01 - Penempatan PKL

265 133 167
                                    

Ketakutanmu hanya di awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketakutanmu hanya di awal. Mungkin sisanya kebahagianmu?

Riuh suara para siswa siswi berhamburan keluar dari ruangan. Ujian Tengah Semester di awal bulan Maret ini terasa begitu melelahkan, yang sebelumnya kegiatan belajar mengajar sangat padat juga. Hampir sekitar 2 jam terduduk menatap layar komputer sambil berpikir keras jawaban, akhirnya semua soal berhasil terselesaikan. Siapa yang tidak senang kalau hari ini hari terakhir UTS? Seluruh angkatan SMK Kesehatan PMI Medika tentu bersorak gembira.

Tidak ada waktu untuk bersantai-santai ria sehabis ini. Karena tentu masih ada jadwal yang sangat amat padat menanti di bulan Maret ini. Mungkin hari itu akan segera tiba. Hari dimana seluruh angkatan ke-10 itu melaksanakan Praktik Kerja Lapangan untuk yang ke-dua kalinya setelah hampir setengah tahun, dan tentunya di tempat yang berbeda seperti sebelumnya.

Tring tring tring!!!

Berbagai suara melodi notifikasi ponsel dari semuanya berbunyi. Pemberitahuan dari ketua Jurusan Keperawatan tersebar seketika. Antusias dan rasa penasaran pun menjadi-jadi ketika membaca pesan grup chat tersebut.

Perwakilan salah satu dari kelas menemui saya di kantor, ya. Akan dibagikan surat pemberitahuan penempatan tempat PKL.

"Yes! Akhirnya dibagiin tempat PKL juga kita."

"Ah, gila! Gue takut kalo harus PKL lagi."

"Kira-kira gue dimana ya, semoga dapet tempat yang enak. Aamiin!"

Tepat pada tahun sebelumnya, para siswa-siswi sudah menjalankan praktik kerja lapangan selama 1 bulan di tempat yang sudah di tetapkan oleh pihak sekolah sesuai dengan domisili tempat tinggal. Ada siswa yang mendapatkan tempat PKL di rumah sakit, klinik, atau-pun puskesmas. Bergantian dengan itu, pada tahun ini para siswa-siswi akan mendapatkan tempat PKL yang sebaliknya. Ketika sudah dapat di rumah sakit pada tahun lalu, maka tahun ini akan dapat di klinik atau puskesmas.

Tentunya tempat-tempat itu pasti berbeda, bukan? Maka dari itu kami semua harus merasakannya, karena pasti pengetahuan yang akan didapatkan selama PKL juga berbeda-beda.

"GAES!! Sini kumpullll!!"

Teriakan kencang ketua kelas membuat seluruh etensi menuju pada satu arah. Gemerak larian anak-anak langsung menghampirinya. Bahkan dari yang masih dilantai tiga-pun lari dengan sekuat tenaga untuk bisa sampai ke bawah.

"Mana, mana nih punya gue?" ucap anak yang barusan lari itu dengan napas terengah-engah.

"Sabar anjie! Semuanya juga belum dibagiin,"

Sebuah amplop putih yang sudah tercetak dengan beberapa nama anak-anak di bagian depan itu sangat membuat antusias sekaligus penasaran. Setelah enam bulan menanti akan dimana lagi kami semua ditempatkan. Satu-persatu amplop sudah dibagikan kepada semua anak kelas. Melihat beberapa ekspresi dari mereka setelah perlahan membuka isi amplop tersebut, ada yang senang sampai girang loncat-loncat, sedih, takut dan sebagainya.

"Angganaaa!! Tebak gue dimana,"

"Dimana Mit?" bukannya menjawab pertanyaan Anggana, gadis di depannya itu malah tersenyum sumringah sambil memegang pundak Anggana.

"Gue di klinik yang kemaren lo PKL."

Anggana menutup mulutnya tidak percaya.

"Demi apa sih, Mit? Lo seriusan disana?"

Keajaiban yang begitu luar biasa. Bahkan sampai sekarang Anggana masih mengingat begitu jelas semua momen yang terjadi disana. Baginya, itu adalah tempat PKL terbaik yang pertama kali ia pijak. Dimana pertama kali juga ia diajarkan begitu lebih jauh mengenai dunia kesehatan, harus bertemu dan mengenal orang-orang baru yang tentunya sangat asing. Tetapi disana, begitu banyak kehangatan yang gadis itu dapatkan.

Allah, Anggana begitu merindukan tempat itu.

"Iya beneran. Disana enak kan, Gana?" Anggana langsung mengangguk cepat, matanya sudah berkaca-kaca. Ternyata teman yang ia kenal ketempatan di klinik itu.

"Sumpah enak banget, lo nggak akan bisa moveon kalo udah kenal sama mereka. Ah gue jadi kangen, mau nangis." Gadis itu langsung memeluk tubuh Mitha dan menangis kecil, ini bahagia sebenarnya.

"Uhh, nanti gue salamin ya ke mereka."

Gadis itu bahkan belum membuka isi amplopnya sendiri, karena sedari tadi hanya sibuk menanyakan teman-temannya dapat dimana. Jangankan untuk membuka, melihat cover depan amplop yang bertuliskan namanya sendiri saja sudah terlihat mengerikan. Anggana selalu berucap dalam hati agar nama tempat PKL-nya adalah tempat yang ia tahu, dan tentunya tidak akan jauh dari rumahnya.

Memejamkan mata perlahan, lalu menghembuskan napas beberapa kali. Tentu jantung Anggana berdetak dengan cepat. Oh ayolah, ini hanya surat pemberitahuan tempat PKL bukan menerima surat cinta dari seseorang.

"Bismillahhirohmannirohim....."

Anggana Octanyra melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ke-dua di

RUMAH SAKIT BAKTI UNGGUL

Mulutnya terucap tanpa kendali, "Shit!"

_____________

Gimana awal chapter??

Kalian bacanya di jam berapa aja nihh??

Yuk next lagi scrool buat liat kelanjutan chapter 02 nya yah!

Jangan sampai ketinggalan buat setiap chapter di cerita ini. Love u guyss💕

FOLLOW INSTAGRAM:💌

@ dinaanggoro_
@ palangmerah.medika

🔜🔜🔜
⬇️⬇️⬇️

GENGGAMAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang