Chapter 25

197 17 0
                                    

Teriknya matahari telah berganti dengan sinar bulan. Waktu yang telah menunjukkan pukul delapan malam menjadi pertanda bahwa festival akan berakhir dalam satu jam kedepan. Sebagian siswa masih terlihat bersenang-senang menghabiskan waktu mereka, sedangkan sebagiannya lagi sudah mulai berkumpul di lapangan untuk acara penutupan.

Para anggota OSIS pun terlihat makin sibuk. Meskipun festival akan berakhir, mereka tetal disibukkan dengan persiapan acara terakhir untuk malam ini. Sebuah momen spesial dimana para siswa akan berkumpul dan bernyanyi bersama.

Namun, berbeda dengan anggota OSIS lainnya, para ketua OSIS malah tidak terlihat sama sekali. Chanyeol malah sibuk mengelilingi sekolah untuk mencari Baekhyun. Sebaliknya, Baekhyun malah berusaha untuk menghindari Chanyeol. Alasannya hanya satu, ia masih belum tau apa yang akan dikatakannya pada Chanyeol. Tidak, bukan karena Baekhyun belum menyadari perasaannya, tapi karena Baekhyun masih terpikirkan perkataan orang-orang yang didengarnya tadi siang. Baekhyun sudah mendapatkan semangat setelah berbicara dengan Kyungsoo, namun hal itu hanya bertahan sebentar. Sulit bagi Baekhyun yang telah mendengar caci maki itu selama tiga tahun untuk melupakannya begitu saja.

Lalu sekarang, Baekhyun mendapatkan masalah yang lebih besar lagi. Ia menghela napas saat melihat Chanyeol yang berlari ke arahnya dengan senyum lebar di wajahnya. Baru saja Baekhyun ingin berbalik untuk menghindari Chanyeol, pemuda itu sudah lebih dahulu menahannya.

"Kau mau kemana lagi sih? Aku sudah mencarimu dari tadi," keluh Chanyeol tapi wajahnya sama sekali tidak terlihat kesal. Chanyeol malah tersenyum makin lebar. "Aku rasa ini sudah saatnya kau memberikan jawabanmu."

Baekhyun sama sekali tidak berani menatap wajah Chanyeol. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya dan mengangguk. "Tapi tidak di sini," katanya dan segera melangkah menuju tangga.

Chanyeol hanya mengikuti Baekhyun dari belakang. Ia bisa tau ke mana tujuan mereka saat melihat Baekhyun mencari sesuatu di sakunya. Dan benar saja, Baekhyun mengeluarkan kunci pintu atap dari sakunya. Chanyeol dan Baekhyun pun berada di atap sekolah yang sepi.

Chanyeol segera berdiri di samping Baekhyun saat pemuda itu hanya terdiam melihat keramaian di bawah mereka. Chanyeol mengambil langkah dan berdiri di depan Baekhyun. Ia hanya diam, tapi senyum di wajahnya seolah mengatakan pada Baekhyun untuk segera bicara.

Lama hanya berdiam diri, Baekhyun akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap Chanyeol. Kedua mata Chanyeol yang bersinar penuh harap membuat hatinya perih.

"Kenapa kau terlihat bahagia sekali?" Baekhyun akhirnya bersuara.

"Karena sebentar lagi kita akan resmi menjadi sepasang kekasih," jawab Chanyeol.

Baekhyun menghela napas dan menggeleng. "Dan kau sama sekali tidak memikirkan hal lainnya?"

"Memikirkan apa?"

"Park Chanyeol, kau tau siapa orang yang kau suka?"

Chanyeol mengangguk dengan pasti. "Tentu saja. Aku menyukaimu, Byun Baekhyun."

"Dan kau tau siapa aku?"

"Si manis yang galak dan selalu menendangku tapi tidak pernah gagal membuatku untuk tidak menyukainya."

Baekhyun menghela napas melihat senyum lebar di wajah Chanyeol. Ia kemudian maju selangkah mendekati Chanyeol, tapi pandangannya terus saja tertuju pada sepatunya.

Baekhyun menarik napas dalam, ia kesulitan untuk berbicara. Ia bahkan bernapas dengan berat sebelum bicara. "Dan aku adalah laki-laki," ucapnya dengan suara yang bergetar. "Kau tidak pernah merasakannya karena semua mantanmu adalah perempuan, tapi aku sudah. Tidak peduli sudah berapa lama berlalu, aku masih bisa merasakannya. Aku masih bisa mendengar suara-suara yang mengatakan betapa menjijikkannya aku. Aku masih ingat tatapan dari mereka yang menganggapku aneh. Aku bahkan masih bisa merasakan sakitnya patah hati karena orang yang kusukai lah yang memulai semua cacian itu. Aku tidak mau merasakannya lagi dan... aku tidak mau kau juga menderita sepertiku..."

Straight to My Heart [ChanBaek]Where stories live. Discover now