07. Mall

1.8K 147 22
                                    

Mata Albiu berbinai sambil melihat betapa cantiknya handphon baru itu, ia melirik kearah ponsel bututnya dengan lesuh.

"Apa gue kasih ponsel gue aja ke Runi," batin Albiu lalu menggelengkan kepalanya secara spontan, "ga, ga. Albiu lo ga boleh kaya gitu, ini semua buat Runi."

"Ada apa?" tanya Vegas membuat Albiu melirik kearanya, "ada yang mau dibeli lagi?"

"Kenapa tanya, mau beliin pak?"

Vegas mengeluarkan dompetnya lalu mengambil kartu atm dari dalam dompetnya itu.

"Sandinya 69696, beli apa yang kamu mau!" suruh Vegas memberikan kartu atm itu kepada Albiu.

Albiu langsung mengamil kartu itu dengan mata berbinai, sudah lama ia tak berbelanja.

"The real sugar daddy ini mah," batin Albiu senang, namun otaknya kembali berfikir hal yang negatif, "kenapa lo beriin atm ini kegue, gue bilangin sama lo ya kalau gue ga akan nukar tubuh gue cuma buat uang."

"Jangan berfikir kemana-mana, selera saya bukan bocah yang masih pake seragam sekolah," jelas Vegas membuat Albiu jadi kesal.

(Copot biu seragamnya biar jadi seleranya pak pol wkwkwkwk)

"Bocah-bocah-bocah, kita cuma beda 16 tahun bangsat" teriak Albiu kesal, "dah gue mau belanja, dasar aki-aki."

"Apa kamu bilang?"

Albiu ketawa lalu berlari meninggalkan Vegas, "Aki-aki tua berkarat," triak Albiu membuat Vegas hanya mengeleng saja.

Setelah itu Vegas mendatangi sebuah tokok aksesoris yang ada disekitar situ. Aksesoris itu memang terlihat sangat sederhana. Namun, beda lagi dengan harganya yang bisa dibilang setara dengan motor dan mobil.

"Selamat datang Tuan Vegas," kata salah satu pelayan kepada Vegas membuat Vegas tersenyum ramah.

"Dimana gelang yang saya pesan?"

"Sebentar Tuan, saya akan mengambilnya dulu."

"Baik, saya tunggu," kata Vegas. Setelah itu sang pelayang segera mengambil apa yang Vegas maksud.

Tidak butuh waktu lama, sebuah tas kecilpun pelayan itu bawakan kepada Vegas.

"Saya sudah membungkusnya juga, semoga istri anda suka," ujarnya, memberikan bingkisan kecil kepada Vegas, membuat Vegas mengerutkan keningnya dengan heran.

"Bagaiman anda bisa tau jika saya sudah menikah?"

"Satu mall ini tau jika anda baru saja menikah," jelas pelayan itu membuat Vegas tersipu malu.

"Yasudah, bulan ini saya akan meliburkan kalian selama 1 minggu tanpa potongan gaji, jadi beri tau semua kariawan dan berliburlah."

"Serius nih Tuan?"

"Tentu saja, saya akan pulang sekarang," kata Vegas lalu pergi dari tokoh itu.

Yah, Mall itu adalah mall milik Vegas sendiri. Selain menjadi polisi, dia juga adalah seorang pembisnis yang lumayan besar.

Setelah itu Vegas langsung menuju mobilnya. Karena ia akan menunggu Albiu disana.

-

"Pak, Bapak Vegas," guncangan dan teriakan membuat Vegas terbangun dari tidurnya.

Matanya melihat Albiu yang kini tersenyum kearahanya, ternyata ia ketiduran toh.

"Jam berapa?"

"Jam 7 malam Pak," Vegas terkejut, seberapa lama ia tertidur dan apakah bocah yang kini disebelahnya telah menunggunya bangun.

My Husband Is Police END [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang