PART 7

849 14 0
                                    

HARGAI KARYA PENULIS DENGAN CARA VOTE DAN KOMEN!!!

************

Saat ini suasana di kamar Ray begitu mencekam dimana sedari Meraka tiba di rumah Alana hanya melihat tatapan datar kakaknya,sampai saat mereka berada di kamar Ray pun ia tidak bisa berkutik sedikitpun,Ray hanya diam menatapnya dalam tanpa berbicara sedikitpun

"Maaf..."ucap Alana menunduk yang membuka pembicaraan terlebih dahulu

Ray masih diam ia sama sekali tidak mengadakan kata alana,karena sedari tadi ia diam hanya untuk menahan gejolak amarah yang masih tertahan di dirinya

"Maafin aku kak,,aku nga-

"Gue ngak butuh maaf Lo"sela Ray muak lalu menatap tajam mata Alana

"Terus mau kak Ray apa!!"tanya Alana mulai berani karena ia sudah tidak tahan dengan keadaan seperti ini

"Gue tanya kenapa Lo bisa sama Dionanjg itu hah??"tanya Ray menahan amarahnya kemudian bangkit dari sofa dan berjalan ke arah Alana yang berada di atas kasur nya

"Bukannya pulang ke rumah Lo malah keluyuran ngak jelas,terus kenapa Lo ngak izin dulu,mau jadi jalangnya Dion lo??"ucap Ray santai tepat di hadapan Alana sambil melipat tangan di depan dadanya

"Kok kak Ray ngomong gitu sih kak"jawab Alana tersinggung lalu menatap Ray berkaca-kaca

"Terus ngapain lagi Lo di sana kalau ngak ngejalang ha!,oh apa jangan-jangan karena ngak ada raja Lo jadi lari ke cowok gila itu"ucap Ray remeh namun menatap mata Alana dalam

Alana yang tidak tahan dengan hinaan dari Ray sontak berdiri di hadapan Ray lalu mendongak menatap berani pada Ray

Plak!!

Satu tamparan keras Ray dapatkan dari Alana hingga pipi nya terasa kebas dan memerah

"Lo yang gila! gue ini adek lo,gue di culik dan malah seenak nya Lo ngatain gue kayak gitu,gue kira Lo peduli sama gue dengan Lo datang buat selamatin gue,tau nya yang gue dapat cuman hinaan kayak gini"ucap Alana marah dengan menukar gaya bahasanya

Ray yang mendengar kata-kata Alana mengepalkan tangannya dan menatap alana tajam

"Udah mulai berani Lo sama gue,sopan Lo ngomong gitu sama gue hah"ucap Ray murka lalu mencekik leher alana

"Akh sakit kak,lepasin!"ringgis Alana terbata-bata berusaha melepaskan tangan Ray yang berada di lehernya

"Diam!!,jangan sekali-kali Lo Bantah gue Alana,gue ngak takut buat sakitin Lo mau Lo adek gue sekalipun"jawab Ray lalu menarik tangannya dari leher Alana,Alana yang terbebaspun kemudian menghirup udara dengan rakus,lalu menatap Ray dengan mata berkaca-kaca

"Terserah! Aku ngak peduli"jawab Alana lemah kemudian melangkah cepat keluar dari kamar Ray karena ia sudah tidak sanggup lagi menghadapi kakaknya itu

"Keluar selangkah dari sini siap-siap aja kaki Lo gue patahin"teriak Ray saat melihat Alana yang hampir keluar dari kamarnya,yang membuat Alana berhenti saat detik itu juga karena ia tau perkataan Ray bukanlah main-main,cowok itu gila, brengsek dan kasar

"Terus Mau kak Ray apa?,aku capek kak,capek di kasarin terus kayak gini,aku juga pengen rasain di sayang sama saudara sendiri,tapi yang aku dapat malah perlakuan kasar gini"tangis Alana pecah,ia berjongkok menumpu tangan di atas kedua lututnya

Ray yang melihat Alana menangis sontak berjalan ke arah Alana lalu berjongkok di hadapan Alana,dapat ia lihat bahu Alana bergetar menunjukkan bahwa Alana melampiaskan segala amarah nya pada tangisan itu,Ray yang merasa tidak tegapun meraih tangan alana dan membawa Alana masuk ke dalam dekapannya,Alana tidak memberontak ia hanya pasrah saat Ray menggendong nya ala koala lalu membawanya ke atas kasur

Alana yang berada di pangkuan Ray tidak peduli sama sekali ia malah mengeratkan pelukannya pada Ray,Ray yang peka pun mengusap pelan punggung Alana,dapat ia rasakan baju nya basah karena air mata cantik adik nya itu

"Besok jangan coba-coba Lo ngelewan gue lagi"nasehat Ray yang di anggukin samar oleh alana

"Tidur!!"titah Ray namun Alana hanya menggelengkan kepalanya di bahu Ray,lalu ia mendongak menatap ke arah Ray dengan wajah sembab nya

"Sakit"tunjuk Alana pada leher sambil menahan tangisnya

Dapat di lihat ada bekas mamar kemerahan Di leher alana karena Ray mencekik nya tadi, Terbayang ngak sekuat apa?

"Sini gue obatin,abis itu langsung tidur"ucap Ray santai seolah tidak terjadi apa-apa,lalu ia membuka nakas di sampingnya dan mengambil salab untuk mengobati memar tersebut

"Sini deketan dikit"titah Ray yang di ikuti oleh alana,lalu ia oles salab itu serta meniup-niup pelan leher alana dan Tampa sadar menghirup nya dengan rakus

"Udah kak geli"sela Alana lalu menjauhkan lehernya dari Ray,Ray yang tersadarpun mengalihkan mata nya lalu segera  menurunkan alana dari pangkuannya

"Tidur"titah nya pada Alana lalu berdiri dan berjalan keluar kamar tersebut dengan meninggalkan tanda tanya di benak alana dan yang pastinya Tampa kata maaf sedikitpun dari mulut nya,....






Bersambung.....

RAYYANZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang