23. Keputusan

2.1K 138 30
                                    

Dalam kamar mandi, Albiu merasa bingung oleh pengalaman yang baru saja dia alami. Baru beberapa jam yang lalu, dia melihat berita tentang seorang pria yang mengalami kehamilan di televisi. Yang lebih aneh, pria itu juga termasuk dia sendiri.

"Situasi ini sungguh rumit," gumam Albiu sambil mencuci wajahnya dengan air yang mengalir dari keran.

Tiba-tiba, Vegas masuk ke dalam kamar mandi dan menaruh dagunya di pundak Albiu. "Sayang," ujarnya dengan lembut.

Albiu menolak, "nggak usah bujuk-bujuk, nggak akan berhasil."

Vegas mengambil napas, "kamu serius sudah mempertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan ini?"

Walaupun Albiu tahu bahwa dia seharusnya tidak ingin itu, tekanan situasi membuatnya ragu. Ia merasa harga dirinya terancam dan khawatir dengan dampak kehamilan ini pada reputasinya.

Albiu akhirnya memberikan tawaran kepada Vegas, supaya Vegas tak memaksanya untuk mempertahankan kehamilan anak mereka, "lo mau gue mempertahankan kehamilan ini, kan? Gue bakal mempertahankan bayi ini Kalau lo mau beriin gue 50% saham perusahaan VGS."

VGS ini perusahan yang Vegas miliki, perusahaannya lumatan besar. Makanya Albiu menawarkan karena ia tau jika Vegas tidak akan menyetujui tawaran dia. Pikirnya.

Vegas mengangguk, menarik tangan Albiu untuk mengikutinya, "oke kalau begitu," kata Vegas disela-sela jalannya, "kita keperusahaan untuk mengurusnya," lanjutnya.

"Tunggu-tunggu Pak, lo nggak pikir-pikir dulu?" Tanya Albiu masih setia mengikuti Vegas, "50 persen itu banyak pak," jelas Albiu lagi.

"Hanya saham. Jika, kamu mau, aku akan memberikan rumah kita atas nama kamu!"

"Bajingan gila," batin Albiu tak habis pikir.

-

Di dalam perusahaan, Albiu masih merasa cemas dan ingin meyakinkan Vegas untuk tidak membagi perusahaan karena dia masih belum siap menghadapi konsekuensi dari kehamilannya.

Albiu berbicara dengan tegas, "Pak, lo pertimbangkan dulu tawaran ini? gue tahu Lo susah buat perusahaan sebesar ini, jadi pikirkan dulu sebelum lo nyetujuin tawaran gue!"

"Bukan saya yang membangun perusahaan ini, kenapa saya harus merasa kesusahan?" tanya Vegas, mencari dokumen perusahaan miliknya, "tenanglah, perusahaan ini hanyalah warisan, saya bukan orang kaya. Karena, yang kaya itu Bapak saya," lanjut Vegas membuat Albiu menghela nafas.

"Maka dari itu, bukannya nggak sopan kalau lo beriin 50% saham perusahaan ini buat gue, inikan pemberian bokap lo pak, dia pasti marah kalau tau."

"Diamlah!" Kata Vegas menoleh kearah Albiu, "apakah saya harus memberimu 10% lagi, agar kamu berhenti menyuruku untuk mempertimbangkan ulang?"

"INI 50 PERSEN LOH!"

"Memang kenapa!" Kata Vegas melanjutkan pencariannya, "Saya ingin melihat kita dalam bentuknya, dia pasti lucu. Nanti anak itu akan aku namakan menjadi Aleangga Vegaskara bukankah bagus?"

"Nggak sekalian natalia IdulFitri?"

"Hahahahhaha begitukah, memang kita beda agama?"

Emang iya😭 segender, beda agama karam pula. Ehh sorry😭✋ Karam masih bisa ngebadut prikitiw

Albiu menatap wajah Vegas datar, ia males menjawab apa yang Vegas tanyakan.

"Sudahlah cepat lanjutkan apa yang kita bahas ini," jeda Albiu mulai serius, "gue bakal nulis kontrak dikertas ini dan tugas lo baca terus tanda tangan, lo juga harus menyetujui semua yang gue tulis!"

"Tidak masalah, lanjutkan," kata Vegas, membuat Albiu langsung menulis diatas kertas.

Pihak A adalah Albiu dan pihak B adalah Vegas

1. Pihak B harus menuruti apapun kemauan dari pihak A selama masa kehamilan. Kalau tidak nurut nanti anaknya ileran.

2. Setelah bayi lahir, pihak B tidak boleh menganggu pihak A lagi.

Vegas melanjutkan untuk membaca perjanjian ketiga dari kontrak tersebut.

"Anak ini sepenuhnya milik pihak B dan anak ini tidak dibolehkan untuk mengetahui siapa pihak A/siapa yang melahirkanya," kata Vegas, menatap Albiu bingung, "maksudnya?"

"Pokoknya, setelah bayi ini lahir, bayi ini nggak boleh nganggu kehidupan gue," kata Albiu membuat Vegas mengerutkan keningnya heran.

"Kenapa?"

"Nyusahin."

"Belum aja nongol ujung palanya, sudah durhaka saja kamu Al."

"Biarin," kata Albiu, memberikan pulpenya kepada Vegas, "setelah kelahiran bayi, gue sama lo selesai dan tidak saling menganggu lagi, jadi nggak ada drama-drama lo ngejar-ngejar gue lagi!" lanjut Albiu.

"Selesai, memang ada yang mau sama kamu?" Canda Vegas, membuat Albiu cemberut, "kalaupun ada, akan aku pastikan kamu akan memilihku pada saat itu!"

"Najis, gue nggak akan perna mau sama lo lagi!"

"Kalau bukan saya, maka tidak ada yang lain," lirih Vegas.

"Hah?"

Maksud sih Vegas itu, kalau bukan dia maka tidak ada yang lain yang bisa gantiin dirinya gitu.

Bersambung....

Part ini emang sedikit yah, soalnya idenya secuil dapetnya😭

Semoga sesuai ekspektasi kalian ceritanya, see u

My Husband Is Police END [Segera Terbit]Where stories live. Discover now