14. Vas Bunga

4.2K 449 23
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk kasih vote ya biar author semangat nulisnya!

Happy Reading guys~

.
.
.
.

1 Minggu Kemudian...

Suasana pagi yang cukup cerah nampaknya membuat Freen tidak bisa menghindari janjinya dengan Engfa yang akan menemani pergi memanen jeruk di kebun milik Heidi. Biasanya ia hanya pergi bersama Jorin tapi kali ini Freen juga membawa Becca karena bagaimana pun juga Becca adalah istrinya dan ingin membawa Becca kemanapun Freen pergi.

Sampailah mereka di rumah Heidi, kedatangan mereka tentu saja di sambut dengan sangat ramah oleh tuan rumah yaitu Heidi dan Saint.

"Aku pikir kalian tidak jadi datang.." ucap Heidi

"Tentu kami akan datang karena Engfa terus memaksa." jawab Freen

"Tapi ini sudah lewat dua hari sejak P'Heidi mengundang kita untuk datang phi." sahut Engfa

"Tidak apa kalian datang terlambat karena aku tahu P'Freen sedang sibuk mengurus pekerjaan yang tidak dapat ditinggal." ucap Heidi sambil tersenyum

"Lagipula masa panennya masih berlangsung kan, Heidi?"

"Benar phi. sekarang ayo kalian masuk dulu untuk beristirahat sejenak."

Setelah beristirahat sambil meminum secangkir teh yang dihidangkan, kini Heidi mengajak mereka menuju kebun jeruk miliknya. Becca terkagum saat melihat jeruk-jeruk berwarna orange sangat menyegarkan matanya bahkan udara di perkebunan ini terasa sangat sejuk dan nyaman.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Freen ketika melihat Becca hanya diam sedaritadi

"Ya, Khun Freen. Aku hanya terkagum melihat semua jeruk yang ada di kebun ini." jawab Becca sambil tersenyum

"Kebun jeruk ini adalah salah satu kebun yang dimiliki keluarga Chankimha selain itu hasil panennya sering di kirim ke luar negri karena rasanya sangat manis."

Becca mengangguk mendengar penjelasan dari Freen lalu berkata, "Jika dilihat dari warna jeruknya aku sudah dapat memastikan jika rasanya benar-benar manis.."

"Sini biar aku tunjukkan cara untuk memetik jeruknya." Freen mengambil satu gunting yang telah di sediakan Heidi lalu menuntun Becca menuju salah satu pohon jeruk. "Aku akan mempraktekkan nya terlebih dahulu." ucap Freen

Becca memperhatikan dan mendengarkan arahan dari Freen dengan sangat serius lalu mempraktekkannya dibantu Freen. Setelah berhasil memetik satu buah Jeruk, Freen mengupas kulit jeruk dan menyuapi Jeruk kepada Becca.

"Rasanya manis kan?"

"Sangat manis dan menyegarkan, aku sangat menyukainya." ucap Becca

Freen ikut memakan jeruk itu sambil tersenyum memperhatikan wajah Becca. "Tapi jeruk ini terasa jauh lebih manis jika memakannya sambil memandangi dirimu.."

"Khun Freen!!" Becca tersipu malu ketika mendengar perkataan Freen. "Berhenti menggombalku seperti itu.."

"Sudah aku bilang ucapan yang keluar dari mulutku bukanlah gombal tapi serius." ucap Freen, ia tertawa pelan melihat wajah Becca yang memerah

"Khun Freen." suara yang berasal dari Jorin membuat Freen menoleh keasal suara itu dan melihat Jorin melambaikan tangan seperti memanggil dirinya.

"Sepertinya Jorin memanggilku, apa kamu tidak apa-apa aku tinggal sendirian?"

"Tidak apa, Khun Freen. Aku akan memetik jeruknya sendiri karena Khun Freen sudah mengajarkanku." balas Becca

"Ya sudah aku akan menghampiri Jorin dulu setelah itu aku akan kesini lagi." Becca hanya mengangguk mendengar perkataan Freen.

The Choice [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang