Extra Chapter 4

122 10 0
                                    

Chanyeol merasakan hangover setelah bangun pagi ini. Ia memegang kepalanya yang terasa pusing. Tidak peduli sudah jam berapa sekarang, Chanyeol pun hanya diam di kasurnya tanpa mau beranjak. Hanya tangannya saja yang bergerak mengusap sekitar kasur untuk mencari ponselnya. Saat tidak bisa menemukannya, barulah Chanyeol bangun dan mengedarkan pandangan mencari ponselnya.

"Hah, aku tidak mungkin membuang ponselku begitu saja, kan?"

Dengan berat hati, Chanyeol memaksakan dirinya untuk bangkit dan berjalan ke luar kamar. Ia berjalan hampir sempoyongan. Chanyeol terlebih dahulu pergi ke dapur untuk meminum segelas air, barulah kemudian ia kembali mencari ponselnya. Chanyeol pun menemukan jaket yang dipakainya semalam tergeletak begitu saja di atas lantai. Ia merogoh saku jaket tersebut dan berhasil menemukan ponselnya.

Tepat setelah membuka ponselnya, Chanyeol merasa sangat rugi. Ia seharusnya melihat ponselnya dari semalam. Sungguh sial karena ia melewatkan pesan Baekhyun dan panggilannya setelah seminggu ini tidak bertemu.

Chanyeol tidak bisa menahan senyumnya melihat foto yang dikirim Baekhyun semalam. Untuk pertama kalinya dalam minggu ini, Chanyeol merasa begitu bahagia. Ia seolah kembali menjadi Park Chanyeol yang seharusnya. Ya, memang seharusnya Chanyeol tidak perlu berpikir aneh-aneh. Baekhyun segera membalas pesannya setelah ia selesai dengan kesibukannya.

Karena kepalanya yang masih pusing, Chanyeol langsung saja menjatuhkan dirinya ke atas sofa. Matanya kembali menutup karena ia masih mengantuk. Chanyeol merasa jika ia masih harus tidur lima jam lagi.

Melawan hangover yang menyiksa, Chanyeol kembali membuka ponselnya. Ia segera menghubungi Baekhyun yang telah lama ia rindukan. Ia tidak sabar untuk mendengar sapaan pagi kekasihnya itu. Chanyeol pun akan meminta Baekhyun untuk datang dan setelah Baekhyun datang, ia bisa bermanja ria hingga kekasih manisnya itu kesal padanya.

Namun, anehnya Chanyeol tidak bisa menghubungi Baekhyun. Tidak, Baekhyun bukannya tidak menjawab panggilannya, tapi Chanyeol benar-benar tidak bisa menghubunginya.

"Dia... dia tidak memblokirku, kan?" tanya Chanyeol panik. Baekhyun sudah pernah memblokir Chanyeol sebelumnya, itulah kenapa ia punya prasangka.

Chanyeol mengacak rambutnya frustrasi ketika ia sudah mencoba untuk yang kesekian kalinya dan tetap tidak bisa menghubungi Baekhyun. Chanyeol pun sudah berkali-kali mengirimkan pesan pada Baekhyun dan pesannya bahkan tidak tersampaikan. Ya, Baekhyun benar-benar memblokir kontaknya.

Chanyeol pun langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Ia belum selesai dengan hangover-nya, dan sekarang Baekhyun makin membuatnya sakit kepala. Chanyeol memijit pangkal hidungnya. Ia mendadak dilema. Di lain sisi ia ingin pergi langsung ke tempat Baekhyun, tapi kepalanya yang terasa berat dan tubuhnya yang sangat lemas membuatnya enggan untuk beranjak.

Lama merenung, Chanyeol akhirnya bangkit. Ia pergi menuju kamar mandi untuk sekadar mencuci muka dan menggosok gigi. Ia tidak mau menghabiskan waktunya hanya untuk mandi. Chanyeol pun segera berganti baju dan segera meninggalkan rumahnya.

Tidak sekali pun Chanyeol berhenti memikirkan Baekhyun. Bahkan ia mendesak sopir taksi yang ditumpanginya untuk mengebut. Entahlah, Chanyeol mempunyai dugaan bahwa ia tidak akan bisa menemui Baekhyun jika terlambat datang ke tempatnya.

Setelah taksi berhenti dan ia membayar, Chanyeol langsung keluar begitu saja seolah-olah ia sedang dalam pengejaran. Chanyeol segera berlari menaiki tangga menuju ke apartemen Baekhyun. Tanpa mengatur napasnya terlebih dahulu, Chanyeol langsung mengetuk pintu dan memanggil namanya berkali-kali.

Sama seperti panggilan telepon itu. Berapa kali pun Chanyeol memanggil, Baekhyun tidak pernah menjawabnya. Chanyeol akhirnya langsung saja memasukkan password pintu apartemen Baekhyun.

Straight to My Heart [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang