20. Mantan ngajak temenan

2.2K 150 13
                                    

Mereka kini sudah ada didepan sekolah. Albiu tidak kunjung turun, taulah dia mau ngapain sekarang.

"Pak, motorrrrr," kata Albiu memegang lengan Vegas dengan lembut.

"Jauhin Runi, nanti saya akan membelikan motor itu!" kata Vegas melirik Albiu, membuat pria kecil disampingnya melepaskan tanganya dengan pelan.

"Gitu mulu ah bapak mah!" kata Albiu kesal, "udahlah, gue sekolah dulu."

"Dadah bapak," kata Albiu lalu turun dari mobil itu.

-

Sekarang Runi dan Albiu sedang ketemuan diatap sekolah, seperti yang mereka janjikan. Bahwa hari ini adalah keputusan Albiu untuk balikan apa tidak dengan Runi.

"Jadi gimana?" tanya Runi melipatkan kedua tanganya diatas dada.

"Jawaban gue nggak," jawab Albiu, membuat Runi kaget

"Kenapa?"

"Bukanya lo juara satu yah, tapi kenapa nggak bisa mikir gue nolak karena apaan?" tanya Albiu, membuat Runi menghela nafas.

"Sorry, kayanya gue salah banget sama lo," kata Runi menunduk, "lo taukan orang tua gue sakit-sakitan, kalau gue nggak matre sama lo, dari mana gue dapet duit!"

"Kalau lo butuh duit kenapa nggak bilang sama gue aja?" tanya Albiu mulai kesal, "kenapa harus hati gue yang lo mainin?" tanya Albiu lagi.

"Kalau lo nggak suka sama gue, lo nggak akan ngelakuin apapun yang gue mau Al," jelas Runi, membuat Albiu menghela nafas kasar, "gue benar-benar minta maaf!"

"Gue udah maafin santai aja!"

Runi menatap wajah Albiu, "makasih, gue berharap untuk kedapanya kita tidak asing yah, kalau lo butuh teman cerita cari gue aja!" jelas Runi, membuat Albiu mengangguk saja.

"Runi, kenapa kalian berdua bertemu diam-diam?" tanya Charyeong tiba-tiba saja datang diantara keduanya, "jawab aku!" pinta Charyeong kesal.

"Yeong, ini bukan apa yang lo bayangin, dengerin gue dulu!"

"Cukup!"

"KENAPA BERANTEM SIH BABI," teriak Albiu tak kalah keras, ia menatap Charyeong dan Runi secara bergantian, "udah mending gini aja, kita pacaran bertiga, gue siap kok ngelayanin lo berdua dengan terong kesayangan gue."

Runi melirik kearah Albiu sinis, "Hala kaya terongnya gede aja, udah yuk yang kita pergi," kata Runi, mengandeng tangan Charyeong.

"Tunggu dulu!" pinta Charyeong masih marah.

"Tenang, gue sama dia udah setuju temenan," sela Albiu tersenyum samar,"jadi lo nggak usah khawatir, gue juga udah punya pasangan!"

"Iya Yeong, udah yah kita pergi aja yah," kata Runi membuat Charyeong menganggukan kepalanya, "kak gue duluan yah!" kata Runi lagi.

Setelah itu mereka berdua meninggalkan Albiu sendirian.

Albiu langsung duduk, menyenderkan tubuhnya ditebok tersebut.

"Sakit juga," kata Albiu mengeluarkan rokoknya dalam saku celana.

Disisi lain, Nathaniel sudah dari tadi muter-muter sekolah untuk menemukan Albiu. Tapi bukanya ketemu sama Albiu ia malah ketemunya sama sih Mileo.

"Mau kemana?" tanya Mileo menarik lengan Nattaniel hingga bocah itu berhenti.

Nattaniel melirik kearah Mileo, "mau cari Albiu dulu kak, Kenapa emang?" tanya Nattaniel bingung.

"Nanti malam jangan main!"

"Kenapa?" tanya Nattaniel kepada Mileo, "Kak Milo mau ngajak gue keluar kah?" tanya Nattaniel lagi.

"Iya," jelas Mileo tersenyum, "kakak akan membawahkan calon kakak ipar buat kamu, kakak yakin kamu pasti suka sama dia!" jelas Mileo, membuat Nattaniel membulatkan matanya.

