8. Nekat

567 89 8
                                    




Tekan bintang dan ramein kolom komentar ya 💙


















































































































Jane kini berposisi di pangkuan Rose dengan masih asik mendesah dengan keringat yang mulai membasahi lehernya, "Ah Rosie... Emh...."

Rose masih menikmati belahan nya dengan nafsu mencumbunya super panas.

Tok... Tok... Tok!

"OPEN THE DOOR NOW, JANE!"

Tok... Tok... Tok!

Rose dan Jane kompak berhenti dari gerakan panas mereka dan melihat ke pintu, "Oh sh*t! Kamu bilang Sohee lagi keluar?" Jane langsung turun dari pengakuan Rose dan sibuk mencari pakaian nya yang berceceran di lantai.

Rose tidak kalah panik, "Bener kok... Tadi di ajak Ruby pergi abis kami berenang."

Tok... Tok... Tok!

"Jane! Gue tau elu juga di dalam, Rose!"

Rose yang hendak loncat keluar dari jendela terhenti, dan melihat bingung ke Jane.

"Buka pintu sekarang kalian berdua!"

Jane tautkan tangannya ke lengan Rose dengan takut dan bingung, Sohee sama sekali tidak pernah meneriaki nya selama ini, tapi dari suara panggilan itu dari tadi menunjukkan seberapa emosinya sang tunangan itu sekarang, tentu saja, siapa yang tidak marah karena perselingkuhan?

"Jane! Rose! Gue dobrak pintu nya sekarang!"

Rose akhirnya berjalan ke pintu hendak membukanya, Jane menahannya, "Jangan, aku gak mau kamu kenapa-kenapa."

"Jane, kita udah omongin ini dari lama, siap gak siap, tapi kita udah masuk zona perang ini, aku gak takut sama Sohee, demi kamu." Yakinnya lalu mengecup singkat kening nya dan mulai membuka pintu.

Ceklek....

BUGH!!!!

Sebuah tonjokkan mendarat sempurna di pipi Rose yang langsung ambruk di lantai.

"Rosie!" Jane hendak mendekat namun Sohee sudah ngamuk duluan.

Dia duduki tubuh Rose yang masih gelosoran di lantai dan memukuli wajahnya berkali-kali tanpa ada perlawanan balik lantaran Rose yang menerima serangan itu dengan dadakan.

"Sohee, please.... Hiks... Stop... Hiks... Please...." Jane mulai menangis tersedu-sedu antara takut dan kebingungannya.

Bugh! Bugh! Bugh!

"Rasakan itu sekiya!! Gue udah percaya banget sama elu, anj*ng! Gak punya hati banget elu sampai berani bohongin gue sejauh ini, Rose taik!"

Bugh! Bugh! Bugh!

"Sohee, please.... Hiks... Stop... Aku yang salah, aku yang mulai, please jangan pukuli dia, aku aja, hiks... Aku yang salah, hiks..." Jane berusaha menahan pundak Sohee yang masih memukuli Rose yang sudah bengkak wajahnya dengan darah yang mengalir di hidung dan sudut bibir nya yang robek.

"Please.... Hiks... I'm so sorry Sohee, please..." Jane makin ketakutan tanpa bisa bantu apa-apa.

Sohee mulai berdiri setelah puas memukuli wajah Rose, namun belum puas memukuli tubuhnya.

ROSE & JENNIE (Short Story)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon