Chapter 127 - The Village Head and the Angel

199 35 3
                                    

– Boom, crack!


"Wow!"

Terdengar suara aneh saat kayu tebal itu terbelah menjadi dua. Beberapa orang tua terkagum-kagum.

Eva yang menunggu di samping segera meletakkan sepotong kayu baru.

Senyumannya memperjelas bahwa dia menganggap ini menyenangkan.

Bagian depan penginapan kami, yang oleh Christelle disebut sebagai penginapan, penuh dengan penduduk desa Aightz.

Mereka mengatakan, perwakilan desa belum datang.

“Remy benar. Pemuda pirang itu secantik bidadari.”

“Sepertinya dia juga tidak pernah kesulitan. Lehernya benar-benar putih.”

Para tetua mengamatiku dan berkomentar begitu aku bergabung dengan penonton.

Aku merasa malu dan hanya membungkuk pada semua orang.

“Anak muda, warna matamu sangat indah dan langka. Apakah warnanya ungu?”

"Apa? Ya pak. Warnanya ungu.”

Seorang lelaki tua memicingkan matanya saat dia bertanya.

Aku duduk dan menjadi cemas.

Kalau dipikir-pikir sekarang, akulah satu-satunya di seluruh benua ini yang diketahui memiliki mata ungu.

'Apakah kebohongan kami adalah sesuatu yang tidak akan pernah berhasil?'

“Itu, itu. Bukankah itu warna yang konon mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa?”

"Apa yang kamu bicarakan?! Itu emas.”

“Ah, benarkah?”

“Tolong jangan pedulikan dia, anak muda. Orang tua berkabut itu mungkin hanya pernah ke kuil sekali dalam hidupnya. Dan itu terjadi pada saat dia dibaptis.”

Seorang nenek yang belum pernah kulihat sebelumnya berkomentar seolah ingin menghiburku. Aku hanya tersenyum kecil sebagai jawabannya.

Baik atau buruk, para tetua di sini tampaknya tidak mengetahui detail agama.

Emas dan ungu sama-sama melambangkan warna Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, namun warna emas melambangkan Kekuasaan Tuhan Yang Mahakuasa sedangkan ungu melambangkan keberkahan Tuhan Yang Mahakuasa.

Alasan popularitas Pangeran Jesse begitu tinggi di Kerajaan Suci adalah karena dia dilahirkan dengan kedua warna tersebut.

“Sejujurnya, aku cemas karena aku mendengar ada orang luar yang muncul. Tapi aku tidur nyenyak.”

"Kamu juga? Aku merasa seperti mempunyai mimpi pembuahan untuk cucu-cucu ku. Apakah kamu juga tidur nyenyak, anak muda?”

(TL : Dalam budaya Korea, mimpi pembuahan (태몽 ; taemong) adalah mimpi yang dikatakan diperkirakan pembuahan atau kelahiran seorang anak, yang diimpikan oleh calon ibu atau orang terdekatnya.)

Apa Yang Terjadi Ketika Tokoh Utama Pria Kedua Memiliki Kekuatan?Where stories live. Discover now