Sret, Nattaniel melepaskan genggaman tangan Mileo dengan wajah penuh emosi, "kalau nggak ada yang dibicarakan lagi gue mau pergi dulu!" kata Nattaniel acuh.

"Yaudah hati-hati, jangan lupa nanti malam yah," jelas Mileo mengacak rambut Nattaniel pelan.

"Sialan," batin Nattanie, setelah itu ia langsung pergi dari sana untuk mencari Albiu.

Tidak butuh waktu lama, iapun akhirnya menemukan Albiu. Bocah itu sedang merokok disisi tembok sambil melamun. Membuat Nattaniel langsung ikutan bersender disamping Albiu.

"Bolos?" tanya Nattaniel, membuat Albiu menoleh kearahnya.

"Hm, lo juga?"

"Kenapa?" tanya mereka tak sengaja barengan. Membuat keduanya saling pandang lalu tertawa.

"Lo dulu lah!" suruh Nattaniel, membuat Albiu menghela nafas.

"Setelah ini gue udah terlepas dari Runi."

"Baguslah, kalau gitukan lo bisa tenang sama kak Vegas."

"Hmm, setelah ujian gue juga bakal lepas dari dia."

"Loh kenapa ashu?"

"Lo beneran nggak tau alasannya?"

"Nggak mungkin karena sama-sama cowok?"

"Emang itu kok alasannya, kalau bokap gue ngizinin gue buat ngegay gue bakal mempertahanin ini semua, dia baik, dia juga dewasa, apapun yang gue mau dia bakal turutin," jelas Albiu menghela nafas, "siapa coba yang berani nolak cowok kaya Pak Vegas?" kata Albiu lagi melirik kearah Nattaniel.

"Iya sih, dia emang seperfect itu!"

"Taulah, gue nggak mau cepet-cepet selesai ujian tapi besok udah masuk ujian pertama bangsat!"

"Coba lo bilang dulu sama bokap lo!"

"Gue udah perna bilang sebelumnya, kalau nggak sama Runi gue bakal ngegay. Tapi, dia malah bilang 'Yaudah sama Runi aja' gitu."

"Susah juga, kalau kaya gitu lo ikut arus aja sih atau nggak pura-pura mati aja terus hidup bahagia menjadi istrinya Kak Vegas," jelas Nattaniel, membuat Albiu menatap datar Nattaniel.

"Somplak lo!" jelas Albiu membuat Nattaniel ketawa sedikit, "lo kenapa?"

"Lo taukan sih Milo itu kakak ipar gue?" tanya Nattaniel membuat Albiu berfikir keras, sejak kapan mileo diganti jadi Milo, "dia udah punya pacar sekarang dan mau ngenalin kegue nanti malam," lanjutnya.

"Terus masalahnya dimana?"

"Ntah, gue kesel aja karena posisi kakak gue bakal digantiin sama orang lain," jelas Nattaniel menatap kearah Albiu serius, "gue nggak mau dia dapet pasangan Al!"

"Bro, dia masih banyak perjalanan, lo serius pengen sih Pak Mileo jadi duda terus?" tanya Albiu.

"Bodohamat gue nggak perduli soal itu, gue aja belum punya pacar, masa dia main punya pacar aja."

"Lo suka dia atau gimana sih?" tanya Albiu heran membuat Nattaniel tiba-tiba merona disampingnya, "El seriusan?" tanya Albiu tak percaya.

"SERIUS APAAN?"

"Pipi lo merah bangsat, lo seriusan suka dia?"

"Nggak bangsat, gila yah lo," jelas Nattaniel langsung berdiri dari duduknya, "mau kekelas gue!"

"Lah nggak jadi bolos?"

"Nggak," kata Nattaniel, "gue pergi bro."

Bersambung...

Oke masalah runi udh gue akhiri yah:)

Kok segampang itu sih Albiu maafin Runi? Yah kalau nggak gampang nanti konflik terus gaes

Gue juga bingung part ini mau di isi apa, makanya rada rada gimana gitu wkwkwkwk.

Sampai jumpa

My Husband Is Police END [Segera Terbit]Where stories live. Discover now