TENTANG JANJI 42

1.6K 296 47
                                    

Haiiiiii......😍😍😍

Masih menunggu cerita ini kah????😄😄😄

Silahkan like dan kasih komentar yang banyak dan seru seprti bab kemarin yaaaa💃💃💃💃




Selamat membaca
Luv💜Octoimmee



...
Sebelumnya...

=======

Diana sejak tadi menangis
karena  bahagia dan bangga.

Mita memeluk Diana dan dibalas dengan sepenuh hati oleh Diana.

Mita menangis haru.

Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi. Ia tak mengira akan mendapatkan penghargaan  sedemikian besar dari seluruh yang hadir di Sasana Budaya Nagara itu.

Ia sangat bahagia dan sangat  bersyukur.

Bersyukur saat Daniel dan Diana mendorong nya untuk memenuhi permintaan Vivian.

Hingga saat ini ia semakin menyadari, jika masih banyak orang yang menyayangi dirinya,  dan  menghargai keberadaannya.

     ==================




.
.
.
.
.
.

.
.

Dan malam ini Jiwa mengurung diri di ruang kerjanya. Memilih untuk tidak bertengkar dengan Cahaya yang melarangnya pergi ke rumah kaki bukit.

Kembali ia memutar ulang momen dimana Mita muncul di acara Konser Shimphony. Dan ternyata video itu sduah banyak beredar diberbagai portal berita.

Jiwa tersenyum, tak puas mengulang dan mengulang lagi.

"Kamu tampak bahagia Mita..."

Senyum  melengkung di bibirnya.

"Kamu terlihat cantik, lebih cantik..."

Jiwa terkekeh. Teringat jika dulu Mita paling tidak suka berdandan. Mama Karina lah yang selalu memaksa Mita untuk berdandan.

Dan dirinya selalu terpesona saat Mita selesai berdandan, dan itu membuat Mita salah tingkah dan tersipu-sipu, membuat Mita terlihat semakin mempesona.

Jiwa tak menyangkal jika ia rindu.

Harusnya ini tabu.

Ia tak lagi boleh rindu pada Mita.

Tapi malam ini ia tidak berdaya menahan rasa yang berkecamuk dalam dirinya.

Berbulan-bulan ia tak melihat Mita, dan saat ia melihat Mita dengan senyum di bibir dan di matanya, ada sesuatu dalam dirinya yang runtuh. Yang membuatnya seolah jatuh dalam lubang tak berdasar.

Lalu saat Mita menyebut nama putri mereka dengan bibir tersenyum dan mata yang berkaca-kaca, membuat Jiwa ingin berlari menuju Mita dan memeluk kakinya lalu meminta ampun.

Tidak ada yang diperlukan nya kini selain maaf dari wanita yang telah ia luka dengan sedemikian hebat.

.
.
.

.

.

"So....bagaimana menurut kamu, Rachel?"

Gadis mungil itu terpukau memandang birunya laut di depan matanya. Lalu kolam renang besar yang terlihat sangat indah, kursi santai terlihat berjajar rapi di tepi kolam.

Mereka baru saja terpesona dengan bangunan mansion yang akan menjadi tempat tinggal mereka, terlihat begitu  fantastis dan elegan.

Mereka tadi dibawa berkeliling untuk melihat kediaman mewah  yang ukurannya super luas.

TENTANG JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang