5 || kantin

596 192 5
                                    

"Huaaa!" Uapan seorang pria muda dengan baju piyama hitam polkadotnya yang beranjak keluar dari kamarnya di lantai atas

Berjalan ke bawah ia menuruni anak tangga dengan rambut yang masih begitu berantakannya, bahkan iapun tidak lebih dulu membersihkan badannya mandi pagi, begitu saja ia yang mengambil kursi duduk di ruang makan

"BIII! SUSUNYA MANAAA?!" Teriak Tahmidz, pria berpakaian piyama itu yang memberisiki ruang makan pagi-pagi sekali, terbiasa pinta dirinya itu yang diseduhkan segelas susu vanilla hangat sebelum ia bersiap-siap mengemaskan segala keperluan alat-alat Sekolahnya

"Bibi sedang pergi ke Pasar, biar saya saja yang buatkan" Saut Aliya berjalan mendekati arah ruang makan itu, segera ia yang mengambil salah satu gelas kaca berbentukkan wine, dan menuangkan tiga sendok susu bubuk ke dalamnya

Mulai Aliya yang coba menyalakan kompor asing baginya, karena memang bentukannya yang jauh berbeda pada kompor-kompor yang biasa ia temui di perkampungan Pantinya, mungkin inilah yang dinamakan elektronik canggih

"Heeh! Siapa lo nyet!" Ujar Tahmidz yang terheran, karena baru kali pertama melihat adanya seorang gadis di Rumahnya, karena sebelumnya tidak pernah ada seorangpun teman-teman wanitanya yang berani datang kesini karena galaknya Pak Kyai jika sepengetahuannya sang putra, Tahmidz, membawa teman perempuan ke Rumahnya hanya untuk bermain, hanya kawan-kawan lelakinya saja yang diperbolehkan oleh kedua orang tuanya untuk datang ke Rumah bermain

"Perkenalkan, nama aku Aliya Syafirah Mecca, aku berasal dari kampung Cempaka, sebelumnya aku tinggal di Panti Asuhan Lingkar Bunga Jl. Swarga II, dan sebelumnya juga aku bersekolah di SMA Bentara Warta Jl. Mekarsari Jayaraga, tepat sekali lokasinya yang bersebelahan di gang kecil yang mengarah ke tempat biasa aku mengaji di Masjid Al Jami Hasya, sebentar lagi umurku akan menginjak 17 tahun, ohiya, aku juga seorang anak perempuan, salam kenal ya.." Senang hati Aliya memperkenalkan dirinya pada pria berkulitkan kuning langsat itu, memberikan susu hangat vanilla yang sudah siap, meletakkannya di atas meja

"Buset! Nih anak orang apa jelmaan monyet purba? Anjirlah, kuno banget cok, lahir tahun berapaan sih nih cewek" Tertegun sejenak Tahmidz, berjalan menghampiri gadis dengan sehelai kain itu, dengan tarikan mata tajamnya yang menatap tubuh Aliya dari bawah kakinya hingga ujung kepala, dengan pakaian sederhananya berwarna coksu, dan juga dengan kakinya yang tertutup oleh kaos kaki hitam

"Nama anda siapa? Mari kita berkenalan"

Aliya yang memandang wajah cetus pria berpiyama dengan celana pendek sebawah lututnya, lagi-lagi ia yang harus mendongakkan kepalanya untuk bisa melihat teman barunya itu, yang kini tengah berdiri di hadapannya dengan rautan wajah tertekuknya menatap dirinya menunduk, karena memang tinggi tubuhnya yang terbilang jauh terbalap oleh tubuh tinggi nan besarnya pria itu

"Anak siapa lo" Tanya Tahmidz tidak ingin banyak berbasa-basi berbincang dengan gadis kampungan itu pikirnya, ia yang bertanya bukan untuk saling mengenal, melainkan hanya karena penasaran akan kehadirannya di Rumah

"Saya tidak mengetahui siapa orang tua saya, tetapi Abi dan Ummi sekarang adalah orang tua angkat saya" Jawab Aliya masih dengan lehernya yang terangkat ke atas menatap Tahmidz, dengan pandangan mata polosnya

"Uhuk! Uhuk!" Tersedaknya Tahmidz yang tengah berdiri sembari meminum susu hangat vanilla itu, sebab pengakuan dari gadis cupu yang tengah bersama dengannya saat ini

"Kampret! Gila lo ya!" Tahmidz yang terlonjat kagetnya, karena gadis culun itu yang mengatakan bahwasanya kedua orang tuanya adalah Abi dan Ummi orang tuanya juga

Dear Aliya (On Going+Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang