9 || hari pertama

552 177 1
                                    

PLAK!

"Tahmidz! Kurang ajar kamu" Bentak Pak Kyai menampar keras pipi kanan putranya itu, dengan pandangan mata yang tajam menatap Tahmidz, yang kini terlihat pria berjaketkan hitam itu tengah berdiri dihadapannya

Tanpa sedikitpun rasa bersalah, Tahmidz dengan santainya sampai di Rumah seorang diri, tanpa terlihatnya Aliya yang kembali pulang bersama dengannya, padahal, tampak langit yang sudah berselimut awan gelap, matahari yang mulai redup bergantikan dengan bulan kecil kuning mendelap

"Astaghfirullah.. Abi cukup!" Sontak Bu Nyai yang langsung memegangi kedua lengan Pak Kyai, karena tangannya yang tanpa sengaja melayang menyentuh kasar sisi kanan wajah Tahmidz

Hanya terdiam respon Tahmidz, dengan kepala yang tertunduk di hadapan kedua orang tuanya itu, yang kini tengah memarahinya akibat tidak pulang Sekolah bersama dengan Aliya, meninggalkannya begitu saja di Taman Sekolah

Tampak mengepal kuat kedua telapak tangan pria itu, mata yang terpejam dalam, berupaya meredamkan amarahnya, karena Aliya, kini Abi dan Umminya begitu marah padanya

"Lalu, tunggu apa lagi kamu masih berdiri disini! Jemput Aliya" Perintah Pak Kyai, menyuruh Tahmidz untuk kembali ke Sekolahnya mengambil Aliya

ARRKHH!

Lantas Tahmidz yang langsung menaiki kembali motor hitamnya itu, kembali berkemudi menjemput gadis itu

BRUMM! BRUM! NGENGGG!!~~

"CEWEK SIALAN! BANGKE" Emosi Tahmidz mengganas kencang stang motor ninjanya itu, sangat tinggi kecepatan motor yang ia jalani, melewati panjangnya lorong jalan raya terpantul cahaya kuning lampu yang menyala di setiap atap pelintas jalan umum itu

***

"Bangun!" Cetus Tahmidz, tampak tangannya itu yang mengulurkan lengannya dihadapan gadis yang tengah berjongkok di depan halaman Sekolah berheningkan sunyi

Terlihat gadis itu yang tengah merangkul kuat kedua lututnya, mengumpatkan wajah takutnya itu di balik kedua lengannya sendiri yang melingkari betisnya

HIKSS HIKSS

Sontak gadis mungil itu yang langsung memeluk kencang lingkaran pinggul Tahmidz, melihatnya kini pria itu yang datang menjemputnya di halaman depan gerbang Sekolah, yang tampak telah tutupnya pintu utama akses Sekolah, membiarkan dirinya menunggu seorang diri

"Gak! Woy! Tahmidz, jangan sampe lo baper njing!" Tidak ia sadarkan, terus saja dalam lubuk hatinya itu yang seketika terjungkal 180° Celcius, akan dekapan yang tiba-tiba saja datang menyelimuti setengah tubuhnya, yang dipeluk erat oleh Aliya

"Tahmidz, mengapa anda meninggalkan saya disini lama sekali? Saya sendiri"

HIKSS HIKSS

"GAK USAH LEBAY!" Bentak Tahmidz, sarkas ia yang melepas kasar pelukan itu, kembali dengan sikap cetusnya, walaupun akal yang terus memberisiki untuk berlaku baik pada gadis itu

***

"Dingin"

Seketika itu, Tahmidz yang langsung memberhentikan motornya itu dipertengahan lorong pelintas jalan raya, menepi, mulai terlihat pria itu yang turun dari motornya

Dear Aliya (On Going+Revisi)Where stories live. Discover now