TENTANG JANJI 41

1.6K 281 48
                                    

Sebelumnya
==≈≈=========

"Dan pastinya ucapan terima kasih untuk...
Papa, mama, Jana, Raga dan tentunya untuk putriku Cemara Sukma Pamuncak..."

Mita terbata saat menyebutkan orang-orang yang dicintainya.
Suasana haru melingkupi Sasana Budaya Nagara.

"..Terima kasih untuk cinta dan sayang yang kalian berikan.."

"Untuk kalian aku dedikasi kan setiap karya, karsa  dan nada yang aku cipta..."

Tak hanya tepuk tangan, semua yang hadir berdiri memberikan  Standing Applause bagi Paramita.

*****

Sementara itu,

disalah satu kursi undangan, tidak ada yang menyadari, jika ada seseorang yang sedang berusaha keras mengendalikan dirinya.

Emosinya terkuras habis,
sekujur tubuhnya bergetar. Ia harus mengepalkan tangannya erat-erat agar ia tidak luruh ke lantai.

Saat wajah itu muncul di layar, ia terpaku tak bisa mengalihkan pandangan matanya.

Mita.....

Ia serukan nama itu dalam hati.

Terlalu mendadak, terlalu tiba-tiba dan ia tidak siap.

Ia langsung terhempas tak berdaya.

Kehadiran sosok yang selama ini dia cari mengguncang jiwanya.

Tidak ada petunjuk apa pun saat ia datang dan mendengar berita tentang Konser, tidak ada  selentingan berita apa pun yang biasa berhembus dikalangan artis, Semua terdengar normal.

Dan jika ini kejutan, maka Vivian sangat sukses memberikan kejutan luar biasa malam ini.

Mata nya menatap lekat layar besar di depan sana.

Wajah itu tampak lebih cantik, senyumnya lebih indah, dan kembali ia tenggelam dalam kelam hitam bola mata yang selalu berpendar itu.

Lalu saat suara itu terdengar, dengan kurang ajar nya ia merasakan rindu yang sangat besar.



*****

Jiwa larut dalam pikiran nya yang bernostalgia akan suatu masa dimana ada keindahan yang ia miliki.

Ia melupa jika disebelahnya juga, ada seseorang yang berjuang mengendalikan diri agar tidak meledak dalam amarah yang besar.

=≈==============

.

Perempuan itu selalu merusak momentnya.

Ingin rasanya ia menjambak rambut suaminya yang tampak terbawa suasana, ikut bernyanyi bersama undangan yang lain, dengan air mata berderai.

Suaminya tampak larut dalam suasana hati yang sendu, hingga tak menyadari banyak orang yang mencuri-curi pandang kepada mereka berdua.

Ia sedari tadi lelah menunjukkan wajah ikut mengapresiasi keberadaan perempuan sok hebat itu di layar besar dipanggung sana.

Ia lelah pura-pura ikut menikmati lagu yang sedang di nyanyikan Tale dan rekannya yang lain.

Dan ia sungguh geram dengan dirinya sendiri yang ternyata hapal setiap lirik lagu itu.

Ia merasa menjadi pasangan yang paling menyedihkan  malam ini.

Ia tak tahu harus berbuat apa. Jika saja ia bisa ia ingin tenggelam didasar bumi hingga tak harus menanggung malu.

TENTANG JANJIWhere stories live. Discover now