25. Masih Hari Kelulusan

Start from the beginning
                                    

Vegas tersenyum lebar, "Kamu tahu, aku rasa kita memang istimewa bersama. Tidak seperti yang lain."

"Mimpi!" Kata Albiu berjalan perlahan dan diikuti oleh Vegas.

Vegas memandang Albiu dengan tatapan penuh makna, "Mimpi yang bisa menjadi kenyataan, Albiu."

Albiu berhenti mendadak, "pak lo playboy yah?" tanya Albiu, menghadap kearah Vegas dengan wajah penuh penasaran.

"Kenapa tanya demikian?" tanya Vegas, mencondongkan tubuhnya untuk melihat lebih dekat wajah Albiu.

Albiu mundur dengan wajah kagetnya. Bagaimana tidak kaget, tiba-tiba saja Vegas begitu dekat dengannya.

"Jangan terlalu dekat!"

"Kenapa. Apakah jantung kamu berdebar kencang ketika dekat dengan saya Al?"

"Napas lo bau," kata Albiu meninggalkan Vegas yang kini memantung tidak percaya.

"Emang iya?" batin Vegas menatap punggung Albiu yang semakin menjauh dari pandanganya. Setelah itu, ia pun langsung mengejar Albiu.

Nattaniel berdecak kesal, ketika ia menjadi fotografer dadakan untuk mengambil gambar kedua orang yang kini tengah berpose dengan jarak yang jauh-jauhan.

"Pak Vegas, lo mau pose musuhan sama gue?" tanya Albiu, menatap Vegas yang kini berdiri cukup jauh dari dirinya.

"Kan mulut saya bau," jawab Vegas, menatap Albiu dengan sedih.

"Ck," Albiu mendekat kearah Vegas, lalu melihat kearah Nattaniel, "ayo ambil," suruh Albiu.

"Nggak ada pose cok?" tanya Nattaniel kepada keduanya, ketika kedua orang itu hanya berpose layaknya foto KTP.

"Banyak mau lu," kata Albiu lalu mengangkat dua jarinya dengan senyuman.

"Sumpah. Kenapa kalian nggak pose cipokan aja anjing," kata Nattaniel kesal.

"Cipokam cipokan pantat lo kelap kelip Nat, gue udah pose ini cepet ambil!" Suruh Albiu kesal.

"Kak Vegas, lo juga gaya dikit, jangan kaya patung gitu," suruh Nattaniel, membuat Vegas langsung mengangkat kedua jarinya dengan wajah datar.

"Udah kaya foto sama robot," batin Nattaniel.

Saat Albiu dan Vegas tengah berpose untuk foto, tiba-tiba,

"Al!"

Seseorang datang diantara mereka, membuat Albiu menghentikan posenya, memilih untuk menatap orang tersebut.

"Papa?" Kata Albiu terkejut, "kenapa Papa disini?" tanyanya lagi.

"Yah tentu lihat kamu," kata Bara, memberikan bunga yang ia bawah kepada Albiu.

Albiu menerima bunga itu lalu menatap kearah wanita yang disebelah Ayahnya, "mama juga datang?"

"Kalau Mama tidak datang bukannya aneh?" kata sang Mama, dia adalah Loveta laurenzhia, mendekatkan dirinya learah Albiu, tanganya mengelus pipi lembut Albiu, "anak mama sudah sangat besar, " kata sang mama membuat Albiu tersenyum lebar.

"Setelah Al masuk perguruan tingga, mama harus sering pulang yah!"

"Mama tidak janji," jawab Loveta, membuat Albiu sedikit sedih.

"Eh bukankah anda Pak Vegas?" tanya Bara, ketika melihat pria yang berada dibelakang Albiu. Mr. Bara, yang sebelumnya mengenal Vegas sebagai polisi yang menangkap Albiu dalam balap liar, memandang Vegas dengan heran, "kenapa anda disini, apakah anak saya membuat ulah lagi?" tanya Bara, menatap anaknya dengan tajam.

"Ayolah pa, ini hari kelulusan Al, tidak mungkin Al membuat kekacauan," kata Albiu membela diri dengan wajah kesalnya.

"Lalu?"

"Bisa dibilang, dia adalah guru private Al."

Zonk, Vegas menatap dengan kerutan di dahinya. Ia berpikir Albiu akan mengatakan bahwa dirinya adalah suami Albiu. Nyatanya, cuma guru private.

"Wah benarkah?" Kata Loveta antusias, "tidak heran kamu lulus tahun ini."

Bara memandang Vegas dengan penuh apresiasi, "Terima kasih banyak, Pak Vegas. Saya tak pernah menduga bahwa Anda akan terlibat dalam pendidikan anak saya."

Vegas mencoba menjaga ketenangan, "sama-sama pak, Albiu adalah murid yang cerda, dia sangat mudah mengingat apa yang saya jelaskan, bukti bahwa dia benar-benar serius dalam belajar. Tapi yah dia terlalu sering bermain main."

"Yah tentu saja, dia akan serius ketika dikasih jajanan Pak," kata Bara.

"Bagaimana anda bisa tahu?"

"Sayakan ayahnya, walaupun saya harang dirumah tapi saya tahu sedikit kebiasaan anak saya," jeda Bara, membuat Albiu tersenyum samar.

"Hanya tahu hal kecil," batin Albiu.

"Mungkin kita bisa mengundang Pak Vegas untuk makan malam sebagai ungkapan terima kasih," saran Loveta dengan senyuman ramah.

Albiu terkejut, "tidak usah Ma."

"Mama tidak mengajak kamu tapi guru private kamu."

"Iya, tapi Pak vegas bilang ada keperluan penting," kata Albiu menatap Vegas dari samping.

"Iya," kata Vegas membuat Albiu tersenyum, "jika tidak merepotkan kalian."

"Tentu saja tidak merepotkan."

"Pak," kata Albiu menatap tajam Vegas. Sedangkan Vegas hanya tersenyum pesona.

Bersambung....

Andaikan, loverukk baju baru sedangkan barcode baju lama wkwk

Andaikan, loverukk baju baru sedangkan barcode baju lama wkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bara dan bininya

Loveta Laurenzhia as Loverukk

My Husband Is Police [Segera Terbit]Where stories live. Discover now