TENTANG JANJI 36

1.5K 279 52
                                    

Haiiiii.....

Semoga masih mengikuti cerita ini yaaa🥰🥰🥰🥰

Jangan lupa VOTE dulu

Dan komentar sebanyak banyak nyaaaaaaaa



Selamat membaca
Luv💜Octoimmee
..
.

SEBELUMNYA
============

Lagi-lagi Mita memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi, dengan sederet perjanjian yang harus dipenuhi oleh pihak FreedomLive sebagai penyelenggara Acara pencarian bakat itu.

Ketiga Juara itu sangat senang bisa bertatap muka walau tidak bertemu langsung secara fisik.

Kesan ketiganya juga cukup positif, memuji keramahan Mita, berterima kasih karena Mita membantu mereka untuk mengetahui potensi mereka masing-masing, kelemahan dan kekuatan vokal mereka, dan kepiawaian Mita memberikan lagu yang sesuai dengan karakter mereka, sehingga lagu itu menjadi lebih hidup.

'Ini Aku', 'Bila Saatnya', 'Aku Mampu', lagu-lagu ini kembali membuai telinga penikmat musik di tanah air. Bahkan lagu Selamanya Cinta Naseya masih menjadi favorit.

Paramita menawan hati setiap orang.
.

.
.

=================
.
.
.

.
.
.
.
.

Jiwa tak menyangka, ia bertemu Carlo di Shimphony Record.

Carlo tampak sedang menggandeng Naseya.

Jiwa bisa melihat Keduanya tampak mesra, lebih dari sekedar  rekan kerja.

Kedua pria itu tak saling sapa, walau kini mereka sedang berhadapan.

"Mas Jiwa, apa kabar.."  Naseya mengulurkan tangannya pada Jiwa.

Jiwa menyambut tangan Naseya dan menjabatnya erat. Mereka memang jarang sepanggung. Hingga sebenarnya mereka  tidak terlalu akrab. Sementara Carlo memilih diam tak bereaksi apa pun.

"Baik, Nas. Habis ketemu Ci Vivi?" Tebak Jiwa.

Naseya mengangguk "Iya,Mas Jiwa juga dipanggil ?" Mata Naseya tampak berbinar

"Hum...nggak, aku ada perlu saja..." Jawab Jiwa berusaha terlihat santai.

"Oh, kirain ikut dalam kompilasi  album baru..."

Jiwa menyembunyikan ekspresi kecewa nya. Biasanya Ci Vivi selalu memprioritaskan dirinya dalam album kompilasi yang menjadi ciri khas Shimphony  Record ini.

"Oh iya, sudah mau persiapan album kompilasi ya, good luck deh, semoga sukses ya.." Jiwa menyunggingkan senyum yang semoga tak terlihat sumbang.

"Thanks mas. Sorry aku nggak tahu kalau Mas Jiwa nggak ikut. Soalnya harusnya  pertemuannya kemarin, cuma aku ada syuting iklan sama Carlo, jadi nya aku bisa datang hari ini. Aku nggak ketemu sama siapa aja yang ikut album kompilasi ini. Mungkin kali ini album kompilasi nya buat kita yang  junior-junior Mas. Mas Jiwa sudah senior, ntar kita susah buat ngimbangin" Ujar Naseya sambil memamerkan senyum rumahnya.

"Kamu bisa  saja, Nas. Senior Junior ini maksud kamu berdasarkan umur ya?"  Jiwa memasang wajah jenaka.

Naseya tertawa " Nggak dong Mas Jiwa, maksud aku itu.."

Jiwa mengangkat tangannya sambil ikut tertawa bersama Naseya

"Becanda, Nas..."

"Kita sudah ditunggu, Nas. Kasihan Anjas nungguin..." Sela Carlo yang sejak tadi sudah ingin beranjak dari sana. Ia muak melihat tawa Jiwa.

TENTANG JANJIOù les histoires vivent. Découvrez maintenant