Distance - Eps. 25

1.2K 113 4
                                    

Satu minggu sudah berlalu sejak Lisa kembali pada keluarga kandungnya. Perubahan sikap keluarganya sangat besar. Yang dulunya acuh akan dirinya, kini menjadi posesif dengannya. Terutama kakak keduanya.

Gadis berpipi mandu itu bahkan sering sekali bertengkar dengan saudarinya yang lain hanya karena dirinya. Terkadang, Lisa juga lelah dengan sikap ketiga saudarinya. Mereka selalu memperebutkan dirinya.

Seperti saat ini. Ketiganya bertengkar dan saling memekik. Hanya karena mereka ingin gadis berponi itu ikut dengan salah satu dari mereka. Lisa yang jengah melihat itu semua memilih beranjak pergi dari sana.

Melihat adiknya pergi dari sana. Ketiga gadis Park langsung menghadangnya. Lisa yang mendapatkan itu tentu terkejut dengan kemunculan tiba-tiba ketiga kakaknya.

Ia menelan saliva nya kasar. Ketiga kakaknya seakan ingin menerkam mangsanya. Lisa mencoba untuk tidak memperdulikan itu. Ia mulai melanjutkan langkahnya. Tapi lagi dan lagi ketiganya melakukan hal yang sama.

Huufff~~

Lisa menghembuskan napas kasar.

"Kali ini, apa yang kalian inginkan, Unnie?" Lisa bertanya dengan nada bicara sedikit kesal.

"Ayo ikut dengan Unnie ke taman kota?" Mendengar Jisoo berbicara seperti itu, Jennie dan Chaeyoung menatapnya tidak terima.

"Lisa-ya, Ayo temani aku berbelanja?" Kali ini, Chaeyoung yang berujar. Jennie yang mendengar itu tidak ingin kalah dengan kedua saudari yang lainnya.

"Lisa-ya, Ayo temani Unnie saja?"

Melihat adiknya yang hanya menatap mereka dalam diam. Membuat ketiganya kesal. Lisa yang memang sudah lelah dengan ini semua memilih diam. Sebelum akhirnya memutuskan.

"Kalian pergilah sendiri. Aku tidak akan ikut dengan salah satu dari kalian, Unnie." Setelahnya, Lisa meninggalkan mereka semua yang memekik dirinya dengan kencang.
......

Keramaian itu kini berubah menjadi kesunyian. Semenjak gadis yang ia anggap sebagai putrinya sendiri meninggalkan kediaman mereka. Walaupun terkadang ramai, tapi itu tidak bertahan lama.

"Aku merindukan Lalice kita." Yoojin berujar dengan lirih pada suaminya yang kini sedang mengerjakan berkas kantor didalam kamar.

Chiyeol yang mendengar itu langsung mengalihkan perhatiannya. Menaruh berkas yang ia pegang dan menutup laptop miliknya. Chiyeol mendekati Yoojin dan mendudukkan dirinya di samping kanan istrinya.

"Kau merindukannya? Kita bisa mengunjunginya atau bertemu Lalice disuatu tempat." Yoojin tersenyum mendengar penuturan suaminya.

Wanita Kim itu beranjak dari ranjangnya dan mengambil benda pipihnya yang ia taruh diatas meja nakas. Ia mendial nomor seseorang. Senyum itu terbit ketika panggilannya diangkat.

"Yeoboseyo, Eomma."

"Bagaimana kabarmu, Sayang?"

"Aku baik, Bagaimana kabar Eomma sendiri?" Yoojin tersenyum mendapatkan pertanyaan itu dari gadis berponi.

"Eomma baik. Apa besok kau sibuk?"

"Eumm.. Aniya."  Senyum itu kembali terbit setelah mendengar jawaban dari gadis berponi.

"Eomma merindukanmu. Ayo bertemu di restoran favorit mu?"

"Eomma.. Sebenarnya aku ingin mengajak kalian untuk makan malam, besok. Keluargaku ingin bertemu dengan kalian." Beritahu Lisa.

DistanceWhere stories live. Discover now