19

9.9K 730 68
                                    

Yoo!!

***

"Jangan sedih terus Paman ada tebak-tebakan ayo jawab," Ujar Dokter Raka menghibur Kevin yang sedari tadi menampilkan wajah murung. Terbukti dua hari pasien di depanya ini selalu melamun.

"Apa?" Jawab pelan Kevin, suaranya serak karena kebanyakan menangis.

"Huruf-huruf apa yang kedinginan??!" Ucap Raka mulai memberi tebakan.

Setelah mencoba berfikir berkali-kali, akhirnya Kevin memilih menyerah. Karena sejujurnya Kevin sedang malas berfikir.

"Nyerah?" Tanya Dokter Raka kepada Kevin yang terlihat tidak bisa menjawab.

Mendengar itu Kevin hanya mengangguk sebagai jawaban. "Jawabnya adalah huruf B, soalnya di tengah-tengah AC hahaha," Ucap Dokter Raka di sertai tawanya.

Merasa tidak ada sahutan tawa, Dokter Raka memilih melihat Kevin.

"Dasar jokes Bapak-Bapak." Ucap Kevin datar lalu melanjutkan makanan yang memang sedari tadi dia sedang makan sambil mendengarkan tebakan orang didepannya.

"Hehehe engga lucu ya?"

"Pakek nanya."

"Ya maaf tapi saya masih muda tau, belum Bapak-Bapak istri aja belum punya." Ucap Dokter Raka tanpa sadar.

"Makanya yang cakep jadi orang." Jawab pedas Kevin dia hanya mengatakan sesuai fakta saja.

"Enak aja bilang saya engga cakep, di bandingi Jeno NCT ya, masih cakepan Jeno lah hehe. Sadar saya tuh kalau emang saya enggak cakep tapi masa si engga ada yang naksis sama saya gitu ya." Curhat Raka, meneratapi nasibnya yang sudah jomblo belasan tahun.

"Kasian yang sabar ya." Ucap Kevin prihatin yang aslinya biasa saja. Sambil menepuk punggung Dokter Raka pelan.

"Tapi gapapa walaupun jomblo-jomblo gini, saya udah sering di godain tau."

Kevin mengangkat satu alisnya bermaksud bertanya.

"Di godain setan hehe."

"Hahaha, muka Paman emang mirip setan si, maaf kalau bener." Ujar Kevin dengan kurang ajarnya di sertai tawa tanpa sadar, sial jokes Bapak-Bapak sudah mulai lucu baginya.

Mendengar ucapan Kevin yang menusuk hati itu, Raka hanya mampu tersenyum paksa karena merasa di bullying. Gapapa asalkan orang di depannya menujukan tawanya.

***

"Kevin pulang." Kata pelan Kevin agar suaranya tidak terlalu menganggu kebahagian keluarga yang sedang berkumpul itu.

Kevin memang sudah di perbolehkan pulang karena Dokter mengatakan keadaan Kevin sudah terlihat membaik.

"Kevin." Teriak Kevan langsung berlari memeluk Kevin saat tau kembaranya sudah pulang.

"Maaf Vin, enggak bilang ke yang lain kalau kamu waktu itu masih di jurang, aku engga sempet bilang beneran deh." Kata Kevan menunjukan dua jarinya bermaksud tidak berbohong.

Selain karena Kevan lupa, Karena penyakitnya juga lah yang tiba-tiba kambuh waktu itu membuat dia tidak sempat bilang.

Dan keluarganya tidak ada yang bertanya tentang Kevin dimana, membuat dia selalu lupa mengingatkan.

Different || END ||Where stories live. Discover now