21. Mimpi Buruk

4.2K 429 22
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk kasih vote ya biar author semangat nulisnya!

Happy Reading guys~

.
.
.
.



Mendengar kabar Rebecca diculik membuat Freen seperti tersambar petir di siang hari, jantungnya terasa berhenti berdetak mendengar kabar yang Nam berikan.

"Apa kamu sedang bercanda dengan saya?!"

"Saya tidak bercanda boss, tadi supir yang mengantarkan Khun Becca pulang memberikan kabar ini."

"Suruh dia menghadap saya di istana."

"Baik, Boss. Fred sedang perjalanan menuju istana."

"Engfa, gantikan phi untuk rapat hari ini." ucap Freen lalu meninggalkan ruang rapat.

Kini sampailah Freen di Istana, ia melihat beberapa pelayannya berdiri di teras termasuk supir yang biasa mengantar maupun menjemput Becca saat mengajar. Melihat kedatangan Freen semua pelayan duduk membungkukkan tubuhnya.

"Maafkan saya tuan, saya sudah berusaha melawan untuk menyelamatkan Khun Becca tapi jumlah mereka lebih banyak daripada saya." ucap Fred dengan nada suara bergetar sambil bersujud dikaki Freen

Freen diam menatap kearah supir bernama Fred itu yang tampak babak belur di wajahnya lalu menarik nafas panjang. "Bagaimana kejadiannya?"

"Saat di perjalanan pulang menuju istana tiba-tiba mobil kami di halangi oleh sebuah mobil dan dari dalam mobil itu keluar lima orang lelaki yang memaksa Khun Becca untuk keluar tapi saya tidak mengizinkannya dan berakhir mereka menyuruh saya keluar. Saya kalah dikeroyok dan mereka berhasil membawa Khun Becca."

"Apa kamu mengingat plat nomor mobil itu?"

"Maafkan saya boss, saya tidak mengingatnya."

"Pengawal!"

"Ya, Boss?"

"Cepat cari Khun Becca sekarang! Kalian tidak boleh pulang ke istana kecuali sudah mendapat kabar tentang Khun Becca!"

"Siap Boss!"

Freen memasuki istana dengan langkah kaki lemas, rasanya ia tidak bisa lagi berkata apapun dengan kejadian yang tak terduga seperti ini.

"Freen.." Jorin menghampiri Freen dan langsung memeluknya.

Freen memeluk Jorin dan menumpahkan air matanya di bahu Jorin dan menangis tanpa suara. Perasaan gelisahnya tadi pagi benar-benar mendatangkan hal buruk untuk Becca.

"Andai aku bisa mencegah Becca untuk pergi pasti tidak akan seperti ini. Ini adalah salahku.."

"Ini bukan salahmu Freen, ini adalah sebuah kejadian mendadak yang kita tidak tahu." ucap Jorin sambil memeluk Freen

"Jika aku bisa melarangnya untuk tidak pergi, Becca pasti akan baik-baik saja sekarang."

"Tenanglah, aku akan membantumu dan biar pengawal juga yang akan mencari Becca."

Freen kini hanya diam menangis dipelukan Jorin, ia berharap jika Becca dan anaknya bisa selamat. Ia akan memberikan hukuman berat kepada penculiknya jika sudah tertangkap.

﹌﹌﹌﹌﹌﹌

"TOLONGG!!!"

Becca yang baru siuman dari pingsannya berteriak kencang ketika menyadari dirinya berada di tempat asing dengan keadaan diikat.

"TOLONG LEPASKAN SAYAAA!!!"

Becca terus berteriak sambil berusaha melepaskan ikatan yang mengikatnya namun sayang ikatannya terlalu kuat meskipun Becca sudah berusaha melepaskannya.

The Choice [ END ]Where stories live. Discover now