03-Glenn Rafael Dinata

43 11 1
                                    

JANGAN LUPA KASI VOTE DAN KOMEN
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

__________

    Sore ini, Zalina memutuskan untuk menemui pria yang baru di kenal nya kemarin di rumah nya. Zalina di antar oleh pak Roni dan begitu tiba disana, ia menyuruh supir pribadi nya itu untuk pulang lebih dulu dan tidak perlu menunggu nya. 

saat ini, gadis itu sudah berada di depan rumah Rafael, ia menarik panjang nafas nya lalu membuang nya perlahan, tangan mungil itu bergerak untuk menekan bel rumah yang cukup besar itu.

   Beberapa detik setelah nya, pintu pun terbuka dan menampakkan seorang wanita paruh baya yang cukup cantik hingga membuat Zalina sempat tercenggang. Namun tidak berselang lama, sampai wanita itu kembali menyadarkan Zalina dari lamunan nya.

 ''Kamu siapa? temannya Rafael? atau pacar nya?'' Tanya wanita itu sambil tersenyum.

Zalina langsung menggeleng ''Eh enggak tante, aku adik kelas nya, kak Rafael nya ada? aku ada perlu sedikit'' Jelas Zalina yang tidak ingin ibunya Rafael salah faham tentang diri nya.

   Citra terkekeh kecil melihat kepolosan Zalina, entah kenapa ia langsung menyukai gadis kecil yang terlihat sederhana itu, dengan celana dan baju kemeja longgar nya, membuat Zalina terlihat lebih manis di mata Citra. Dan ini untuk pertama kali nya ada teman wanita Rafael yang mau datang ke rumah. Citra jadi teringat seseorang ketika melihat wajah Zalina.

''Yaudah ayo masuk, biar tante panggil Rafael nya dulu'' Tutur Citra dengan sangat ramah sambil meraih tangan Zalina dan menarik nya masuk. Ia menyuruh Zalina untuk duduk di sofa, Zalina sangat senang dengan keramahan ibu nya Rafael, sangat bertolak belakang dengan anak nya itu.

   Wanita paruh baya yang berstatus sebagai ibu Rafael itu menarik panjang nafas nya ''RAFAEL ADA TEMAN KAMU NI'' Teriak Citra yang membuat Zalina tersontak kaget. Citra yang baru sadar dengan suara nya yang membuat Zalina kaget pun langsung meminta maaf. Dan zalina hanya tersenyum saja menanggapi nya, ia bingung harus bersikap bagaimana di depan calon ibu mertua, hehe. Meski Zalina sangat kesal dengan sikap Rafael yang astaghfirullah. Tapi, perlu di ingat bahwa Zalina lumayan tertarik pada tembok berkedok manusia yang satu itu.

 ''SIAPA BUN?'' Balas Rafael dengan suara yang tak kalah besar nya dengan suara ibu nya yang membuat zalina sampai menggeleng kecil. Dia sedikit tidak menyangka kalau keluarga Rafael ternyata tidak se sepi yang ia bayang kan. 

'' TURUN DULU, GAK USAH TERIAK TERIAK GITU, GAK ENAK DI DENGAR'' Ucap Citra yang tidak sadar kalau teriakan nya lebih dekat dengan telinga Zalina.

Tak ada sahutan lagi dari atas, beberapa detik setelah nya seorang pria dengan kaos polos nya sudah berjalan menuruni tangga.

''Siapa bun?'' Tanya Rafael lagi sambil terus melangkah kan kaki nya, pria itu belum sadar dengan kehadiran Zalina disana.

''Kak Rafael'' Panggil Zalina yang membuat Rafael langsung menoleh ke arah wanita yang saat ini duduk di hadapan ibu nya. Gadis itu tersenyum kikuk  karena melihat Rafael yang langsung memutar bola mata nya malas. Rafael tidak bicara apapun lagi, ia berjalan mendekati kedua wanita itu dengan tatapan datar nya, ia kira yang datang adalah Kendra. Karena tadi, Ken memberikan nya pesan bahwa ia akan datang untuk mengerjakan tugas bersama. 

Dear RafaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang