Apa Yang Terjadi Ketika Tokoh Utama Pria Kedua Memiliki Kekuatan?

Chapter 125

– Slurp, slurp

“Demy, hentikan……”

Aku terbangun karena lidah menjilati wajahku.

Aku bisa melihat mentari pagi menyinari selimut dedaunanku.

Kabut pagi yang belum juga reda berbau seperti air dan aku bisa mendengar kicauan burung di sekitar kami.

Punggungku sakit tapi udara segarnya enak untuk dihirup.

'Di mana aku lagi?'

- Slurp

"Ah."

'Aku seharusnya berjaga-jaga!'

Aku menyentakkan tubuhku.

Demy dan Percy berguling dari perutku.

Syukurlah, aku berhasil meraihnya sebelum jatuh.

Untung saja aku tidak menjatuhkannya, tapi… lidah Demy pendek.

'Dia tidak bisa menjilat pipiku sambil tengkurap.'

"Siapa-"

Aku merinding dan berbalik.

– Pii

“Ah, kamu membuatku takut!”

Bahuku bergetar saat aku tersentak. Itu adalah rusa air.

Anak rusa air mengepakkan telinganya sambil menatapku.

Aku memeriksa tubuhnya, bertanya-tanya apakah itu yang kemarin, dan melihat kain putih di sekitar kaki belakang kanannya.

“Kamu…… apakah kamu yang kami temui kemarin?”

– Chirp, chirp!

Rusa air berkicau penuh semangat seperti anak ayam, seolah setuju dengan pernyataanku.

Darahnya akan tetap ada meskipun lukanya sudah sembuh, jadi seseorang pasti membalut kakinya dengan kain karena khawatir.

Tapi Christelle pernah bilang kalau lelaki kecil ini kabur begitu kami tiba di sini.

'Lalu siapa yang menaruh kain itu di sana?'

“Pangeran-nim… Jam berapa sekarang?”

Christelle, yang berbaring di sampingku, menggaruk keningnya dan merengut.

Aku akhirnya menyadari bahwa kedua remaja putri itu belum juga bangun.

Aku melihat sekeliling dan memperhatikan bahwa Sir Johann tidak ada di sana dan Gerrit sedang tidur di antara Pangeran Kekaisaran dan aku.

'Dia pasti memindahkan Gerrit ke sini karena dia khawatir.'

Pangeran Kekaisaran juga sudah menghilang.

“Aku tidak tahu jam berapa sekarang, tapi matahari sudah terbit. Apakah kamu tidur nyenyak, nona muda Sarnez?”

“Ya, Pangeran-nim. Selamat pagi…"