TENTANG JANJI SEASON 2

1.3K 103 20
                                    

BAB ini berisi BAB 79-90(END)

Aku kasih Judul TENTANG JANJI  SEASON 2

BAB 79-90(END) ini menceritakan babak sedih dalam kehidupan  Mita setelah menikah , konflik-konflik,  dan kejutan-kejutan lain yang sama sekali belum di singgung di di BAB 1-78

BAB berisi lebih dari 35.000 kata. 

Untuk hari ini saja  16-12-2023

VOUCHER

TENTANGJANJI9

senilai

Rp. 15.000

Harga Rp. 30.000


So jangan sampai ketinggalan yaa.....

Terima kasih untuk
Dukungan teman-teman yang sudah membeli karyaku di Karyakarsa, itu sangat berarti bagi author 🥰🥰🥰🙏🙏🙏

Terima kasih buat Teman-teman yang setia mengikuti cerita ini, memberi komentar, vote, itu juga sangat berarti bagiku. Tanpa dukungan teman-teman tulisanku hanya rangkaian kata-kata tanpa makna😘😘😘😘💜💜💜

.

.

.

.

.

.

.

Qué será, será
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Qué será, será
What will be, will be
.
.
.

****

.
.
.

Jiwa menggendong Abhitah yang sudah terlelap.

Sementara Sukma tertidur sambil bersandar dilengannya dan tangan mungil itu memeluk lengannya dengan erat.

Abhi tiba-tiba menggumam, dan menggerakkan tubuhnya mencari posisi yang nyaman, lalu kembali terlelap.

Jiwa menghembuskan nafas lega.
Ia mengusap pipi gembil Abhi yang menggemaskan itu dengan punggung jari telunjuknya. Pipi itu terasa lembab dan lengket.

Tadi Abhitah menangis tanpa suara, ia menatap sekitarnya dengan wajah bingung dan takut, dan ia terus memeluk leher Jiwa erat-erat tanpa mau melepaskannya.

Sesekali Abhitah membenamkan wajahnya ke leher Jiwa dan terisak lirih sambil memanggil mamanya. Suara lirih Abhi terasa memilukan ditelinga Jiwa.

Tak ada yang bisa dilakukan Jiwa selain mendekap Abhitah dengan erat, mengusap punggungnya dan menenangkan Abhi.

Jiwa pun tak tahu harus berkata apa pada lelaki kecil yang belum genap dua tahun itu. Bagaimana cara untuk mengatakan kenyataan ini pada Abhitah?

Tenggorokan Jiwa pun terasa sakit, menahan frustasi yang terasa sangat mencekik lehernya.
Ia pun sedang berjuang menahan air matanya.

Ia hanya bisa mengayun tubuh mungil itu.

Kini Abhitah terlelap, namun wajahnya terlihat sedih. Mulutnya melengkung kebawah, menyirat duka yang ia bisa rasa, tapi belum bisa ia pahami.

Jari kecilnya mencengkram erat kemeja Jiwa, membuat hati Jiwa terenyuh. Dikecupnya kening Abhi dengan lembut.
"Don't worry Boy, semua akan baik-baik saja, I promise you"

Lalu Jiwa melihat ke arah putrinya yang juga terlelap. Keadaan putrinya itu tak jauh berbeda dengan adiknya.

Bulu mata Sukma bahkan masih menyisakan air mata yang tak bisa gadis kecil itu hentikan. Isak nya baru berhenti beberapa saat yang lalu, Sukma menutup matanya, membiarkan air matanya mengalir, kemudian tertidur dengan wajah menyimpan duka yang dalam.

Jiwa melipat bibirnya, menahan tangis yang hendak pecah sejak tadi, saat Sukma berlari dan menghambur ke dalam pelukannya. Lalu berbisik ditelinganya dengan tersendat-sendat karena tangisnya, menceritakan hal yang tidak seharusnya ia alami.

.

.

.

.

💜💜💜












.
.
.
.
.






ADA CERITA BARU

ADA CERITA BARU

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


KAPAAANNNN?????
TUNGGU YAAAA

YANG NGGAK SABAR KE KARYAKARSA

TENTANG JANJITahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon