17. Runi Lagi

1.7K 141 27
                                    

Keesokan harinya, Albiu berada didepan cermin rias, keadaan sekarang memang masih kurang baik, rasa patah hati dan kecewa memenuhi hatinya. Ia menatap cermin didepanya dengan tatapan kosong. Bahkan ia tak tau suara apa yang bergemuru disekitarnya sekarang ini. Memang, jika patah hati seseorang akan menjadi gila.

"Jangan bengong mulu, nanti kamu telat," kata Vegas yang kini berada dibelakang Albiu.

Tak ada jawaban dari Albiu, kini Vegas mendekati tubuh itu. Ia bisa menatap jelas, lingkar hitam dibawah mata pria kecil itu, rambut acak-acakan, ditamba dasi yang tak benar dipasang. Sungguh sangat terlihat jelas jika hatinya sedang tidak baik-baik saja.

Vegas menghela nafas, memutarkan kursi yang sedang Albiu duduki. Sehingga, bocah itu kini menghadap kearahnya, "Pak Vegas kenapa?" tanya Albiu menatap kearah Vegas dengan tatapan polosnya.

"Mau ngewe nggak?" tanya Vegas, membuat Albiu membulatkan matanya secara spontan,"hahaha tidak Al, saya cuma becanda doang kok," kata Vegas lagi, mengambil pot kecil yang ada diatas meja rias itu lalu matanya menatap kembali kearah Albiu.

"Lihatlah mata kamu yang sudah seperti panda, kalau mantan kamu lihat ini, saya pastikan dia akan sangat senang," lanjut Vegas mengoleskan pot salep itu ke kelopak mata Albiu.

"Kenapa, karena mantanya tamba jelek gitu?" tanya Albiu dengan mata yang kini menatap wajah Vegas didepanya.

"Tidak, kamu terlihat sangat menyedihkan," kata Vegas setelah mengoleskan salep itu, ia menangkup pipi gembul Albiu, "jangan menangis lagi. Ingatlah Al, kalau kamu terlihat menyedihkan setelah putus, maka kamu yang kalah," lanjut Vegas.

"Berarti aku harus cari pacar lagi kah supaya terlihat menang?"

"Apakah suami di depanmu ini tidak berguna?" tanya Vegas lembut.

Albiu menunduk cemberut, "bukan seperti itu, hanya saja Bapak terlalu tua untuk menjadi pasangan Biu."

Fuck, seperti ada kilat dan petir yang menyambar hati Vegas, kini ia hanya bisa menghela nafas doang walaupun hatinya sakit. Karena, apa yang dikatakan Albiu memang benar, dia sudah tua dan betapa pedofilnya dia mencintai bocah.

"Jadi kamu tidak mau mencoba denganku Al?" tanya Vegas dengan serius, membuat Albiu menoleh kearah Vegas dengan sedikit terkejut.

"Hah?"

"Setelah kamu selesai ujian, kontrak kita akan berakhir," jelas Vegas, "aku bilang aku sudah menyukaimu, apakah kau tak dengar itu?"

Albiu menunduk, tak menjawab apa yang Vegas tanyakan kepadanya. Membuat Vegas langsung menghela nafas kasar saja. Karena ia sungguh tak mau memaksa pria kecil didepanya itu.

Vegas mengambil sisir yang ada dimeja untuk merapikan rambut Albiu yang masih berantakan itu. Helai demi helaian Vegas lakukan dengan hati hati, supaya disaat ia menyisir bocah itu tidak terasa nyeri.

"Empat hari lagi kamu akan masuk ujian kan?" tanya Vegas membuat Albiu mengangguk doang, "aku akan mengajarimu supaya kamu lulus tahun ini!"

Albiu melewati koridor sekolah dengan helaan nafas berkali-kali, pasang mata memang sedang tertuju kepadanya, membisikan sesuatu bersama temanya.

"Gue juga nggak nyangka kalau Albiu sama Runi udah putus"

"Tapi Albiu emang nggak pantas sama bunga sekolah kita, lagian Runi mau mau aja sama tuh cowok"

"Biasalah emang gitu, dan gue denger tuh cowok matre."

