16. Mulai Saat Ini Dirayakan

Start from the beginning
                                    

"Ikut aja deh. Nurut, Can. Akhir-akhir ini kamu sering banget bantah Papa."

"Bukannya bantah, tapi aku emang punya alasan buat nolak. Lagian aku lagi sibuk-sibuknya ngerjain tugas, bentar lagi UTS."

"Titip tugas, absen beberapa hari gak akan bikin kamu di DO. Intinya kamu ikut Papa, titik! Gak ada bantahan."

Pria itu pergi keluar rumah. Sementara tangan Candra ingin menahan, tetapi kalah cepat. Ia menghela napas seraya berjalan naik ke kamarnya. Mandi adalah cara yang tepat untuk mendinginkan kepalanya saat ini.

***

Cinta R
CANDRAAAAAA
KITA MENANG!!!

Cinta RCANDRAAAAAAKITA MENANG!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Read

Candra hanya tersenyum melihat pesan yang telah Cinta kirim tiga jam lalu tanpa ia balas. Sengaja ia biarkan. Sekarang ia berada di dekat kafe gadis itu bekerja, malam sudah menunjukkan pukul 23.00 dan hal yang dilakukan Candra saat ini adalah mendorong motornya tanpa menyalakan lampu agar tak ketahuan.

Ini adalah jam kafe itu tutup, ketika ia melihat salah satu teman Cinta keluar dan mematikan lampu kafe, ia segera mendekat. Memarkirkan sepeda motor sedikit tersembunyi di belakang mobil Agif yang juga keluar dari mobil itu.

"Steffi! Kok mati lampu?" Itu suara Cinta yang sedang berteriak.

"Iya! Kayaknya tokennya abis! Lo tunggu dalem aja, biar gua yang order!" teriak Steffi membalas.

Keadaan di dalam gelap, tetapi tetap bisa melihat apa yang terjadi di luar. Oleh karena itu Agif dan Candra langsung bersembunyi di balik tembok. Steffi menghampiri mereka, gadis berambut keriting itu menyalakan korek api, membakar lilin berwarna emas di tengah-tengah kue yang dipegang Agif.

"Lo masuk dulu, Steff, usahakan Cinta membelakangi pintu," titah Agif.

"Oke, Mas." Steffi pun masuk.

"Kok masih belum nyala?" tanya Cinta.

"Lo bantu gua cari iPad, kan belum gua order," jawab Steffi menarik tangan Cinta menuju meja kasir.

Cinta menghela napas. Sembari menggelengkan kepala ia berjalan menuju kasir, membuka laci dan memberikan iPad ke Steffi.

"Ok, thanks, lo diem sini," pinta Steffi mengarahkan Cinta untuk menghadapnya dan membelakangi pintu masuk.

Agif dan Candra yang melihat itu masuk secara perlahan. Cinta yang melihat ada pantulan cahaya dari laci di belakang Steffi langsung balik badan.

"Selamat ulang tahun ... selamat ulang tahun."

Agif dan Candra bernyanyi untuk Cinta dan disusul oleh suara Steffi. Teman-teman Cinta yang ada di dapur ikut bernyanyi seraya bertepuk tangan pelan dan menyalakan flash ponsel.

Cinta yang terkejut menutup wajahnya malu, pipinya panas bingung harus berekspresi seperti apa. Apalagi ketika melihat Candra di samping Agif ikut merayakan.

Shooting Star | Chenle [TAMAT]Where stories live. Discover now