03-Glenn Rafael Dinata

Start from the beginning
                                    

Citra beranjak dari duduk nya ''Bunda buatin minum dulu'' Ucap Citra dan berlalu pergi.

''Ngapain lo kemari?'' Tanya Rafael sambil memasukkan kedua tangan ke saku celana nya. meski tau apa yang di inginkan gadis itu, tetap saja harus ada basa basi dulu sebelum marah.

''Kak Please ya, kasih tau nama panjang kakak'' Ucap Zalina sambil menyatukan kedua telapak tangan nya di depan dada.

''Nggak'' Balas Rafael singkat

''Iya''

''Enggak''

  Perdebatan kedua nya terhenti saat Citra datang membawa jus yang ia simpan di kulkas dengan beberapa makanan ringan lain nya.

'' Ngapain repot repot tan''Ucap Zalina yang merasa tidak enak sendiri.

Rafael langsung menimpali ''Kalau udah tau buat orang lain repot, ngapain datang?'' Ketus Rafael dan bahu nya malah di pukul pelan oleh sang bunda.

''Nggak apa apa, karena ini pertama kali nya ada cewek yang berani datang ke rumah Rafael, emang ada keperluan apa sih?'' Tanya Citra penasaran.

Mengapa dia tidak teringat sejak tadi untuk menanyakan nama panjang Rafael ke ibu nya langsung, Zalina emang paling suka nyari yang susah ''Ini tan...'' kalimat nya terhenti saat Rafael langsung memotong ucapan nya.

'' Ini loh bun, dia mau minta tolong buati puisi untuk tugas sekolah'' Timpal Rafael. dan Zalina langsung menatap Rafael tajam

''Enggak tan....'' Kalimat nya kembali terhenti saat Rafael langsung menarik tangan Zalina dan membawa pergi menuju luar rumah.

 '' Bun, bentar ya aku ajak dia ke depan dulu'' Ucap Rafael yang terus melangkah kan kaki nya, dan Zalina hanya diam tak melawan.

Setiba nya di kolam berenang milik Rafael, Zalina langsung menarik tangan nya yang sedikit sakit akibat genggaman tangan Rafael ''Ngapain sih kak?''

''Pulang!'' Titah Rafael dengan tatapan tak bersahabat. Dia yang tadi niat nya mau bersantai malah di usik dengan kehadiran Zalina di rumah nya.

''Gak mau pulang sebelum kakak kasih tau nama panjang kakak'' Ujar Zalina.

Rafael berdecak sebal melihat Zalina yang sangat keras kepala itu ''Ck, keras kepala banget, gue gak peduli mau lo pulang atau tetap disini yang pasti jangan mengusik hidup gue'' Tutur Rafael. Baru kali ini Zalina mendengar Rafael yang bicara cukup panjang

'' Kalau kakak mau ngasih tau nama panjang kakak, gak bakalan aku ngusik hidup kakak kayak gini, yang nyari ribet kan situ'' Cerocos Zalina

Tanpa mau mendengar kelanjutan ucapan Zalina, Rafael pun langsung melangkah kan kaki nya memasuki rumah lalu menutup nya dengan kuat. Zalina mendengus sebal, karena Zalina bukan cewek bodoh yang mau menunggu manusia berhati batu itu keluar lagi seperti di film film yang ia tonton, gadis itu pun melangkahkan kaki pergi dari pekarangan rumah Rafael sambil memesan taxi.

Sementara Rafael dengan santai nya duduk di sofa dan meminum jus yang bunda nya siap kan untuk Zalina.

''Loh, pacar kamu tadi mana?'' Tanya Citra heran karena melihat putra masuk sendiri tanpa membawa Zalina.

Rafael menaruh kembali gelas yang sudah kosong itu di meja '' Bukan pacar nya Rafael, Bun'' koreksi Rafael dengan lembut.

''Nanti juga pacaran'' Ucap Citra dan Rafael hanya mendengus sebal dengan perkataan ibu nya. dia tidak mau berdebat lagi, karena tidak akan ada habis habis nya.

''Terserah bunda aja, aku mau ke kamar dulu'' Ucap Rafael dan beranjak dari duduk nya lalu berjalan menuju kamar. Citra hanya menggeleng kecil melihat anak nya yang satu ini, sangat sulit di ajak kompromi.

Dear RafaelWhere stories live. Discover now