26. Kembali

6.2K 471 19
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk kasih vote ya biar author semangat nulisnya!

Happy Reading guys~


.
.
.
.
.
.
.
.


Suara alarm berbunyi memenuhi ruangan kamar yang membuat Rebecca langsung terbangun dari tidurnya. Ia meraba meja di samping tempat tidur dengan mata yang masih tertutup untuk mencari ponselnya dan mematikan alarm.

Dengan cepat Becca pergi mandi dan bersiap meninggalkan kamarnya. Hari ini dia sangat bersemangat karena kemarin P'Nam memberikan kabar bahwa Khun Jorin pergi menginap di rumah orangtua nya jadi pagi ini Becca ingin pergi ke istana untuk bertemu Khun Freen.

"Kamu mau kemana pagi-pagi seperti ini nak?" tanya sang ibu

"Bertemu Khun Freen, Mae..."

"Apa sudah ada perkembangan untuk bisa memperbaiki hubungan kalian?"

"Sepertinya belum Mae. Tapi Becca akan berusaha untuk mengembalikan rasa kepercayaan Khun Freen kepada Becca."

"Perjuangkan cinta kalian jika masih bisa untuk di pertahankan.."

"Ya, Mae.."

"Mau sarapan dulu? Atau kamu mau langsung pergi?" tanya sang ibu

"Becca akan langsung pergi Mae, P'Nam bilang akan menjemput Becca." Baru saja Becca berbicara seperti itu, dari luar rumah sudah terdengar bunyi bel.

"Sepertinya itu P'Nam.."

"Becca pamit pergi dulu ya Mae.."

Sesampainya di istana, kini Becca berjalan menuju dapur untuk membantu Mae Aom dan beberapa pelayan untuk memasak sarapan spesial untuk Freen. Tanpa terasa waktu berjalan sangat cepat dan kini Becca menaruh beberapa makanan di meja makan.

"Sudah hampir jam 7, Khun Freen belum bangun juga phi?"

"Mungkin Khun Freen masih mandi. Kamu tahu sendiri jika kaki Khun Freen sakit jadi membutuhkan waktu lama." jawab Nam

"Benar juga.. Kenapa P'Nam tidak membantu Khun Freen?"

"Nong~ Yang ada aku akan langsung dipecat karena Khun Freen tidak suka jika orang lain melihat tubuhnya. Hanya ratu dan kedua istrinya yang bisa melihat tubuh telanjang Khun Freen kan?" ucap Nam sambil menaik turunkan satu alisnya

Dari dalam kamar terlihat Freen yang menggunakan kursi roda keluar dari kamar. Freen menggerakkan kursi rodanya menuju meja makan dan melihat Becca yang berdiri di dekat meja makan.

"Ternyata kamu disini.." ucap Freen yang memasang wajah datar. Sejak Becca tau bahwa dirinya mengalami kecelakaan, Becca terkadang datang ke istana untuk membantu dirinya berlatih berjalan.

"Ya, Khun Freen."

Freen melirik kearah Becca yang sedang menyiapkan sarapan untuknya lalu menaruh piring itu di depan Freen. "Silahkan Khun Freen."

"Terima kasih.."

"....."

"Duduklah dan temani saya makan." ucap Freen lalu menyendok makanan ke mulutnya

"Saya sudah makan Khun Freen.."

"Sudah makan? Tapi perutmu berbunyi seperti itu." balas Freen ketika mendengar suara perut Becca

"Khun Freen salah dengar mungkin.."

"Duduklah, saya tidak ingin dianggap sebagai suami yang tega membuat istrinya kelaparan."

Becca tersenyum menahan rasa salah tingkahnya lalu duduk di dekat Freen. Keduanya sarapan bersama sesekali Becca melirik kearah Freen, ia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya sekarang.

The Choice [ END ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat