23. Surat Cerai

5K 458 22
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk kasih vote ya biar author semangat nulisnya!

Happy Reading guys~

.
.
.
.




Sepi dan hampa itulah yang dirasakan Freen saat ini ketika dirinya jauh dari Becca padahal baru beberapa hari ini Freen tidak bertemu dengan Becca tapi rasa rindunya sudah terasa sangat besar.

Freen turun dari mobilnya ketika sudah sampai di depan rumah Becca. Kedatangannya tentu saja selalu di sambut dengan baik oleh Khun Chompoo dan Khun Sunny.

"Apakah saya bisa bertemu dengan Rebecca, Khun Mae?" pertanyaan itu yang selalu Freen lontarkan setiap kali ia berkunjung kerumah ini

"Mae minta maaf Khun Freen karena Rebecca belum mau untuk menemui Khun Freen." dan jawaban inilah yang selalu Freen dengar.

"Jika Khun Freen sangat ingin bertemu Becca, mungkin Mae bisa berbicara dengannya."

Freen mencoba tersenyum tipis lalu menjawab, "Tidak apa Khun Mae, tolong jangan paksakan apapun kepada Rebecca. Saya akan menunggunya kapanpun itu."

"Mae minta maaf jika Rebecca tidak sopan seperti ini pada Khun Freen."

"Tidak apa Mae, mungkin nanti saya akan mampir lagi." ucap Freen lalu memberikan sebuah bingkisan. "Saya titip ini untuk Becca, kebetulan saya teringat Rebecca menyukai makanan ini jadi saya ingin memberikannya."

"Terima kasih banyak, Khun Freen. Dan maaf atas kelakuan Becca yang seperti ini."

"Tidak apa. Kalau begitu saya pamit pergi dulu Khun Mae, ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan." pamit Freen yang berdiri dari kursinya

Khun Chompoo mengantarkan Freen hingga ke mobil yang terparkir di depan rumah. "Hati-hati dijalan nak..." ucap Khun Chompoo dan Freen hanya mengangguk.

Dari jendela kamar ini Becca selalu mengamati Freen yang datang dan pergi setiap harinya. Freen adalah orang yang sangat konsisten selalu datang meskipun Becca tidak pernah mau bertemu dengannya.

Ketika Freen menoleh kearah jendela kamar Becca, dengan cepat Becca menutup gorden itu dan bersembunyi  agar Freen tidak melihatnya. Setelah memastikan Freen benar-benar pergi, Becca pun turun kebawah menemui ibunya.

"Nak, Khun Freen membawakan ini untukmu." ucap sang ibu sambil memberikan bingkisan kepada Becca

Becca membuka bingkisan itu dan melihat makanan kesukaannya terbungkus rapi. Ia tersenyum tipis lalu melihat kearah sang ibu.

"Apa Mae memberitahu Khun Freen jika aku sedang mengurus surat cerai?"

"Tidak. Mae tidak tega memberitahu Khun Freen karena dia sangat baik nak, setiap hari kesini untuk menemuimu dan mae pikir Khun Freen tidak akan berlaku kasar kepadamu lagi."

"....."

"Kenapa kamu tidak memberikannya kesempatan untuk membuktikan dan malah mengambil keputusan untuk benar-benar bercerai? Mae tau peristiwa pemerkosaan yang hampir terjadi padamu membuat kamu trauma tapi itu  bukanlah salah Khun Freen."

"Becca tidak mencintai Khun Freen, Mae. Bukankah tidak baik jika pernikahan dipertahankan tanpa rasa cinta?" ucap Becca dengan suara bergetar

"Mae tau dan mae menghargai keputusanmu. Jika kamu ingin berpisah dengannya, setidaknya kamu harus bertemu dengannya sekali sebelum semuanya berakhir."

"Ya Mae, jika surat cerainya jadi Becca akan menemui Khun Freen."

"Ini baru anak Mae dan Phoo.." ucap sang ibu sambil membelai rambut Becca

The Choice [ END ]Where stories live. Discover now