🍼 PERTEMUAN TAK DISENGAJA🍼

736 41 9
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.

-Awal pertemuan Papa dan Mama 😘-

.
.

Ketika gadis berambut pendek sebahu itu masih berdiri di halte bus. Langit ditutupi oleh awan mendung, dapat diperkirakan hujan sebentar lagi akan turun dan sialnya ia malah tidak membawa payung merutuki dirinya yang tidak patuh pada peringatan ibunda tercinta dan ramalan cuaca di televisi.

Alisnya terangkat ketika tiba-tiba sebuah motor berhenti, cowok itu turun dan berdiri disebelahnya ikut berteduh. Aneh, pikirnya padahal bisa saja cowok itu langsung pulang, untuk apa coba malah Ikut-ikutan berteduh.

Ia melirik, saat berdiri bersampingan seperti ini, Windu sadar dia tak lebih tinggi dari dada cowok itu, wajahnya tampan tapi datar. Gadis tersebut cepat-cepat mengalihkan pandang ketika cowok itu balas meliriknya dan membaca gantungan nama di tas si gadis.

" Pulang kemana? "

Windu celingukan lantas menunjuk dirinya sendiri

" Aku? "

Alis cowok itu terangkat sebentar

" Ke jalan Kerta..."

" Oh tau " cowok itu menyahut cepat sambil berjalan ke motornya, memasang sarung tangan dan helm dan naik ke motornya.

TIN!

Windu terkesiap sambil mengusap dadanya. Untung saja dia tidak sampai jantungan karena cowok itu yang tiba-tiba membunyikan klakson

" Buruan naik, saya antar "

" Hah? " Mulutnya terbuka kecil, lagipula dia tidak kenal sama sekali, bagaimana kalau cowok itu ternyata sindikat penculikan.

Windu bergidik memikirkannya

" Saya bukan orang jahat. Kamu mau disini sampai kapan? "

Windu mengulum bibir, setelah yakin kalau cowok itu tidak ada maksud lain Windu perlahan mendekat

" Naik " perintahnya singkat. Windu menurut dan motor melaju kencang karena mulai gerimis

" Pegangan, saya tidak tanggung jawab kalau kamu jatuh "

Ia mendengus ketika Windu tidak bereaksi sama sekali, sebelah tangannya lantas menarik tangan Windu hingga gadis itu menempel ke punggungnya

Matanya mengerjap beberapa kali, tangannya melingkar di perut cowok yang baru ditemuinya hari ini.

Ketika masuk ke wilayah Kertajasa. Cowok tersebut memelankan laju motornya

" Dimana? "

Lamunan Windu buyar, ia berdehem dan menunjuk sebuah rumah yang didepan terasnya ada seorang wanita tengah menyiram bunga

Motor berhenti dan Windu lekas-lekas turun dari motor.

" M-makasih "

Cowok itu bergumam lantas menutup kaca helmnya

" eum nama kamu sia...pa " Belum sempat Windu mendapat jawaban, cowok itu sudah melaju tanpa memberitahukan namanya.

Windu mendesah kecewa, tak ayal ia tersenyum malu-malu hingga tingkahnya yang aneh itu membuat wanita yang sedari tadi memperhatikan menatap curiga

" Hayoo... "

Windu terkesiap

" Ibu ikh ngagetin " Gerutunya sambil menghampiri sang ibu--Taravina--dan mencium tangannya

ALANKA |Baby Version|END|Where stories live. Discover now