Distance - Eps. 14

1.5K 137 2
                                    

Sedang sibuk bermain bersama sang adik, Lalice berhenti begitu saja ketika tidak sengaja melihat seseorang yang ia kenal.

"Hyeri-ya, kau ingin membantu Lice Unnie tidak?" Hyeri yang tadinya sedang bersenandung ria seketika berhenti.

"Unnie ingin aku membantu apa?" Lalice tersenyum. Ah Hyeri memang yang adik yang manis.

"Kau melihat Unnie yang ada disana?" Lalice menunjukkan keberadaan gadis yang ia maksud pada sang adik. Hyeri yang melihat apa yang Unnie nya maksud mengangguk pelan.

"Kau bisa memberikannya coklat yang tadi kita beli?" Hyeri hanya diam saja, karna ia merasa bingung. Sedangkan Lalice hanya menepuk kening nya yang tertutup poni. Ia baru menyadari jika gadis kecil dihadapannya memasang wajah bingung.

"Unnie akan memberitahu mu nanti jika kau sudah memberikan coklat ini kepada Unnie yang ada disana." Tanpa menunggu waktu lama, gadis kecil itu langsung berlari dan menghampiri gadis yang dimaksud sang Unnie tadi.

"Unnie, Coklat bisa membuatmu senang, ambilah." Gadis tersebut tersentak.

Berhasil memberikan coklatnya, Hyeri langsung berlari dan menghampiri Unnienya kembali. Jennie yang melihat kepergian gadis manis itu langsung memperhatikan kemana arah berlari nya.

Ia terkejut ketika melihat siapa yang dihampiri gadis manis tadi. Berbeda dengan Jennie yang hanya diam karna terkejut. Lalice si gadis dengan rambut sebahunya hanya tersenyum.

"Kau memang adik Unnie yang manis. Kajja! Unnie akan membelikan mu Ice cream favorit mu." Sorakan heboh itu membuat keduanya tertawa.

Sampai ditempat dimana Ice cream itu dijual, Hyeri dengan tingkah lucunya memesan Ice cream favorit nya. Dan dengan senang hati si penjual melayani dengan ramah.

"Ayo kita kembali ke sana. Eomma dan Appa sudah memanggil kita."

Ketika ingin menghampiri dimana kedua orangtua Hyeri berada, niat itu ia urungkan ketika merasa ada yang mencekal pergelangan tangan nya. Setelah melihat siapa pelakunya, Lalice hanya diam.

"Lisa-ya." Suara itu, kenapa baru sekarang ia mendengar namanya disebut dari pemiliknya?

"Lice Unnie?" Terlihat oleh nya jika Unnie nya terkejut. Lalice yang langsung tersadar menyuruh adiknya untuk terlebih dulu menghampiri ibunya.

"Hyeri-ya, kau bisa menghampiri Eomma dan Appa sendiri? Unnie lupa membayar Ice cream nya." Dengan lembut ia memberitahu sang adik.
Sedangkan Hyeri hanya mengangguk patuh.

Jennie yang melihat gadis kecil itu meninggalkan mereka berdua tidak mau menghilangkan kesempatan nya untuk berbicara dengan adik yang selama ini ia acuhkan.

"Lisa-ya, tolong maafkan aku." Gadis berponi itu tersentak kaget ketika mendapatkan gadis berpipi mandu berlutut dihadapannya. Dengan cepat ia mensejajarkan dirinya dengan sang Unnie.

Melihat Unnie nya seperti ini membuat hatinya sakit. Keadaan yang cukup berantakan, mata yang sembab, suara yang sudah hampir habis. Ia sedih melihat nya.

"J-Jennie Unnie, a-apa yang terjadi padamu? Kenapa kau seperti ini?" Jennie yang mendengar suara adiknya berbicara dengan nada lembut seperti itu semakin merasa bersalah.

"A-aku minta maaf.. Tolong maafkan aku, Lisa. A-aku akui jika aku salah selama ini. Seharusnya aku menjagamu dan menyayangimu bukan mengacuhkan mu. Unnie mengaku jika Unnie salah selama ini." Ia tidak tega melihat Unnie nya seperti ini. Dengan cepat ia memeluknya.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang