Srep

Seketika matanya membelalak.

"Kembalian apaan! Ini itu kurang neng, so-so an mau ngasih lebih!!" cibir ojek itu dengan kesal.

"Ini lagi, uang nya recehan mana cukup!!" keluh ojek itu dengan wajah prustasi bin kesalnya.

"Aduhh mang, kalo udah tua itu perbanyak sedekah," ujar Aca  menasihati dengan bijak.

Namun,detik ke-detik...

"Nanti mati dijalan, baru tau rasa!! BWAHAHHAA," celetuk Aca lagi dengan enteng sembari tertawa kesetanan.

"Bujuu busetd, dasar anak edann!!" pekik ojek itu dengan raut wajah kesalnya sembari tangan yang mulai mengangkat helmnya untuk dibanting pada kepala Aca.

Pacar Halal Gue Gus KillerNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