"Haduh anak pemilik sekolah kok matre, malu sama jabatan bapak cok."

Sret, "ngomong didepan gue!" pintah Albiu setelah menarik kera baju lelaki disaat dia sedang berjalan.

"Ma-maaf kak," kata lelaki itu takut, membuat Albiu mendorongnya kembali, lalu mata tajamnya menatap satu-persatu orang yang kini ada disekitarnya.

"Kalau nggak tau apa-apa, nggak usah bacot," kata Albiu sengit, lalu matanya beralih kearah seorang wanita yang kini sedang menatapnya diambang pintu kelas Albiu. ia adalah Runi, menatap Albiu dengan senyuman sinis.

"Cih ngapain dia dikelas gue," lirih Albiu terpaksa menghampiri Runi yang kini ada diambang pintu.

"Temui aku di teras sekolah!" pintah Runi kepada Albiu yang kini berada disampingnya.

Albiu menghela nafas kasar, ketika Runi tiba-tiba saja pergi setelah mengatakan hal itu kepadanya, matanya kini melihat dua pria yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Balikan?" tanya Meta ketika Albiu sudah duduk disebelahnya.

Albiu menghela nafas, matanya juga melirik kearah Nattaniel yang kini menatapnya tajam, "lo pikir gue bodoh apa balikan sama dia?" jawab Albiu.

"Terus tadi kenapa?" tanya Nattaniel curiga.

"Entahlah, gue cuma disuruh keteras sekarang," jelas Albiu berdiri dari duduknya lagi, "gue kesana dulu yah."

"Yah, oh iya nanti malam anak sekolah sebelah ngajakin balapan Al, lo harus ikut!" pintah Nattaniel, membuat Albiu menganggukan kepalanya. Setelah itu, Albiu langsung pergi dari tempat itu.

Sekarang Albiu sedang ada diatap sekolah bersama sang mantanya, yaitu Runi. Ia duduk, bersender ditembok sambil merokok. Sedangkan Runi, wanita itu sedang berdiri didepanya.

"Kenapa?" tanya Albiu sambil menghisap putung rokoknya dengan santai.

"Aku tidak suka jika kamu merokok!"

"Terus?"

"Ah sudahlah," kata Runi, menatap pria yang kini sedang duduk didepanya, "aku nggak mau putus Kak!"

"Lo ngajak gue kesini cuma buat ngomong gitu doang?" tanya Albiu berdiri dari duduknya lalu menghempaskan putung rokoknya kesembarang tempat, "buang waktu gue Lo!" lanjut Albiu menginjak bekas rokoknya lalu hendak pergi dari sana. Akan tetapi,

Sret, "tunggu," kata Runi menarik lengan Albiu kasar, hingga lelaki itu menoleh kearahnya.

"Apa?"

"Kamu jadi sugar baby-nya orang kemarin kak?" tanya Runi, membuat Albiu mengangkat alisnya dengan sedikit senyuman tipis.

Albiu memutar tubuhnya, menghadap kembali kearah Runi, lalu tubuhnya sedikit ia condongkan hingga wajahnya sejajar dengan wajah Runi,

"Gue bosen jadi sugar Daddy Run dan ternyata jadi sugar Baby tidak terlalu susah, cukup memasang wajah sedih saja, semuanya yang aku inginkan dibelikan sama dia," jelas Albiu tersenyum tipis, menjauhkan kembali wajahnya dari Runi, "seperti yang lo lakukan ke gue dulu, mantan sugar baby gue."

"Kamu!"

"Apa?"

"Aku punya video dimana kamu mengakui jika om kemarin adalah pacar kamu kak!" Jelas Runi membuat Albiu sedikit terkejut, ia khawatir jika Runi akan melakukan apa yang ia bayangkan, "jika kamu tidak balikan denganku, maka aku akan menyebarkan pengakuanmu itu!"

Bersambung....

Dinikmati saja ceritanya. Walaupun nggak nyambung juga, makasih sudah menunggu setiap up💙

My Husband Is Police END [Segera Terbit]Where stories live. Discover now