TENTANG JANJI 47

1.6K 247 50
                                    

Sebelumnya

=======

Banyak yang tertawa melihat polah Mikayla yang memang ceria dan meledak-ledak.

Ada juga yang mencibir. Ada yang tidak peduli dan ada juga yang was-was.

"Semoga nggak kejadian kayak dulu lagi ya.." Bisik salah seorang MUA.

"Kalau eyke sih ngarepin hal yang dulu terulang, biar mbak light tahu gimana rasanya kalau lakik diambil orang..." Bibirnya yang di filler cukup tebal itu mencibir.

"Ish , enak di mas Soul dong, banyak yang di icip!"

Lalu keduanya terkikik sambil menutup mulutnya.

*****

"Gue harap Lo nggak ngulangin kesalahan yang sama lagi.."

Jiwa menoleh ke sumber suara. Ia baru saja akan membuka pintu mobilnya.

Jiwa menaikkan alisnya.

"Lo tidur satu kamar dengan Mikayla, jangan anggap sepele"

"Untung kita sudah siap dengan tim IT, kalau nggak foto lo tidur dengan Mikayla bisa bikin film ini buyar, dan gue jamin, kesempatan Lo buat ketemu Baby Ara menjadi nol persen!"

Izra berdiri menatapnya tajam.

Jiwa mengepalkan tangannya erat,  ia tak suka jika orang lain membicarakan hal apa pun tentang putrinya.
"Itu hanya kesalahpahaman saja, bang. Mikayla nggak sengaja, dan gue juga benar-benar lelah, jadi nggak sadar dengan apa pun juga. Dan gue pastiin  nggak terjadi sesuatu diluar batas..."

Izra menatapnya sebentar,  tanpa  permisi pria itu langsung pergi.

Sial!

*******

.
.
.
.






"Seperti dugaan Lo, dia memang pas banget dengan karakter ini.."

Ia tersenyum, mengangguk puas, Lagi-lagi ia tak salah pilih. Meskipun pilihan kali ini sangat complicated. Tapi insting nya jarang meleset.

Ia mendengar suara dengkusan

"Jangan terlalu sombong, hidup masih panjang, kali ini insting lo benar lagi, tapi masih ada hari esok dengan proyek-proyek gila Lo lagi. Lo bisa saja terpeleset."

Nada kesal pekat terdengar ditelinganya.

"Apa perlu gue sebut ini insting benar gue yang keberapa? Dengan nol persen kegagalan?"

Ia masih ingin membuat pria itu semakin kesal.

"Tuhan membenci orang yang sombong!"

"Kata seseorang yang nggak pernah berdoa lagi.."

"Bangsat...."

Ia terkekeh mendengar Izrata Gorba yang mengumpat. Itu masih umpatan yang tergolong biasa yang keluar dari mulut pria jenius namun gila itu.

Izra menghembuskan asap dari rokok yang kini tinggal sedikit lagi.

"Besok mulai produksi?"

"Hum, Lo nggak mau lihat ke lokasi ?"

"Sorry, besok gue sudah di booking sama dua cewek cantik..."

"Have I told you lately that I hate you,Gangga Samudra?"

"Many times Izrata Gobra, every single time you always say it.."

"Good, kita sama sama sepakat untuk hal itu. Jangan belagu di depan gue."

TENTANG JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang