belum waktunya

53 6 0
                                    


Zevanya berdiri cukup lama berpikir siapa orang yang meneleponnya itu. sungguh Zevanya sangat bingung dengan semuanya. kenapa orang yang di balik telepon itu tau masalah yang sedang hadapi?

Zevanya mengacak rambutnya frustasi, sial. Kenapa dia harus berusan dengan Xabiru? laki-laki yang baru ia kenal.

"Ze"

Zevanya melirik ke arah pintu.

"lya Bu" jawab Zevanya sembari membuka pintu.

"Udah tidur tah?"

"Bentar lagi Bu, Zevanya mau mandi dulu, kenapa Bu?

"Ibu mau ngobrol sama kamu sebentar, tapi sok aja mandi dulu, nanti Ibu kesini lagi"

"Hm masalah apa Bu? penting banget tah?" Tanya Zevanya sembari sedikit panik, apa Ibunya tau kalo dia bolos?

"Nanti aja, kamu mandi dulu ya" setelah mengatakan itu Ibu Zevanya pergi meninggalkan Zevanya yang tengah berdiri sembari bingung,

"Gak biasanya, ada apa ya?" Zevanya membuang napas nya pelan, ah sudahlah, dia sudah lelah hari ini, mungkin Ibunya akan menanyakan tentang dia di sekolah, pikir Zevanya.

Zevanya kembali menutup pintu kamar nya, Oke. dia akan membersihkan badanya yang lengket dan ah pasti monyet pun akan pingsan jika mencium bau badanya.

"Gila, gue udah kek gembel" ucap Zevanya saat dirinya melihat penampilannya yang terlihat seperti gembel.

Nada memainkan ponselnya sembari duduk santai menunggu Xabiru yang sedang tertidur di depannya.
sebenarnya Nada sudah mulai  bosan karena Xavier belum juga kembali. tidak ada teman mengobrol dan dia hanya memainkan ponsel. oh ayolah ini udah hampir dua jam dan Xabiru belum juga bangun.

"Xavier kemana sihh" ucap Nada dengan kesal. Mau nanyain keberadaan Xavier takut dikira Nada keberatan disuruh jagain Xabiru. tapi sungguh Nada udah ngantuk dan sangat bosan.

"enghhh" Nada langsung bangkit menghampiri Xabiru kala mendengar suara Xabiru,

"Xa, kamu gak papa?" tanya Nada sembari memegang lembut tangan Xabiru. Xabiru tidak menjawab. sepertinya Xabiru belum sadar sepenuhnya.

"mau aku panggilin dokter? apa mau minum?"

"aghhhh" Nada semakin panik kala Xabiru mengerang kesakitan.

"Tunggu sebentar aku panggilin dokter" Nada langsung berlari keluar meninggalkan Xabiru yang sedang meringis kesakitan. oh sial, kenapa gue jadi ikutan repot ngurusin Xabiru, laki-laki yang....

Dokter berlari dengan cepat diikuti Nada dibelakang nya yang nangis sembari menelpon Xavier yang sialnya tidak ada jawabanya.

"Xavier bodoh, ayo dong angkat telepon gue"

"Lo kemana sih, awas aja kalo kakak lo kena-"

"kamu tunggu di luar" ucap seorang suster saat Nada ingin ikut masuk"

"Tapi yang di dalam temen saya sus" jawab Nada dengan wajah panik, ah bukan rezeki nya hari ini, walaupun sudah menampilkan wajah semelas apapun sang suster tetap tidak mengijinkan Nada masuk.

"Gue harus telepon siapa lagi, om Johan sama tante Kinanti kan ada di Jogja." ucap Nada berpikir sembari menggigit kecil jarinya.

tuk... tuk...

Suara langkah kaki Zevanya membuat ibunya tersadar dan membalikan badannya untuk melihat anak sematawayang nya itu. Ibunya tersenyum kala melihat anaknya itu sudah wangi dan cantik, ah, walau penampilan belum mandipun anak nya tetap cantik. pikir ibu nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Xabiru Where stories live. Discover now