Bab 15

103 18 0
                                    

"Sepertinya kamu sudah akrab dengannya ya? Cami~" ujar Felix yang membuat Camila menoleh kearahnya.

"Ah, apa pembicaraan kalian sudah selesai?" tanya Camila dengan senyum ramahnya.

"Ya, apa perlu penjelasan ulang dariku dan Senku?" tanya Felix yang dibalas gelengan pelan oleh Camila.

"Tidak perlu, aku sudah tahu semuanya secara kasar oleh Kohaku Chan," ujar Camila sambil menunjuk kearah Kohaku.

"Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Camila yang membuat Senku tersenyum lebar.

"Membuat kenikmatan tertinggi untuk manusia dari nol!" seru Senku yang membuat Camila berpikir sebentar.

"Kenikmatan tertinggi? Jika meneliti dari keadaan sekitar sepertinya kalian membutuhkan tenaga kerja manusia yang banyak," ujar Camila sambil melihat tungku pemanas di hadapannya.

"Apa itu makanan?" tebak Camila yang membuat Senku berseru dengan bahagia.

"Seratus milyar persen untukmu nona dokter! Sekarang saatnya menjalankan rencana ini!" ujar Senku dengan penuh semangat lalu berjalan pergi menuju tempat untuk melaksankan rencananya.

"Camila, darimana kamu tahu jika itu makanan?" tanya Sei dengan bingung.

"Bukankah jika kita bekerja, kita memerlukan makan yang banyak?" jelas Camila dengan cara paling sederhana.

"Itu benar! Camila pintar!" ujar Sei yang membuat Camila tertawa ringan.

"Sei Chan lebih pintar," puji Camila kembali yang kini membuat Sei tertawa riang.

"Kita akan membuatnya dari nol! Pembuat makanan survival primitif!" Seru Senku sambil memandang ladang yang dipenuhi dengan tumbuhan foxtail hijau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita akan membuatnya dari nol! Pembuat makanan survival primitif!" Seru Senku sambil memandang ladang yang dipenuhi dengan tumbuhan foxtail hijau.

"Foxtail hijau? Apa kalian sedang mencoba membuat tepung?" tanya Camila yang membuat Felix tersenyum tipis.

"Sangat pintar! Karena tidak mungkin kita memiliki gandum, foxtail hijau merupakan alternatif pilihan yang ada," jelas Felix yang di angguki oleh Senku.

"Kekeke, ini sekarang menjadi semakin menarik!" ujar Senku saat melihat Kohaku yang menebas semua foxtail hijau yang ada.

"Sungguh tenaga yang luar biasa," gumam Camila saat melihat betapa cepatnya Kohaku melakukan itu semua.

"Aku sudah selesai! Lalu apa hal yang selanjutnya harus kita lakukan?"  tanya Kohaku tanpa merasa lelah.

'Hahaha, itu benar-benar tenaga monster,' batin Felix saat melihat semua tumpukan foxtail hijau di belakang Kohaku.

"Kita hanya perlu menghaluskan ini semua sampai teksturnya menyerupai tepung!" ujar Senku lalu menyuruh Kohaku dengan tenaga gilanya menggilis semua biji-bijian yang telah berhasil mereka dapatkan.

"Bukan tepung gandum, tapi tepung buntut rubah hijau, telah jadi!" ujar Senku saat melihat bahan yang sudah mereka dapatkan.

"Kurasa aku bisa mengambil alih ini semua dari sini, jadi makanan apa yang ingin kamu buat, Senku?" tanya Camila sambil mencuci tangannya.

 |Dr. Stone| • |Scientia|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang