41. Home🔞

3.6K 130 42
                                    

Diharap bijak jika membaca, part ini berisi adegan tak senonoh!

🖤💙

-

Di depan rumah yang cukup besar di pinggiran kota, Vegas dan Albiu keluar dari mobil mereka. Disambut oleh gelapnya langit dengan gemerlapnya bintang dan bulan.

Vegas berjalan dengan goyah, "apa kita sudah sampai?" tanya Vegas, menatap Albiu yang berada disampingnya.

Albiu menoleh, "Lo bisa jalan sendiri Pak?" tanya Albiu khawatir.

Vegas menggeleng spontan, merangkul pundak Albiu dengan lembut. "Tidakkk," jawab Vegas, menaruh dagunya di atas kepala Albiu.

"Pak, ngapain sih?"

"Wangi," ucap Vegas, mengendus aroma harum dari rambut Albiu ketika mencium kepala Albiu. Setelah itu, dengan gerakan perlahan, ia menurunkan tubuhnya. "Lembut," ucapnya lagi sambil mencium pipi Albiu, membiarkan bibirnya merasakan kelembutan permukaan kulit Albiu.

Albiu tersenyum malu-malu, merasakan kehangatan dari Vegas. Bahkan, pipinya yang tak terkontrol menjadi tomat menyala, sedangan sang pelaku malah senderan dipundak Albiu.

"Pak, aku gapapa?"

"Hm?" kata Vegas, menjauhkan kepalanya dari bahu Albiu lalu menatap Albiu, "apa?"

"Ayo masuk?" ucap Albiu, "jalan sendiri, jangan pura-pura nggak bisa jalan," ucap Albiu mengajak Vegas masuk ke dalam rumah.

Albiu memasuki rumah dengan Vegas yang mengikuti setiap langkah dari belakang, masih terlihat agak goyah namun tetap berusaha menampilkan senyuman hangat ketika menatap punggung cantik bocah didepanya. Mereka berdua masuk ke dalam rumah yang terang benderang, memasuki kamar mereka bersama-sama.

Vegas menarik pergelangan tangan Albiu dengan lembut, mendorong tubuh mungil itu hingga kakinya menyentuh ujung kasur. Vegas menekan pundak Albiu kebawah sampai bocah mungil didepanya duduk diatas kasur itu. Mata sayunya menatap wajah Albiu yang kini kebingungan, seperti hal nya seorang pedofil yang menatap mangsanya. begitu terlihat bergairah.

"Eh tunggu-tunggu, Pak," ucap Albiu, menyentuh kedua tangan Vegas yang ada dipundaknya, "ini sudah malam, sebagai anak yang baik bukanya harus tidur yah?"

Vegas tak mendengarkan, mendorong tubuh mungil didepanya hingga kini tiduran dengan mata kagetnya. Sedangkan Vegas, sudah berada diatas Albiu sambil menyentuh pipi tembem orang yang dibawahnya.

"Kenapa manusia bisa secantik ini, hm?" kata Vegas tersenyum penuh kekaguman, "apa yang saya amalkan dulu sampai-sampai dapat istri yang begitu sempurna seperti kamu?"

Albiu menatap wajah Vegas datar, dengan nafas mereka yang saling tabrakan, "sempurna dalam bentuk apa, dalam bentuk gobloknya?" batin Albiu, kembali memegang kedua pipi Vegas.

"Pak, lo mabuk," jeda Albiu, "gue nggak mau ngewe sama orang-"

Cup

Vegas mengecup bibir lembut Albiu, tersenyum sambil menatap Albiu yang kini mendatarkan wajahnya. Albiu tampak pasrah. Toh, kalaupun Albiu memberontak, memang dia bisa kabur?

"Jangan menyuruh saya untuk berhenti, itu sangat tidak berguna!"

Cup

Vegas menempatkan bibirnya kembali di atas bibir Albiu, lalu perlahan mengecupnya. Tidak puas hanya di situ, Vegas melanjutkan dengan mencium bagian hidung Albiu, meratakan kecupannya di sepanjang lekukan dagu Albiu, dan melanjutkan ciumannya ke pipi-pipi yang halus. Setiap sentuhan bibir Vegas terasa hangat dan penuh kasih, seperti ingin menyampaikan segala perasaannya kepada Albiu melalui setiap kecupan yang dilakukan.

My Husband Is Police END [Segera Terbit]Where stories live. Discover now