36. Yeni?

1.4K 113 45
                                    

Di ruang TV, Albiu duduk dengan wajah cemas, pikirannya dipenuhi kekhawatiran karena melihat suaminya jalan dengan seorang wanita siang tadi. Namun, tiba-tiba Vegas pulang, meskipun dia sudah izin untuk pulang larut malam. Albiu pun terkejut dan bergegas mendekati Vegas dengan pandangan yang penuh tanya.

"Pak!"

"Apa?"

Sorot mata tajam Vegas membuat Albiu ciut, mengurungkan niatnya untuk bertanya dan marah. Entah kenapa, tiba-tiba mulutnya tak bisa mengatakan apa yang ada di pikirannya.

"Kenapa pulang cepat?"

"Ganti baju," ujar Vegas melewati Albiu dengan santai, "jangan menunggu, saya akan menginap dirumah teman!"

Albiu berjalan mengikuti Vegas dari belakang, "Loh, kenapa?"

"Tidak perlu dipertanyakan!" kata Vegas.

"Kenapa?" tanya Albiu lagi mengikuti Vegas hingga mereka sampai di depan kamar Vegas.

"Bukan urusan kamu!"

Brak, Vegas menutup pintu kamarnya, meninggalkan Albiu yang kini menatap pintu itu dengan kesal.

Albiu, yang keras kepala dan emosional, merasa semakin frustrasi dengan sikap Vegas yang tidak memberikan penjelasan. Dia merasa bahwa dia juga berhak mendapatkan kejelasan atas situasi yang dia lihat siang tadi.

"Darn it!" desis Albiu dengan nada kesal. "Kenapa dia tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan setelah bertingkah seperti itu?"

Tanpa menunggu lebih lama, Albiu meninggalkan pintu kamar Vegas dan kembali ke kamarnya dengan langkah yang cepat, hatinya dipenuhi dengan perasaan marah dan kekecewaan.

-

Dikamar, Vegas menghela nafas menyenderkan bahunya dikursi kamarnya itu.

"Maaf," lirih Vegas menatap pintu kamarnya, "aku tidak mau terluka lagi olehmu!"

Drttt Drttt, suara ponselnya bergetar, pertanda ada seseorang yang menelfonnya. Ia menatap layar ponsel cerah itu, membaca sebuah nama yang menelponnya, dia adalah Harris.

["Hello!"]

"Apa?"

["Saya ingin bertanya kepada kamu!"]

"Tanyakan saja!"

["Pak Ajo bilang kepada saya, apakah benar jika kamu bertemu dengan Yeni beberapa hari terakhir ini?"]

"Iya itu benar."

"[Dia tidak merasa malu menemuimu setelah meninggalkanmu di acara pernikahan?"]

"Ntahlah, dia hanya meminta maaf dan kembali seperti dulu!"

["Lalu, kamu menerimanya?"]

"Kami hanya sebatas teman yang saling bertemu!"

["Bagaimana dengan adik ipar saya? Dia sedang hamil. Apakah kamu tidak memikirkan perasaannya?"]

"Dia tidak akan cemburu karena dia tidak mencintai saya," Vegas menghela nafas, "bertahan dengan seseorang yang tidak dicintai itu sangat menyakitkan dan saya tidak ingin Albiu mengalaminya!"

["Saya mengerti. Tapi jangan membuatnya stres, dia sedang hamil besar dan jika kamu membuatnya menangis, saya juga yang kena nanti!"]

"Bagaiman bisa seseorang menangis karena orang yang dia benci telah berubah dan tidak memanjakan lagi?"

["Yah bisa saja, dia merasakan kehilangan babunya!"]

"Sialan, sudah saya tutup dulu."

["Jemput yah!"]

My Husband Is Police END [Segera Terbit]Where stories live. Discover now