Chapter 7

170 16 3
                                    

Cklek
Pintu rumah terbuka lebar yang memperlihatkan 3 orang dengan wajah ekspresi yang berbeda.

Mina yang melihat suaminya pulang dengan anaknya dan si preman rumah langsung mengerutkan dahi atau keningnya, "Ada apa ini? Arras membuat masalah, lagi?" Tanya Mina dengan tatapan nyelidik.

Di pipi Arras terdapat bekas tamparan kemerahan, Leo menunduk dengan sedunya dan Aza yang memperlihatkan wajahnya dengan datar, namun Mina tau jika Aza sedang menahan dirinya untuk terhadap suatu hal.

"Ya, si preman ini membuat Leo terpojok dan hampir menangis." Jawab Aza dengan nada datarnya sambil melepas pakaian kantorannya.

Mina langsung memeluk Leo, namun Leo menepis pelukan tersebut yang membuat Mina sedikit geram dengan kelakuan Leo yang tampaknya mulai terpengaruh oleh Arras.

Mina menatap tajam ke arah Arras dan Arras sendiri ia langsung membuang muka, lalu berjalan sambil menghentakkan kakinya ke kamar.

"Leo tidak sengaja jatuh dan mendorong seorang siswa yang memegang mie kuah, alhasil mie kuah itu tumpah ke lengan si preman yang kebetulan ada di sana." Ucap Aza sambil duduk di atas sofa.

"Ya sudahlah, lagipula juga Leo tidak sengaja, bukan?" Ucap Mina yang membela Leo.

"Sama."

"Hm."

"Ngomong-ngomong dimana Ariz? Aku tidak melihatnya sejak sedaritadi, bukannya dia sedang sakit?"

"Aku tidak tau kemana dia, saat aku pulang ke rumah, sudah tidak ada Ariz di atas sofa."

"Cih, dasar anak cari perhatian."

£¢€¥¶∆

Ditempat lain.

Bruk
Bruk
Brukk
Arras memukul bantal kasurnya dan membanting beberapa buku ke lantai sambil melampiaskan amarahnya.

Arras sangat kesal dengan ayahnya dan Leo, "Dasar anak sialan! Ini semua karenamu! Aku sangat membencimu! Aku harap kau besok mati akibat kanker atau serangan jantung!" Gerutu Arras sambil mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.

Flashback on
Saat disekolah di ruangan kepala sekolah.

Dalam ruangan tersebut, ada 2 preman sekolah yakni Alvaro dan Arras, lalu kemudian ada Faiz dan Leo.

"Baiklah, kalian bisa ceritakan kronologi di kantin." Ujar kepala sekolah.

4 orang itu masih diam dan tidak membuka mulut.

Cklek
Pintu ruangan kepala sekolah terbuka dan terlihat Aza selaku ayah dari Leo dan........ Ah, Aza tidak akan pernah menganggap Arras sebagai anaknya.

"Ah, atas nama bapak Aza sebagai anak dari Leo dan Arras-"

"Ya, aku anak dari Leo." Jawab Aza dengan menyela pertanyaan dari kepsek.

Kepsek terdiam sebentar, "Baiklah, mari kita menyelesaikan masalah ini secara bermusyawarah." Ujarnya kembali.

Aza duduk di kursi sambil menyilangkan kakinya ke atas.

"Nak Leo, kau pasti tidak sengaja jatuh dan mendorong siswa, kan? Sudahlah tidak apa-apa." Ucap Aza sambil mengelus rambut halus Leo.

Arras jelas marah karena dirinya tidak dibela oleh ayahnya sendiri.

"Pah! Aku juga korbannya! Aku terkena tumpahan mie kuah panas!" Seru Arras.

"Betul! Apa bapak tega pilih kasih dan sedangkan anak bapak yang lainnya harus hidup tersiksa." Provokasi Alvaro.

Leo Carousel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang