17. Makan Malam

4.1K 463 24
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk kasih vote ya biar author semangat nulisnya!

Happy Reading guys~

.
.
.
.



Sudah dua hari Becca hanya menjalani hukuman dari Freen tapi Becca beruntung karena Freen masih mengizinkannya untuk makan dan minum tidak seperti hukuman sebelumnya. Becca menuliskan sesuatu kedalam buku hariannya sambil memandang hujan yang turun dengan derasnya membasahi jendela kamarnya.

"Nona Becca.."

"P'Nam.. Sejak kapan phi masuk?" tanya Becca ketika ia melihat Nam sudah berdiri didekat pintu

"Baru saja Nona, seperti biasa saya ingin mengantarkan sarapan." ucap Nam sambil memamerkan senyumnya

"Terima kasih, P'Nam."

Becca berdiri dari duduknya lalu duduk di lantai untuk makan seperti biasanya. Nam pun ikut duduk untuk menemani tuannya itu makan.

Baru lima suap Becca menghentikan makannya lalu mendorong pelan nampan itu kearah Nam dengan wajah tidak enak.

"Saya sudah selesai makan, P'Nam."

"Apakah rasanya tidak enak Nona? Sejak kemarin Nona selalu makan tidak dihabiskan seperti ini."

"Rasanya sangat enak tapi perut saya seperti tidak nafsu untuk makan. Tolong jangan salah paham." ucap Becca dengan lembut

"Tolong katakan apa yang ingin Nona makan agar Mae Aom dan para pelayan bisa menyiapkannya." ucap Nam

"Bisakah saya meminta Kaeng Khiao Wan untuk makan siang nanti? Sepertinya saya ingin sesuatu makanan dengan kari." ucap Becca

"Baik Nona, saya akan katakan kepada Mae Aom untuk membuatkannya."

"Terima kasih banyak P'Nam."

Nam mengeluarkan sebuah saleb dari kantongnya dan memberikan kepada Becca. "Ini untuk mengobati memar yang ada di tangan Khun Becca."

"Terima kasih, P'Nam." Becca mengambil saleb itu lalu mengoleskannya ke memar yang ada ditangannya

"Apakah terasa sakit Nona?" tanya Nam sambil melihat kearah tangan Becca

"Sedikit, tapi ini akan membaik jika sudah diberikan obat." jawabnya sambil tersenyum

"Saya tidak habis pikir dengan Khun Freen, selama bekerja dengannya saya tidak pernah melihat Khun Freen menyakiti Khun Jorin seperti ini. Saya yakin ini karena Khun Jorin yang memfitnah Nona Becca!!" Nam terus mengomel dihadapan Becca

"Mungkin karena Khun Jorin tidak pernah melakukan kesalahan seperti saya."

"Khun Jorin sering melakukan kesalahan bahkan tidak mengurus Khun Boss dengan baik. Tapi Khun Boss hanya memberikannya omelan tapi tidak pernah menghukum."

"Khun Freen terlalu percaya dengan semua perkataan Khun Jorin, saya yakin pasti Khun Boss telah di pelet oleh Khun Jorin." ucap Nam dengan emosi

"P'Nam.. Jangan bilang seperti itu. Bagaimana jika Khun Jorin mendengarnya? Khun Nam akan dalam bahaya."

"Maaf Nona, habis saya kesal karena Khun Jorin jadi Nona di hukum seperti ini." ucap Nam dengan suara pelan

"Tidak apa P'Nam. Saya hanya khawatir dengan keselamatan P'Nam jika Khun Jorin mendengarnya."

"Ya Nona. Kalau begitu saya harus pergi sekarang.."

"Sekali lagi terima kasih P'Nam."



The Choice [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang