12. dibenci semua orang

Start from the beginning
                                    

"Kenapa kamu lama sekali" cecar Iqbal

"Maaf kak"

Iqbal rasanya ingin meledak namun ia tahan, ia benci berada di situasi seperti ini. "Selain kamu pembawa musibah di kehidupan saya kamu juga tukang nyusahin orang"

Karina mendongak dengan mata berkaca kaca. "K-kak" ucapnya tidak menyangka

"Kenapa kamu harus hadir di hidup saya? Kenapa bukan Aisyah?" Ucap Iqbal  sedikit keras

"Kak Iqbal menyesal dengan pernikahan ini?" Karina kembali bertanya

"Sangat! Saya menyesal karna telah menjadikanmu sebagai istri saya" bentak Iqbal

Karina kembali menangis di hadapan Iqbal, melihat itu Iqbal memutar bola matanya malas kemudian meninggalkan karina lebih dulu. Ia sudah sangat muak melihat drama hari ini.

"Aku harus kuat, allah nggak mungkin ngasi cobaan melebihi batas kemampuan hambanya"

"Aku pasti bisa melewati ini semua"

Cepat cepat ia menghapus air matanya lalu menyusul suaminya pergi.

🚐🚐🚐

Mereka memasuki rumah yang cukup luas itu, keduanya masuk dengan karina yang membawa barangnya sendiri sedangkan Iqbal? Ia tidak membawa apa apa dan tidak berniat sedikit pun membantu istrinya.

Iqbal melangkah lebih dulu disusul oleh karina di belakang sana.

"Kamu ngapain masuk di kamar saya?" ucap Iqbal setelah menyadari karina yang mengekorinya sedari tadi

"Bukannya kita udah sah kak? Kita akan tidur bersama kan?"

"Jangan harap! Saya nggak sudi satu ranjang sama kamu. Ingat yah pernikahan ini karna terpaksa jadi nggak usah berlebihan" ucap Iqbal dingin

Mata karina sudah mulai berkaca kaca, apakah dirinya sanggup menjalani ini semua? Baru pertama saja sudah sesakit ini gimana nanti?

"Dan yah, kamar kamu ada di sebelah. Malam ini dan seterusnya kita tidur pisah" setelah mengatakan itu Iqbal masuk ke kamarnya menutup pintunya dengan sedikit keras

Karina memejamkan matanya takut, mendengar suara pintu yang lumayan keras itu, ia melangkahkan kakinya menuju kamar yang berada di sebelah kamar Iqbal.

"Apakah takdir aku seburuk ini?" ucapnya sambil memasukkan pakaiannya ke dalam lemari

"Ma, pa, aku kangen kalian. Di saat aku ada masalah pasti aku ngeluh sama kalian tapi sekarang? Aku harus ngeluh sama siapa lagi? Jika kalian aja udah nggak nganggep aku anak"

Karina menunduk menangis dengan begitu pilu, jika ada yang mendengar kan nya pasti akan merasa sangat kasian. Untung saja kamarnya kedap suara jadi ia lebih leluasan menumpahkan segala kelu kesahnya.

"Aku rindu kebersamaan kalian, tapi mungkin itu semua nggak bakal bisa terulang lagi"

Tiba tiba saja ia kepikiran Aisyah. "Gimana yah kamu sekarang ais? Pasti kamu sangat kecewa dengan aku. Aku emang mencintai kak Iqbal tapi aku sama sekali nggak ada maksud untuk merebut dia dari kamu"

"Semoga kamu bisa memaafkan aku"

Setelah selesai dengan kegiatan beres beresnya karina lalu keluar kamar menuju ke dapur, yah dia harus memasak sekarang.

"Kak Iqbal suka makan apa yah?" tanya nya pada diri sendiri

Ia pusing harus memasak apa, ia kemudian membuka kulkas melihat beberapa sayur di dalam serta daging ayam yang masih segar.

Niatnya ia akan memasak sayur bening dengan ayam goreng kali ini, karina begitu telaten meracik segala bumbu yang ia gunakan. Setelah selesai karina menata masakannya ke meja makan.

Sesama Santri LH Where stories live. Discover now