2. Fall

934 115 4
                                    

























Tekan bintang dan ramein kolom komentar ya... 🙏

























































"Bangun woi! Udah siang....!" Heboh Wendy sembari menggebuki Rose dengan bantal beberapa kali lalu mulai sibuk membuka jendela agar udara segar memasuki kamar sang adik yang masih keenakan molor.

"Ah... gangguin beut orang lagi mimpi indah juga," gumam kesal Rose yang masih merem.

"Gegayaan lu mimpi indah taik! Kita sibuk beut di studio mulai seharian ini, jan ngulur-ngulur waktu,"

Rose mulai bangun terduduk sembari merenggangkan otot nya, dengan tidak jelasnya dia juga tiba-tiba mesem, "Lebih indah dari ekspektasi ku." Ucapnya lalu kembali guling-guling di kasur dan menyembunyikan wajahnya di bawah bantal.

Wendy nampak heran sendiri dengan tingkah gak jelas tupai itu, "Apa coba? Bangun-bangun nyerocos gak jelas, mimpi apa elu tadi, Cong?"

"No... no... no... bukan mimpi, yang itu beneran, katanya gue lebih indah dari yang dia bayangin." Koreksi Rose kembali bangun.

"Iya yang ngomong gitu sapa? Gue mana sudi muji elu kayak gitu?"

"Ada deh... well, gue guyur dulu, ketemu sarapan ya kakak ku tercintah." Rose cubit gemas pipi Wendy dan mulai berjalan ke arah kamar mandi.

***

Rose Painting Studio (RPS),

"Semuanya, attention please

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Semuanya, attention please..." Wendy menepuk-nepuk tangannya hingga semua atensi mengarah padanya, "Ini dia artis utama kita yang juga membuat studio ini bisa berdiri hingga sebesar ini, adik sepupuku Rose Park."

Rose membungkuk di depan semua seniman yang bekerja di bawah kantor nya, "Salam kenal semuanya, sama gue gak usah formal, santai aja. Kita kerja sama kayak kebanyakan teman buat bangun kekompakan, so... semoga ke depannya kita bisa terus solid buat majuin studio dan galeri seni kita. Terimakasih semuanya."

Mereka semua serentak memberikan tepuk tangan ke Rose yang juga mulai membagi-bagikan minuman starbak ke semua karyawan nya sebagai traktiran bos di hari pertama kerja.

"Ikut gue sini..." Wendy berjalan ke arah ruang lainnya dengan Rose yang mengikuti, "Ada sekitar seratus dua puluhan orang seniman yang ada di bawah naungan kantor kita, tanggung jawab elu gede, jadi jangan sepelein sekalipun gue tau elu berbakat. Kerja sama sebagai tim tetap harus elu utamain." Nasehat nya.

" Nasehat nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ROSE & JENNIE (Short Story)Where stories live. Discover now