Memories of him, long gone

149 112 110
                                    


Jangan terlalu lama menunggu, menunggu tidak selalu berhasil mendapatkan yang ia inginkan    
                        Kvin Jovandra

ིྀ ིྀ ིྀ ིྀ

ওLongest memories
With him long gone ও

Cerita 10 tahun lalu

  
Wangi harum tercium, langit senja yang begitu indah terpancar dari luar jendela ku. Hingga langit mulai menghitam, lampu jalanan mulai menerangi jalan paling ujung sampai ke tempat ku. Seseorang terlihat dari ujung jalan. Dia seolah sedang berdansa dengan sesuatu, wajahnya tak terlihat dengan jelas tapi dapat kurasakan dia sangat bahagia saat itu. Aku terus memandangi nya dari jendela kamarku. Hingga dia semakin dekat, dan akhirnya aku dapat melihat jelas wajahnya. Dia tersenyum bahagia padaku , kemudian melambai, dan pergi.

  
Dia vandra, pemuda termanis yang pernah kulihat. Dia ramah pada semua orang, dan sangat lembut. Aku bahagia saat melihat nya, malam datang namun dia juga datang sebagai penerang untuk ku.

  
 
Dia sering datang berkunjung untuk menemuiku, dia akan melompati pagar, kemudian memanjat pohon di dekat jendela kamarku. Aku akan duduk di dekat jendela untuk menunggu nya, dia akan datang dengan senyuman nya. Kemudian….

    
"Halo Anna, hari indah, bagaimana dengan harimu??" Dia akan menanyakan hal yang sama setiap datang.

    
"Lebih baik saat kau menanyakannya" jawabku padanya

    
"Jangan menggunakan ku sebagai alasan hari mu menjadi lebih baik, bagaimana jika aku tak menanyakan nya lagi? " ucapnya, aku hanya akan terdiam saat ia mengatakan nya.

    
"Jadi, bagaimana jika kita pergi keluar untuk bermain atau apa pun itu" ucapnya lagi, aku mengangguk sebagai jawaban. Ia akan membantu ku turun dari pohon di dekat jendela ku. Kami akan berlari sekenceng-kencangnya meninggalkan rumahku. Dengan tawa bebas, angin yang yang terus berhembus, kami berhasil pergi jauh.

  
Hari yang indah, kami berhenti di tepi hutan dekat danau, ada tempat rahasia untuk ku dan dirinya. Ia masih terus menggenggam tanganku, tak sedikit pun berniat untuk melepaskan nya. Vandra lebih tua dariku, sekarang aku masih berumur 6 sedangkan dia sudah berumur 10 tahun. Tapi, aku sudah bersamanya saat aku baru berumur 4 tahun. Aku mengenal nya saat umurku 4 tahun, tapi dia sudah mengenal ku jauh sebelum itu.

    
"Lihat Anna, aku punya sesuatu untuk mu" ucapnya sambil mengambil sesuatu dari saku celananya. Jepitan, ia memperlihatkan jepitan Kupu-kupu padaku.

    
"Bagaimana cantik kan" ucapnya penuh percaya diri, aku tersenyum sambil mengangguk.

    
"Baik ini untuk mu" ucapnya lagi sambil menjepit kan jepitan tadi ke rambut ku.

    
"Terimakasih, aku akan menyimpan nya sampai kapanpun itu, baik setelah kita berdua mati nanti" jawabku, penuh antusias.

    
"Sampai mati?, bagaimana kau akan menyimpan nya?? " ia bertanya padaku dengan senyum smirk.

    
"Aku tidak tahu, aku harus mati dulu untuk mengetahui nya" jawabku dengan sedikit kebingungan.

    
"Ahahahah, kalau kau sudah mati, kau tidak akan bisa melakukan apa pun lagi. Untuk meminta sesuatu saja tidak mungkin, walau itu hal yang mudah" ucapnya dengan pengetahuan yang belum sepenuhnya dapat di percaya.

    
"Bahkan orang yang sangat menyayangi mu tak dapat melakukan apa pun saat kematian datang padamu," ucapnya lagi, aku memutar bola mataku sedikit kesal padanya.

SOUL THE INEFFABLE [End]Where stories live. Discover now