Distance - Eps. 30

1.1K 105 6
                                    

Suara langkah kaki yang begitu ramai menjadi alunan dirumah sakit besar itu. Semuanya memasang wajah panik.

Dokter dan perawat membawa gadis yang tak sadarkan diri itu keruangan UGD. Seorang perawat menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya.

"Maaf, kalian hanya bisa mengantarkan pasien sampai sini saja. Kalian bisa menunggunya disini, saya permisi." Lalu setelah mengatakan itu perawat itu menutup pintu dan membiarkan mereka semua dilanda kepanikan.

Sudah 3 jam berlalu, tapi pintu itu tidak kunjung terbuka juga. Membuat kepanikan itu semakin mereka rasakan.

"Ahjumma, sepertinya aku harus pulang. Kedua orangtuaku sudah menelepon ku." Yuri mendongakkan kepalanya dan tersenyum.

"Pulanglah, Nak. Jika Lisa sudah pulih, Ahjumma akan memberi tahumu."

"Ayo, aku akan mengantarmu." Ujar Irene. Yuri mengalihkan perhatian nya dan menatap Irene dengan senyuman.

"Kalian pulanglah. Nanti akan ahjumma beritahu jika Lisa sudah pulih. Hati-hati dalam mengemudi, eoh? Jika sudah sampai kabari ahjumma." Keduanya mengangguk dan membungkukkan tubuh mereka secara bersamaan sebelum pergi.

Tidak lama setelah kepergian kedua sahabat putrinya. Pintu itu terbuka dan menampakkan seorang dokter. Mereka semua berdiri dan mendekatkan diri dengan dokter yang menangani Lisa.

"Bagaimana dengan putriku, Dok?" Tanya Jiyoung.

Dokter itu tersenyum dan menatap satu persatu keluarga pasien. Geram karena dokter itu hanya diam, Jennie ingin sekali melontarkan sebuah kalimat. Tapi niat itu ia urungkan ketika dokter dihadapannya berbicara.

"Sebelumnya saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada kalian Tuan dan Nyonya Park. Apa kalian tahu jika pasien mengidap chronic kidney disease atau lebih sering kita sebut penyakit Ginjal Kronik?" Tanya dokter tersebut.

Mendapati gelengan dari keluarga terpandang itu. Dokter Choi tersenyum.

"Apa yang kau katakan, Dokter? Adikku tidak mungkin mengidap penyakit sialan itu!" Chaeyoung yang tidak terima akan fakta itu berbicara dengan nada tinggi.

Melihat Chaeyoung yang sepertinya akan memaki dokter dihadapannya, Jisoo dengan cepat menahan bahu adik keduanya. Dokter Choi yang mendapat bentakan dari gadis bersurai blonde itu hanya tersenyum.

"Saya perlu meminta persetujuan dari keluarga pasien khususnya kepada kalian berdua orang tua dari Nona Lisa, untuk memeriksa kondisi pasien lebih jauh lagi. Agar diagnosa saya tidak salah. Apa kalian menyetujuinya, Tuan, Nyonya?"

"Lakukan apapun untuk putriku. Yang aku inginkan hanyalah kesembuhan Lisa." Tegas Jiyoung pada Dokter tampan itu.

"Baik kalau kalian menyetujuinya. Pasien akan dipindahkan ke ruangan VVIP. Untuk hasil diagnosa nya, akan saya beritahu jika sudah selesai. Saya permisi." Dokter itu pergi meninggalkan mereka semua.

Tak lama sebuah brankar keluar dari ruangan itu dan menampakkan gadis tak berdaya diatasnya. Semuanya mengikuti arah kemana brankar itu dibawa.
.....

Satu hari sudah berlalu. Tapi gadis berponi itu belum kunjung sadarkan diri juga. Mereka semua setia ada disana untuk menjaga Lisa.
Disana tidak hanya keluarga Park dan Han, tapi keluarga Hwang pun ada disana menemani Lisa.

Mengenai laporan hasil diagnosa Lisa, Dokter Choi belum memberitahu mereka. Walaupun begitu mereka semua selalu menunggunya dengan sabar dan berharap hasilnya tidak sama dengan apa yang Dokter itu katakan.

Jennie melihat pergerakan jari dan mata sang adik langsung mendekatkan dirinya kearah brankar dimana Lisa terbaring. Senyuman itu muncul ketika hazel milik Lisa terlihat.

DistanceWhere stories live. Discover now