Strawberries & Ciggaretes menceritakan tentang rumitnya percintaan segitiga di antara Gloria dan kedua lelaki yang bersahabat--- Jay dan Rayend.
Bermula dari sifat lembut Gloria yang ternyata membangkitkan rasa obsesi Rayend, sehingga lelaki itu ber...
Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
• • • • • • •
Entah sejak kapan Rayend ahli berbohong. Dia tadi mengatakan akan mengirimkan pesan pada Jay untuk meminta izin membawa Gloria pergi, namun sama sekali tidak dia lakukan.
Dia juga berbohong pada Sora akan membawa Gloria sebentar ke suatu tempat, hanya sebentar, walaupun awalnya Sora tak mengizinkan dengan alasan takut Jay mengamuk. Tapi berkat ucapan Rayend yang akan bertanggung jawab jika terjadi masalah nantinya, maka Sora dengan setengah hati mengizinkan, sembari memberi peringatan untuk menjaga Gloria.
Dan di sinilah mereka berada setelah menempuh perjalanan menggunakan mobil selama lima belas menit. Di sebuah danau berwarna biru jernih, dengan pesona alam yang belum dirusak tangan-tangan nakal manusia.
Saat menginjakkan kakinya di sana, senyuman manis dan tatapan kagum Gloria yang pertama kali Rayend lihat.
Senyuman gadis itu menular padanya. Rayend mengikuti langkah kecil Gloria dari belakang ketika gadis itu berjalan mendekati danau.
"Kak Rayend, ini indah banget." Gloria menoleh ke samping, mendongak sedikit untuk menatap Rayend yang berada di sebelahnya.
"Nggak sebanding dengan keindahan yang lo miliki," balas Rayend, lalu mendaratkan bokongnya di rerumputan halus di pinggiran danau tanpa mau melihat kerutan bingung di kening gadis itu.
Rayend melepaskan kaos hitamnya membuat Gloria membelalak kaget, lalu segera memalingkan wajahnya, malu.
Rayend dalam keadaan bertelanjang dada, terkekeh pelan. "Sini, duduk." Dia menepuk kaosnya yang digerai di rerumputan, menjadikannya alas untuk tempat Gloria duduk di sampingnya.
Gloria mengalihkan wajahnya lagi ke arah Rayend. Jay saja dia masih malu melihatnya bertelanjang dada, apalagi lelaki lain, ditambah lagi mereka hanya berdua di sini.
"Duduk di sini biar rok lo nggak kotor," kata Rayend lagi menggulirkan tatapan Gloria untuk berpindah pada kaos lelaki itu.
"Tapi baju Kakak yang kotor." Gloria membalasnya.
"Nggak papa. Sini duduk, kaki lo bakal pegel kalo berdiri terus."
Terdiam sejenak, Gloria akhirnya mengangguk pelan, lalu menduduki kaos Rayend.
