Chapter 14

2.8K 637 156
                                    

"Kamu..."

Aku mengaktifkan lingkaranku segera setelah aku mulai berbicara. Lingkaran emas membuat ruangan menjadi lebih cerah.

Bocah muda itu diam-diam melihat Lingkaran Suci di bawah kakinya.

"Bagaimana kamu bisa masuk ke dalam sini?"

"....."

Aku memeriksa kondisi bajingan itu saat aku bertanya. Dia terlihat jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Dia berkeringat dingin di dahinya dan napasnya agak pendek, tetapi dia tidak terlihat seperti akan jatuh ke tanah seperti terakhir kali.

"Apakah kamu datang untuk mencuri eter lagi?"

Anak laki-laki itu mengangkat kepalanya dan melakukan kontak mata denganku. Dia memiliki tatapan angkuh.

"Aku tidak ingat pernah mencurinya."

"Mengambilnya tanpa bertanya padaku berarti mencurinya."

Anak itu mendengus.

Aku tetap waspada tetapi berpikir bahwa dia akan menjadi pembuat onar karena sikapnya sudah sangat buruk.

"Apakah kamu melakukan sesuatu yang salah? Apakah kamu dalam pelarian?"

"....."

Anak laki-laki muda itu diam-diam mengamati ku sebelum menghela nafas dan berjalan untuk duduk di meja.

Gerakannya tampak begitu alami sehingga terasa seolah-olah ini adalah kamarnya dan bukan kamarku.

"Gunakan lingkaranmu untuk melepaskan eter."

'Apakah dia menyuruhku mengelilingi tempat sekitar?'

"Kenapa aku harus?"

"Apakah kamu ingin pingsan lagi?"

"Ho..."

Aku kehilangan kata-kata karena aku tidak percaya betapa sombongnya anak ini.

Dia duduk seolah-olah kursi itu miliknya dan tidak menghindari tatapanku bahkan saat aku menatapnya.

Dia tampak begitu tenang, meskipun dia cukup mengancamku. Aku mungkin harus merespon dengan kuat juga.

"Kamu harus menjawab pertanyaanku. Jika tidak, aku akan mengikat kamu dengan Sumpah Ilahi dan memanggil petugas."

"....."

"Kondisimu sedang tidak baik sekarang. Kamu harus menghormatiku jika kamu datang ke sini untuk eter."

Aku menjawab dengan tegas. Anak laki-laki itu sedikit mengernyit.

Eunse pada umumnya adalah anak yang baik, tetapi dia sering membuat ulah ketika dia berusia lima atau enam tahun, seperti kebanyakan anak seusia itu, untuk membuat kami memberikan apa yang dia inginkan.

Anak-anak hanya akan menjadi lebih buruk jika kamu menyerah pada mereka selama waktu itu.

Aku mencoba mengabaikannya dan menenangkannya, tetapi metode yang paling efektif adalah membuatnya mengikuti aturan.

'Jika kamu menginginkan sesuatu, tanyakan dengan hormat. Lalu aku akan mendengarkanmu. Itu aturan kami.'

"Aku diizinkan kemana pun di Istana Kekaisaran."

Bocah itu akhirnya membuka mulutnya.

Itu pasti jawabannya untuk pertanyaanku, 'Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?' dari sebelumnya.

Itu bukanlah jawaban yang memuaskan, tapi aku perlahan-lahan melepaskan eter melalui lingkaran ku seolah-olah aku memberinya hadiah.

Aku tidak tahu harus membayangkan apa untuk melakukannya, tetapi aku mencoba mengendalikannya dengan membayangkan diriku perlahan-lahan melepaskan bola benang.

Apa Yang Terjadi Ketika Tokoh Utama Pria Kedua Memiliki Kekuatan?Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin