9. KEANDRA

208 20 2
                                    

Jari jemarinya dengan lihai memetik senar gitar. Di sebelahnya ada perempuan yang menangis tertunda. Kepalan tisu berserakan di meja.

Srootttt

Keandra mengeryt jijik sedang gadis itu menangis lagi. "Huwahhh gue sedih banget!! Harusnya gue nangis kemarin tapi gara-gara ke sesat jadi ke tunda, kan!"

Keandra menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Udah si, ngapain juga nangisin cowok jelek kaya dia."

Ily tidak terima dan menjambak rambut Keandra. "Ngomong lagi! Gantengan juga Agus daripada lo!"

"Kdrt mulu lo."

Merasakan ingus yang akan keluar lagi, Ily menyambar tisu di meja dan ..

SROOT

Dia mengepal tisu dan di lempar asal ke meja, saking banyak nya Keandra harus memunguti dan mengumpulkannya agar tidak jatuh.

Mereka sedang berada di belakang rumah Keandra siang hari ini. Ah, Ily membutuhkan teman curhat dan laki-laki itu menawarkan diri makanya dia bisa berada disini sekarang.

Ily menaruh dagu di lipatan tangannya sekarang benar benar mellow, suasana juga semakin mendukung kesedihannya. "Sakit banget pas tau dia pacaran sama Vira yang notabene nya teman gue."

Airmatanya meluncur bebas kali ini tidak ada isakan dan kata kata pelampiasan.

Keandra yang melihatnya, menghapus sebulir air mata yang baru saja turun dengan jari telunjuk nya, mendengar kalimat yang keluar dari bibir gadis itu lagi.

"Bahkan belum ada sehari dia udah dapat pengganti gue," katanya dengan tatapan kosong.

Setelahnya ia melihat Keandra. "Gue sepenuh hati jalanin hubungan tapi dia setengah aja enggak."

"Kan gue udah bilang." Keandra mengusap pipi Ily dengan ibu jarinya.

Ily melengkungkan bibirnya ke bawah dengan mata berkaca-kaca.

Keandra menghela nafas pelan dan menaruh gitar di sampingnya untuk merebahkan wajah di sebelah Ily.

Tangannya bergerak mengusap lembut punggung Ily guna menenangkan.

Merasakan itu Ily ikut merebahkan kepalanya menyamping, melihat Keandra.

"Udah, gak usah nangis lagi," lontar Keandra, tangannya mengusap bulir air di sudut mata Ily kembali buat si empunya memejamkan netra.

"Tapi sakit hiks.." Airmata mulai keluar dengan deras, Keandra senantiasa mengusap punggungnya.

"Gue.. gue juga mau punya pacar kaya mereka yang selalu ada, ngasih hadiah, post foto gue di sosial media nya hiks.. gue juga mau." Ily berbicara dengan sesugukkan dan mata yang terpejam kuat.

Melihat Ily yang makin sesak laki-laki itu mendekapnya, mengelus kepalanya penuh sayang.

Keandra tidak mengatakan apa-apa tapi gerakannya yang berbicara.

Ily.. ia sedih putus dengan Agus tapi.. tangisan ini bukan hanya karena itu.

Tapi karena..

Gue butuh sandaran.. yang gue harap bisa dapat dari pacar tapi .. ternyata salah.

Manusia itu mengecewakan tapi bodohnya ia terlintas ingin menjadikan mereka sandaran yang hangat.

Cewek bodoh!

☠️

Untung saja Ayyara sangat mengerti situasi makanya memperbolehkan Keandra keluar dengan syarat bersama Ily dan tidak boleh pulang malam.

KEANDRAWhere stories live. Discover now