12 || bathtub

489 161 0
                                    

KLAK!

"Manasih ini! Ngapa kagak bisa dibuka coba pintu kamarnya!" Kesal Tahmidz yang terus berupaya memutarkan handle pintu pada kamar Aliya, karena terus saja tidak dapat terbuka

TOK! TOK! TOK!

"WOY! BUKAIN PINTUNYA, NYET!" Teriak Tahmidz yang terus saja menggedor-gedor pintu kamar gadis itu, karena tak kunjung terbukanya pintu

"Sebentar yaaa" Saut Aliya di dalam kamarnya

DRUK!

Tampak Tahmidz yang semakin menjadi-jadi emosinya, ia yang menendang kencang pintu kamar Aliya, karena sudah habis kesabarannya itu yang menunggu satu menit di depan pintu

"LAMA BANGET KAMPRET! GECE!"

"WOY! LEL-"

KLAK!

"Ada apa?" Tanya Aliya, terbuka sudah pintu kamarnya itu, ia yang berjalan keluar dengan segala kerapihan perlengkapan Sekolahnya sudah, hanya sepatu yang belum ia kenakan, dan terbiasa ia yang akan memakainya di teras halaman depan Rumah nanti, selepas selesainya sarapan pagi bersama

Gadis itu yang mendongakkan wajahnya ke atas menatap Tahmidz, dengan kedua tangan yang memegangi tali bahu tasnya, bertanya akan kehadiran pria itu yang berteriak-teriak sangat kencangnya mengetuk pintu kamarnya

"Heeh! Sini lo!" Tarik Tahmidz, yang menyeret kencang lengan Aliya, berjalan pergi ke kamarnya, menaiki anak tangga di lantai dua

"Duh.. aduhh! Tahmidz jangan menarik tangan saya, sakittt" Kesakitannya Aliya memegangi tangannya itu yang terus dicengkeram kencang oleh Tahmidz

DRUK!

SINI LO!

Pria itu yang membawa masuk Aliya kembali ke dalam kamarnya, sarkas ia yang langsung mendorong kuat tubuh Aliya ke sofa dekat balkon kamarnya, hingga terjatuhnya gadis itu terduduk di atas sofa

Tahmidz yang menutup rapat semua akses kamarnya, pintu kamar juga balkonnya yang dikunci, dan seluruh gorden kamarnya yang ia tutup, hanya lampu kamarnya saja yang menyala menjadi penerang ruangan itu

"Mau apa kam-!"

"Syuttt.." Potong Tahmidz berkata dengan panahan mata tajamnya menatap mata gadis itu yang kini tengah terduduk di atas sofa kamarnya, lantas dirinya itu yang berjalan mendekati posisi Aliya, hingga terdongaknya wajah gadis itu terangkat ke atas, melihat Tahmidz yang kini tengah berdiri dihadapannya

"Lo, berhutang budi ke gue, jadi, lo harus membalas kebaikan yang gue lakuin ke lo!" Sarkas Tahmidz yang menarik kuat gadis itu membangunkannya dari sofa, dan kepalan tangannya yang sangat kencang mencengkram kedua sisi lengan Aliya, dengan tatapan dalamnya

DENGER GAK!

Kasar pria itu yang menarik kuat jilbab pada bagian belakang Aliya, hingga terdongaknya kepala gadis itu terangkat menyetarakan pandangan wajahnya terlihat langit ruangan beratap putih

"Hikss! I-iya, saya akan membalas pertolongan anda semalam, hikss.. aduhhh sakittt.. Lepaskan!" Meringis kesakitan gadis itu, sebab salah satu lengannya yang dicengkeram kuat oleh Tahmidz, juga rambutnya yang ikut tertarik kencang ke belakang

Dear Aliya (On Going+Revisi)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora