chapter 13

6.2K 367 0
                                    

Niki membuka matanya perlahan-lahan. Didapatinya dirinya sedang berbaring di rerumputan dan tempat yang tidak di kenalinya. Bulu kuduknya merinding ketakutan saat matanya melihat tempat asing itu yang dipenuhi kabut tebal.

"Tempat apa ini? Bukankah tadi aku berada di taman bersama Arcelio dan kedua anaknya? Kenapa aku ada disini dan ada dimana mereka sekarang?" Ada begitu banyak pertanyaan di otaknya. Dia bingung kepada siapa dia harus bertanya. Karna tidak ada satu orang pun selain dirinya sendiri ditempat asing itu.

Niki menelusuri tempat asing itu. Hingga matanya tengah menatap bayangan hitam yang menyerupai manusia. Sosok itu sedang berjalan perlahan-lahan mendekatinya. Sejujurnya dia takut melihat sosok bayangan hitam itu. Meskipun takut, dia berusaha untuk memberanikan dirinya sendiri dan berharap bahwa sosok itu adalah manusia bukan setan ataupun makhluk menyeramkan semacamnya.

"Siapa dia? Mungkinkah dia setan atau semacamnya? Tempat ini terlalu berkabut aku tidak bisa melihat sosoknya dengan jelas" celutuk Niki sembari menyipitkan matanya.

Sosok bayangan hitam itu kian mendekat dan menampakkan wujudnya. Dia terlihat seperti Rose Beatrice asli yang ada di novel. Mata Niki terbelalak terkejut antara percaya atau tidak dengan apa yang dia lihat sekarang.

"Aneh... Bukankah aku merasuki tubuh Rose Beatrice? Mengapa aku bisa melihat Rose Beatrice disini? Apakah aku sedang berhalusinasi sekarang? Bahkan dia semakin mendekat menghampiriku" tanya Niki dalam hati sembari menepuk dua kali kedua pipinya untuk menyadarkan dirinya.

Benar saja Niki memang sedang bertemu Rose Beatrice yang asli. Bahkan dirinya mematung kala Rose Beatrice tersenyum ramah padanya.

"Halo Niki... Bagaimana kabarmu?" Tanya Rose Beatrice sambil melontarkan tersenyum tipisnya.

"Niki katanya? Bagaimana bisa dia tahu namaku"

"Maaf telah mengejutkanmu. Aku tahu kamu pasti bingung saat melihatku. Dan pasti kamu takut dan bingung saat berada di tempat yang tidak kamu kenali" ucap Rose dengan santai.

"Niki aku memanggilmu kesini, ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan padamu. Jadi maukah kamu mendengarnya? Tenang saja kamu tidak perlu takut padaku dan aku tidak akan menyakitimu".

Dengan susah payah Niki menelan salivanya "Ada urusan apa kamu memanggilku kemari?" Tanya Niki penasaran.

"Aku memanggilmu kesini untuk meminta bantuanmu. Aku ingin kamu menjaga keluargaku dengan baik dimasa depan. Seperti yang telah kamu ketahui. Keluarga kecilku ini akan berakhir tragis seperti di adegan akhir cerita novel yang kamu baca. Karna itulah aku memanggilmu untuk mengantikan aku menjaga keluargaku. Aku berharap kamu bisa menjaga dan mengatasi kejadian tragis itu tidak terjadi" ucap Rose dengan nada suara yang menyedihkan sembari menunjukkan wajah yang memelas.

Sejenak Niki tampak berpikir dan mencerna perkataan Rose. Sejujurnya dia tidak ingin melibatkan dirinya di adegan tragis yang akan menimpa keluarga Rose itu. Meskipun begitu dia juga tidak sanggup melihat adegan tragis itu menimpa Arcelio dan kedua anaknya.

"Jika aku membantumu untuk menjaga keluargamu, imbalan seperti apa yang akan kudapatkan".

"Tentu saja aku akan memberikan imbalan yang setimpal padamu. Tapi berjanjilah padaku kamu mau menjaga keluargaku".

"Baiklah aku berjanji"

"Aku akan memberimu sedikit kekuatan yang tidak dimiliki manusia normal pada umumnya dan aku juga akan menempatkan satu roh suci untuk membantumu dan menemanimu dimanapun kamu berada. Sebagai imbalan aku akan mengabulkan satu permintaanmu".

"Kekuatan dan roh suci? Bagaimana bisa aku percaya akan hal seperti itu. Apakah kamu bisa melakukan hal seperti itu padaku? Aku ingatkan kamu, sebaiknya kamu jangan mencoba mempermainkan aku" Tanya bingung Niki sembari memperingati Rose untuk tidak mempermainkannya.

Kekuatan dan roh suci? Apa itu? Bahkan Rose Beatrice bukanlah seorang Dewi yang bisa melakukan kedua hal seperti itu. Dia hanya seorang tokoh utama wanita antagonis di dunia novel yang dibaca Niki.

Niki merasa bahwa Rose Beatrice hanya sekedar membual dan mencoba mempermainkannya. Di novel yang dia baca, tidak ada hal semacam itu di dunia novel yang ditempatinya saat ini. Meskipun novel yang dia bacanya bertema kerajaan fantasi.

"Tentu aku bisa melakukannya. Apakah kamu tidak sadar bahwa aku sudah mati?. Aku yang ada di depan matamu saat ini aku hanyalah sebuah roh. Aku bisa menempatkan roh suci dan memberimu kekuatan. Karna aku sudah mendapatkan izin dari raja iblis. Sejujurnya, sebelum aku mati aku telah membuat perjanjian ke raja iblis. Aku meminta padanya untuk memasukkan jiwamu ke ragaku, juga meminta kekuatan dan roh suci untuk menempatkannya di sismu".

"Hah apa?!!!.... jadi kamu meminta raja iblis untuk memasukkan jiwaku ke ragamu? Mengapa kamu melibatkan aku?"

Niki sangat marah kala mendengar penuturan kata Rose. Bagaimana tidak marah? dia harus lebih dulu memenangkan hati para tokoh untuk mendapatkan kepercayaan dari mereka.



Aku menjadi ibu yang jahat di dunia novel Where stories live. Discover now